Viral di Medsos

Momen Haru Pak Alvi, Guru Honorer yang Nyambi Jadi Pemulung Diberi Bantuan Modal Usaha dan Umroh

Guru honorer yang sudah berusia senja tersebut mendapat bantuan modal usaha untuk membuka warung dari Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto.

Editor: Tiara A. Rizki
Instagram/ahmdrmdnu
Alvi Noviardi atau Pak Alvi (56), guru honorer yang viral banting tulang mencari rongsokan setelah pulang mengajar. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Setelah kisahnya viral, Alvi Noviardi atau Pak Alvi, guru honorer yang rela nyambi pemulung untuk mencukupi kebutuhan harian kini mendapat bantuan modal usaha.

Tak hanya itu, guru berusia 57 tahun tersebut juga akan diberangkatkan umroh.

Sosok yang memberikan hadiah kepada Pak Alvi ini adalah Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto.

Sebelumnya diberitakan, kisah pilu Pak Alvi yang rela mencari barang-barang rongsokan atau barang bekas sepulang mengajar beredar viral di media sosial.

Pak Alvi sendiri diketahui telah mengabdi selama lebih dari 30 tahun.

Ia merupakan guru honorer di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dan mengajar sebagai guru mata pelajaran IPS di sebuah MAwilayah Sukabumi.

Namanya sudah tercatat sebagai guru honorer di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi.

Namun, karena penghasilannya sebagai guru honorer tidak menutup kebutuhan sehari-hari, Pak Alvi rela menyambi jadi pemulung setelah menuntaskan tugas mengajar.

Dapat Hadiah Modal Usaha dan Umroh

Kini, setidaknya kabar bahagia datang dari Pak Alvi.

Guru honorer yang sudah berusia senja tersebut mendapat bantuan modal usaha untuk membuka warung dari Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto.

Selain itu, Pak Alvi juga akan diberangkatkan umroh.

Setelah kisahnya viral, Pak Alvi diajak bertemu AKBP Tri Suhartanto, dan dalam momen tersebut, sang guru mengungkapkan dirinya sudah mengajar selama 38 tahun.

Dari unggahan di akun Instagram milik AKBP Tri Suhartanto, @tri_suhartanto2004, Rabu (9/10/2024) lalu, terlihat Pak Alvi semringah saat diberi kabar ke Tanah Suci.

Lalu, setelah mendengar kisah Pak Alvi, AKBP Tri Suhartanto juga memberikan modal usaha warung.

Selain itu, AKBP Tri Suhartanto menanyakan apakah Pak Alvi ingin ke Mekah dan mengajaknya untuk menjalankan ibadah umrah.

Mendengar hal itu, Pak Alvi tak kuasa menahan tangis haru dan langsung memeluk erat sang Kapolres.

Dalam unggahannya, AKBP Tri Suhartanto pun menulis caption inspiratif:

“Teruslah berbuat baik kepada siapapun.”

Dari Pak Alvi kita bisa belajar dengan segala kelebihan dan kekurangan yang di miliki namun masih tetap bisa memberikan manfaat kepada semua orang.

Untuk berbuat baik bukan karena kita mampu bukan karena kita kaya atau miskin tapi karena kita MAU untuk melakukan kebaikan.

Baca juga: Alasan Ibu Siswi Blitar Tak Pernah Pulang, Susanti TKI Kesal ke Nenek Esa: Cuma Mau Uangnya Aja

Baca juga: Jadwal Pencairan Bansos BPNT Oktober 2024, Apakah Penyaluran via KKS dan Kantor Pos Sudah Cair?

Baca juga: Detik-detik Aksi Heroik Mbah Sarmo dan Mbah Jamin Selamatkan Kereta dari Rel Putus: Kibarkan Kaus

Pak Alvi Suka Memberi di Tengah Keterbatasannya

Pak Alvi mengaku, ia rela menyambi jadi pemulung meski sudah bekerja sebagai guru honorer karena penghasilannya tak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Uang dari bantuan enggak cukup untuk kebutuhan sehari-hari," ucap Pak Alvi saat berada di Mapolres Cimahi.

"Makanya saya berinisiatif pulang sekolah mulung di jalan sampai ke rumah," lanjutnya.

Meski kebutuhannya harus dipenuhi dengan menyambi sebagai pemulung usai mengajar, Pak Alvi tak lupa untuk tetap berbagi.

Diam-diam, rupanya selama ini gajinya sebagai guru honorer kerap dibagikan ke para tetangganya yang didominasi oleh anak-anak kecil.

Kesukaannya terhadap anak-anak membuat bapak dua anak ini rutin menyisihkan rezekinya untuk mereka setiap bulan.

Jumlahnya tak terbilang besar.Namun, uang Rp2 ribu yang diberikannya mampu menghadirkan senyum di wajah anak-anak sekitar rumahnya.

"Kalau gajian suka dibagikan ke anak-anak," katanya, dikutip dari unggahan Instagram Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Kamis (10/10/2024).

"Terus ke tetangga, ke teman-teman, ke RT, ke RW, rokok, kopi, gitu lah," imbuh Pak Alvi.

"Hasil penjualan warung juga dikasih ke anak-anak, dari depan ke belakang Rp2 ribu. Sayang ke anak-anak, ke teman-teman juga," sambung dia.

Pak Alvi memulung barang-barang bekas berupa botol plastik hingga paku bekas selama empat jam dalam sehari. Ia mengumpulkan barang bekas tersebut selama satu pekan sebelum dijual.

"Mulai pulang sekolah, jam 1 sampai jam 5 sore. Dijualnya per minggu, karena sehari tidak banyak," jelas Pak Alvi, dilansir dari Tribun Jabar.

Ketika bekerja sebagai pemulung, Pak Alvi mengaku kerap bertemu para siswanya.

Meski begitu, Pak Alvi tak merasa malu lantaran yang dilakukannya bukan sesuatu yang hina.

"Sering (ketemu murid), bahkan seluruh pihak sekolah juga tahu, kalau ketemu salaman. Tidak malu. Menurut saya, mengajar dan memulung itu sama-sama mulia, halal," pungkasnya.

Alvi Noviardi alias Pak Alvi, guru honorer asal Sukabumi yang nyambi jadi pemulung saat ditemui di Polres Cimahi, Senin (7/10/2024).
Alvi Noviardi alias Pak Alvi, guru honorer asal Sukabumi yang nyambi jadi pemulung saat ditemui di Polres Cimahi, Senin (7/10/2024). (Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan)

Baca juga: Viral Video Remaja Penjual Es Teh Dipalak Pria Ngaku Karang Taruna, Uang Jualan Rp30.000 Diembat

Baca juga: Viral Gus Miftah Toyor Kepala Istrinya dan Bilang Guyon, Ini 9 Adab Bercanda dalam Agama Islam

Baca juga: Viral Kisah Cinta Entin dengan Pria Korea Lee Do Hyun KW, Berakhir di Pelaminan

Videonya Viral

Diketahui, hingga kini Pak Alvi belum juga diangkat sebagai guru tetap atau dilantik menjadi ASN.

Pak Alvi sendiri telah mengabdi sebagai guru honorer sejak tahun 1988, atau selama kurang lebih 36 tahun.

Ia mengajar di sebuah Mardrasah Aliyah setara SMA/SMK, tepatnya di MA Riyadlul Jannah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

Di usianya yang menginjak 57 tahun, tidak ada pekerjaan lain bagi Pak Alvi untuk bisa menghidupi anak-anaknya.

Hingga akhirnya, Pak Alvi harus bekerja sampingan mencari barang rongsokan.

Hal itu diungkapnya dalam video yang beredar dibagikan akun Instagram @undercover.id.

Dalam video tersebut, tampak Pak Alvi duduk di pinggir jalan untuk beristirahat sembari membawa karung berisi rongsokan.

Lalu, ia pun didekati oleh salah satu muridnya. Sang murid lantas menanyakan gaji yang didapat Pak Alvi apakah kurang untuk kebutuhan rumah tangganya.

"Bapak ngajar di mana, emang kurang Pak?" tanya murid yang merekam video.

Mendengar pertanyaan tersebut, Pak Alvi mengiyakannya dengan wajah tersenyum.

Pak Alvi mengaku, penghasilannya sebagai guru honorer tak cukup penuhi kehidupannya sehari-hari.

"Iya, kurang biaya," kata Pak Alvi.

Pak Alvi lalu menceritakan, sehari-hari ia berangkat mengajar naik angkot.

Namun untuk pulang, ia harus jalan kaki supaya bisa sembari memungut barang bekas sepanjang jalan dari sekolah menuju rumah.

Sementara, istri Pak Alvi sudah meninggal dunia sejak tiga tahun lalu.

"(Istri) sudah meninggal sakit kanker, jadi di rumah sama anak masih sekolah," jelasnya.

Kini, ia harus menghidupi kedua anaknya sendirian.

Dari pekerjaannya sebagai guru honorer dan mencari rongsokan inilah, Pak Alvi bisa menafkahi keluarganya.

Diolah dari artikel yang tayang di TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved