Breaking News

Pilwalkot Bogor 2024

Calon Wali Kota Atang Trisnanto Bakal Fokus Pada Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Kota Bogor

Atang Trisnanto menyoroti pentingnya mengembangkan ekonomi berbasis jasa wisata dengan rencana membangun 68 area sadaya.

Istimewa
Calon Wali Kota Bogor nomor urut 2, Atang Trisnanto mengatakan,  penanganan sampah di Kota Bogor yang masih belum optimal. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Calon Wali Kota Bogor nomor urut 2, Atang Trisnanto mengatakan,  penanganan sampah di Kota Bogor yang masih belum optimal.

Hal ini terlihat dari banyaknya penumpukan sampah di setiap Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Atang Trisnanto menyampaikan, untuk mengatasi penumpukan sampah, dirinya memiliki sejumlah program untuk menyelesaikan masalah tata kota, dengan fokus utama pada nilai budaya, sosial, dan kelestarian lingkungan.

"Kota yang modern dan tata kota yang bagus harus melibatkan tiga hal penting yaitu nilai budaya, sosial dan kelestarian lingkungan" ujar Atang Trisnanto dihadapan puluhan warga.

Program yang diusulkan Atang mencakup beberapa inisiatif, antara lain, pengelolaan sampah terintegrasi, urban farming, kebun komunitas, area sadaya, sungai bersih, serta penataan tiga kawasan tematik di Kota Bogor.

Mantan Ketua DPRD Kota Bogor itu juga menyoroti pentingnya mengembangkan ekonomi berbasis jasa wisata dengan rencana membangun 68 area sadaya.

 Termasuk wisata pekarangan yang berfokus pada pemanfaatan lahan di lingkungan warga.

"Pengelolaan sampah terintegrasi, urban farming, dan wisata pekarangan akan menjadi tiga program yang saling terintegrasi untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan berkelanjutan," kata Atang.

Terkait pengelolaan sampah terintegrasi, Atang memaparkan bahwa hal ini akan dilakukan dalam tiga tahap.

Tahap pertama adalah menjadikan sampah sebagai sumber penghasilan, bukan lagi masalah bagi masyarakat. 

"Sampah harus memiliki nilai ekonomi. Konsep bank sampah sudah ada, namun belum diterapkan secara masif di seluruh wilayah," jelasnya.

Atang juga berencana untuk mendorong rumah tangga memilah sampah menjadi tiga kategori, yaitu sampah organik, sampah yang dapat diolah kembali, dan sampah yang tidak dapat diolah. 

"Sampah organik akan dikelola melalui TPS3R untuk menjadi pupuk organik cair dan padat, sementara sampah daur ulang seperti plastik akan dijual di bank sampah. Sampah yang tidak dapat diolah akan dikelola secara khusus," jelasnya.

Sementara, untuk sistem pengangkutan sampah, Atang merancang mekanisme pengangkutan berdasarkan wilayah. 

"Gerobak sampah untuk gang-gang kecil, motor sampah untuk jalan kecil, dan truk sampah untuk jalan besar. Dengan pendekatan ini, diharapkan sampah yang dikirim ke TPA Galuga akan berkurang signifikan," paparnya.

Atang mengaku telah berdiskusi dengan pimpinan IPB University dan meminta dukungan para profesor untuk membantu menyelesaikan masalah sampah di Kota Bogor jika terpilih sebagai wali kota.

"Ini adalah langkah besar untuk mengatasi masalah sampah yang sudah lama menghantui kota ini," pungkasnya.(***)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved