Mimpi Anak Petani untuk Jadi Orang Nomor 1 di Kota Bogor, Ini Bekal yang Dibawa Atang Trisnanato

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Berikut kisah perjalanan hidup Atang Trisnanto yang kini siap bertarung di Pilwalkot Bogor 2024.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dipastikan maju sebagai calon Wali Kota Bogor dengan didampingi Annida Allivia sebagai calon Wakil Wali Kota Bogor.

Sejak PKS Kota Bogor resmi mengusung pilihannya di Pilwalkot Bogor 2024, Atang Trisnanto langsung mengambil langkah pasti.

Dia memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPRD Kota Bogor periode 2024-2029.

Atang Trisnanto pun akan menyerahkan kursinya ke caleg lain sebagai anggota DPRD Kota Bogor penggantinya.

"Jadi insya Allah saya dengan tugas yang diberikan oleh partai, saya sudah bulat, yakin, dan ikhlas melepaskan jabatan sebagai Ketua DPRD Kota Bogor untuk berkontestasi di Pilkada dengan segala konsekuensi dan risikonya," jelasnya beberapa waktu lalu.

Terlepas dari itu, perjalanan Atang Trisnanto untuk menjadi orang nomor satu di Kota Bogor menarik untuk diulas.

Pria kelahiran 15 November 1978 di salah satu desa, di kaki Gunung Raung, Banyuwangi, Jawa Timur itu tahu betul arti perjuangan hidup.

Diketahui, ayah dari Atang Trisnanto bernama Supeno Effendi merupakan seorang petani yang tegas dalam mendidik anak. 

Lalu ibu dari Atang Trisnanto yaitu Musiyah adalah pedagang sembako kecil yang mendidiknya dengan kelembutan dan kesabaran.

Lahir dan dibesarkan dari keluarga sederhana membuat Atang Trisnanto tak menyiakan pendidikan yang diberikan.

Atang Trisnanto selalu bersungguh-sungguh menuntut ilmu hingga akhirnya beragam prestasi berhasil didapatkannya.

Hal mentereng yang dia buktikan adalah prestasi akademik selama tiga tahun menempuh pendidikan di SMA.

Prestasi itu sekaligus mengantarkan Atang Trisnanto masuk ke salah satu perguruan tinggi terbaik di Bogor yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB) tanpa lewat jalur tes pada tahun 1997. 

Di IPB University, Atang Trisnanto mendapatkan gelar Sarjana Kehutanan dalam bidang keahlian Biometrika Hutan dengan IPK 3.40.