Kisah Doni Dartafian Guru SMA Ciomas Bogor Sukses Lambungkan Kelompok Kesenian Kebon Awi

Menjadi seorang guru ternyata tidak membatasi kreatifitas kesenian dari seorang Doni Dartafian (34), guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Ciomas Bogor

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Naufal Fauzy
Dok. Doni Dartafian
Menjadi seorang guru ternyata tidak membatasi kreatifitas kesenian dari seorang Doni Dartafian (34), guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Ciomas Kabupaten Bogor. 

“Itu manggung diundang oleh Dirjen Kebudayaan. Kebetulan sebelum diundang, kami pernah tampil dan saat itu ada orang Dirjen kebudayaan. Jadi sekarang diundang langsung main di Jakarta,” tambahnya.

Baginya, hal ini adalah sesuatu capaian prestasi. Anak-anak yang bermain pun sudah pasti mendapat pengalaman yang tak terlupakan.

“Target kita selanjutnya bisa tembus Kota Bandung,” harapnya.

Dengan apa yang dilakukan, Doni membuktikan bahwa guru bukan profesi yang membosankan.

Guru tidak hanya sebatas merancang RPP, atau silabus saja. Guru bisa berperan menghidupkan sisi lain dunia pendidikan meskipun hanya lewat ekstrakurikuler.

“Kalau saya ketika tidak ada aktifitas malah capek. Nah, dengan kebon awi ini saya merasa hidup walaupun seharian ngajar,” ucapnya.

Lewat hal ini pun, Doni berhasil mendidik muridnya dengan cara lain.

Lewat musik Doni mendidik muridnya soal kedisiplinan, dan keuletan ketika berlatih.

“Kalau pagi misalkan ketika ada garapan. Murid itu harus datang jam 6 pagi. Itu tidak boleh telat. Yang main gitar langsung pegang gitar. Gamelan langsung ke gamelan,” ujarnya.

Terbilang sukses Doni melakukan hal tersebut. 

Diakui olehnya banyak muridnya yang tadinya tidak disiplin, sekarang sudah berubah.

“Senang aja ngelihat perkembangan anak-anak. Ada murid yang tadinya bisa terbilang nakal lah. Tapi sekarang sudah mulai disiplin. Itu lewat kesenian terutama musik,” ungkapnya.

Doni pun akan terus berkesenian di sekolahnya sampai kapanpun dengan mengajarkan muridnya Musikalisasi Puisi.

Selama hal tersebut positif, Doni akan melakukannya.

“Dimanapun itu, hidup harus berarti,” tandasnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved