Paslon Dedie Rachim-Jenal Mutaqin Janji Bangun Jalan R3, Pengamat : Bogor Butuh Wajib Dilanjutkan

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim-Jenal Mutaqin atau Kang JM ingin mengurai kemacetan di Kota Bogor dengan menambah panjang jalan yakni di kawasan R3,R2, dan BIRR.

Pembangunan jalan itu pun direncanakan akan dilanjutkan oleh pasangan ini jika nantinya terpilih.

Melihat hal ini, Pengamat Infrastruktur dan Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan, kawasan R3 hingga BIRR wajib dilanjutkan.

“Pembangunan kelanjutan R2, R3 dan BIRR wajib dilanjutkan. Karena Bogor butuh jalan lingkar agar tidak terlalu fokus harus berputar di Kebun Raya atau SSA,” kata Yayat saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (6/9/2024).

Yayat melanjutkan, SSA lambat laun akan penuh oleh kendaraan dan kemacetan di pusat Kota Bogor tetap tidak terurai.

“SSA suatu saat akan mandek kalau tidak ada jalan lingkar. Supaya semua pergerakan tidak harus ke kebun raya semua,” tambahnya.

Selain itu juga, paslon ini tetap akan melanjutkan konversi angkutan kota (angkot). Konversi ini dilakukan untuk mengurangi jumlah angkot yang ada di Kota Bogor.

Di zaman Bima Arya Wali Kota Bogor 2010-2024, konversi angkot ini sudah dilakukan. Beberapa untit angkot diubah ke Biskita Transpakuan dengan skema 3:1.

“Konversi angkot harus didukung dengan kapasitas fiskal Pemkot. Selama ini kesulitan konversi adalah kendala anggaran dalam bentuk penyediaan busnya atau kendaraan baru. Kalau diserahkan ke investor harus jelas skema kerjasama atau pembiayaannya. Atau misalnya di konversi ke angkot listrik maka harus jelas bisnis prosesnya,” jelasnya.

Yayat pun menegaskan, angkutan umum di Kota Bogor kedepannya harus lebih baik.

“Kedepan ini angkutan umum kota Bogor harus lebih baik dan berbasis digital baik dari sistem pembayaran atau pemantauan kinerjanya,” ujarnya.

Paslon ini pun berupaya akan terus mendorong masyarakat menggunakan moda transportasi umum.

Yayat menyarankan, jika misi ini ingin terlaksana dengan baik, Pemkot Bogor kedean harus belajar dari wilayah lain salah satunya Gianyar.

“Belajar dari Gianyar agar ada gairah naik angkot. Pemda mengeluarkan anggaran 20 milyar. Angkot gratis buat pelajar untuk jam tertentu. Angkotnya dipantau pakai GPS dan pengawasanya dimonitorpetugas Dishub. Nah Pemkot Bogor punya anggaran berapa?,” ungkapnya.

Sementara itu, transportasi dan kemacetan menjadi misi yang dibawa oleh Paslon ini dalam misi Bogor Lancar.

Berikut program yang dimasukan oleh Dedie Rachim-Kang JM di misi Bogor Lancar.

A. Infrastruktur dan Pengembangan Transportasi Umum

• Penambahan Armada Transportasi umum baru yang ramah lingkungan dan nyaman, dilengkapi dengan fasilitas modern seperti Wi-Fi, AC, dan sistem pembayaran elektronik.
• Integrasi Moda Transportasi: Membangun sistem transportasi terpadu yang mengintegrasikan bus, angkot, dan layanan transportasi lainnya untuk memastikan konektivitas antar moda. 
• Peningkatan Fasilitas Transportasi Umum: Renovasi dan pembangunan halte bus, terminal, dan stasiun angkot dengan fasilitas yang lebih baik, seperti tempat duduk, papan informasi digital, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
• Promosi Penggunaan Transportasi Umum: Melakukan kampanye besar-besaran untuk mendorong warga menggunakan transportasi umum dengan memperkenalkan program-program insentif seperti tarif terjangkau atau diskon untuk pelajar dan pekerja.
• Pemasangan CCTV di lokasi-lokasi strategis untuk keamanan dan pemantauan arus lalu lintas.
• Pemasangan Wifi gratis di seluruh Fasilitas publik
• Pembangunan akses Jalan Pemuda Menuju Jalan Sukaresmi
• Pembangunan Gedung Olahraga Masyarakat di 4 kecamatan
• Pembangunan Flay Over Bondes
• Pembangunan gedung pemerintahan terpadu
• Revitalisasi Gor Pajajaran Menjadi Pusat Olahraga dan Gedung kreatif dan seni terpadu