Tabiat Buruk Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Dianggap Pemuda yang Meresahkan Warga Sekitar

Sosok IS, pembunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman dikenal sebagai pemuda yang kerap meresahkan warga.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
kolase Facebook
Sosok IS, pembunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman dikenal sebagai pemuda yang kerap meresahkan warga. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok IS, pembunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman dikenal sebagai pemuda yang kerap meresahkan warga.

IS bahkan sudah dua kali jadi residivis dan ditahan karena ulahnya.

Ia pernah dipenjara karena kasus narkoba dan pencabulan.

IS tinggal di kampung yang bersebelahan dengan tempat tinggal Nia Kurnia Sari (18).

Pemuda itu dianggap meresahkan karena sering mencuri hasil kebun milik warga sekitar.

Saat berpapasan dengan warga, IS tidak banyak bicara sehingga dianggap sosok yang pendiam.

Namun diam-diam dirinya sudah dua kali dipenjara.

Kasus pencabulan yang dilakuan IS bahkan saat dirinya masih berusia di bawah umur.

Firasat gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18) sebelum tewas diungkap oleh sahabatnya, Yuka.
Firasat gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18) sebelum tewas diungkap oleh sahabatnya, Yuka. (Kolase TribunBogor)

"Waktu tersangka jadi kasus pencabulan itu kasusnya naik sempat dia ditahan, dimasukin ke lapas anak," kata warga sekitar, Desi Novita.

Menurut Desi, IS sejak kecil merupakan anak piatu.

"Dari dia masih belum sekolah dulu ibunya sudah meninggal," kata Desi lagi.

Hanya tinggal bersama ayahnya, IS pun tubuh jadi anak yang kurang baik dalam pergaulannya.

"Bapaknya kan bawa mobil jadi otomatis anak ini tidak terjaga," ungkap dia lagi.

Sementara itu, kakak Nia Kurnia Sari, Srini Mahyuni mengaku tidak kenal dengan tersangka.

"Tidak kenal (IS), keluarga tidak ada yang kenal," ungkap Rini.

Menurut Rini, sang adik selama ini tidak pernah mengenalkan sosok pria padanya secara langsung.

Namun ia mengetahui adiknya memiliki pacar yang dikenal melalui Facebook.

"Dia tidak pernah bertemu, dia pacaran melalui Facebook," jelasnya lagi.

Kepada Rini, Nia pun tidak pernah bercerita ada masalah dengan seseorang.

Rini berharap, IS segera ditangkap dan diberi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Masih diburu

Sementara itu polisi dibantu masyarakat hingga saat ini masih mencari keberadaan IS ke dalam hutan.

IS diduga melarikan diri dengan cara berpindah-pindah di gubuk milik warga di tengah hutan.

Gubuk itu biasa dijadikan tempat istirahat atau berteduh warga saat berburu babi hutan.

Diduga lebih menguasai medan, IS dianggap sangat licin sehingga sulit ditemukan.

IS awalnya dicurigai karena saat jasad Nia Kurnia Sari ditemukan, dirinya melarikan diri sambil membawa tas.

Bahkan ia tidak memenuhi panggilan polisi untuk jadi saksi.

Terakhir, jejak tasnya ditemukan dalam gubuk.

"Di dalam tas tersebut ada perlengkapan pribadi korban seperti pakaian, alat tidur, dompet hingga sabu dan alat hisab sabu siap pakai," ujar Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved