Info Kesehatan
Mitos Atau Fakta, Sering Marah-marah Bisa Jadi Tanda Penyakit Stroke? Simak Penjelasan dr Tirta
Simak penjelasan dr Tirta soal informasi yang beredar bahwa sering mengamuk dan marah-marah bisa jadi tanda penyakit stroke.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dokter sekaligus pebisnis kenamaan dr Tirta menjelaskan fakta di balik informasi yang ramai beredar di masyarakat tentang stroke.
Informasi tersebut berkaitan dengan konon stroke bisa disebabkan karena seseorang sering marah-marah atau mengamuk.
Dalam konten mitos atau fakta, dr Tirta menjelaskan dua penyebab seseorang bisa mengalami stroke.
"Stroke itu terbagi menjadi dua, hemoragic dan penyempitan pembuluh darah," ungkap dr Tirta.
Pertama, stroke bisa disebabkan karena pembuluh darah pecah.
"Hemoragic itu pembuluh darah pecah, menutupi sebagian otak, sehingga terjadi kelumpuhan. Ini harus dibawa ke bedah syaraf. Kalau enggak, bisa kematian," kata dr Tirta.
Kedua, penyebab stroke yang sering terjadi adalah karena adanya penyempitan pembuluh darah.

Khusus untuk stroke karena penyumbatan, biasanya tak terjadi secara spontan.
Artinya si penderita mengalami beberapa gejala terlebih dahulu sebelum akhirnya terkena stroke.
"Sementara stroke yang karena penyumbatan, itu dikarenakan ada trobus di pembuluh darah yang tiba-tiba pecah, dan trobusnya lepas, terus menyumbat pembuluh darah di otak," pungkas dr Tirta.
"Stroke (karena) penyumbatan itu perlahan, jadi tiba-tiba kebas, terus hilang semua (stroke)," sambungnya.
Adapun pemicu stroke diungkap dr Tirta adalah bisa jadi karena gaya hidup yang buruk.
Seperti sering merokok, menghirup polusi hingga sering makan-makanan yang mengandung zat kanker.
"Dua-dua (penyebab stroke) ini berbeda. Kalau yang trobus itu proses bertahun-tahun. Sumbatan di pembuluh darah itu disebabkan karena gaya hidup yang buruk. Contoh hobi makan karsinogenik, merokok dan kena polusi," ujar dr Tirta.
"(Gaya hidup buruk) akan menyebabkan pembuluh darah kaku dan nanti akan timbul benjolan, trobus, nah trobus ini bisa copot," imbuhnya.
Baca juga: Mitos Atau Fakta, Lokasi Jerawat Tumbuh Pertanda Ada Gangguan di Organ Tubuh? Ini Kata dr Tirta
Adapun terkait dengan kebiasaan marah-marah dan mengamuk konon jadi pemicu stroke, dr Tirta mengurai penjelasan.
Bahwa ada dua kemungkinan orang yang sering marah bisa terkena stroke.
Hal itu dipengaruhi dari gaya hidup dan kesehatannya.
"Katanya hobi marah-marah nanti stroke. Marah itu meningkatkan detak jantung, simpatis sama tekanan darah. Kalau orang yang sehat tapi hobi marah-marah, ya minimalis (kecil kemungkinan terkena) stroke," imbuh dr Tirta.
"Tapi kalau dia gaya hidupnya buruk, hobi marah-marah, tensinya naik, trobusnya copot (bisa jadi stroke)," sambungnya.
Semoga bermanfaat.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Suka Makanan Manis? Hati-hati! Begini Proses Gula di Tubuh dan Dampaknya bagi Kesehatan |
![]() |
---|
Sering Dianggap Sepele, 7 Kebiasaan Kecil Ini Bisa Berdampak Besar pada Kesehatan |
![]() |
---|
Cara Mudah Mengatasi Ruam Popok pada Bayi, Si Kecil Kembali Nyaman dengan 5 Tips Ini |
![]() |
---|
Sering Terserang Gerd? Ini 5 Tips untuk Mencegah Gejala Muncul, Termasuk Konsumsi Ini |
![]() |
---|
Cegah Nyeri Datang Lagi, Simak 6 Tips Sehat untuk Penderita Asam Urat, Termasuk Konsumsi Makanan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.