Kunci Jawaban

Kunci Jawaban PMM Modul 2 Perencanaan Pembelajaran SD/Paket A: Pembelajaran membosankan seperti apa?

Cerita Reflektif Modul 2 Perencanaan Pembelajaran SD/Paket A PMM: Menurut Ibu dan Bapak guru, pembelajaran yang membosankan itu yang seperti apa?

|
Penulis: Tiara A. Rizki | Editor: Tiara A. Rizki
smpnsatukurun.sch.id
Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 Perencanaan Pembelajaran SD/Paket A PMM: Menurut Ibu dan Bapak guru, pembelajaran yang membosankan itu yang seperti apa? 

Jawaban (2) sebagai referensi

Perspektif mengenai pembelajaran yang membosankan bisa berbeda-beda bagi masing-masing individu. Namun, menurut saya ada beberapa faktor yang membuat pembelajaran terasa membosankan.

Yakni, kurang interaktif di mana siswa tidak dilibatkan, metode pengajaran tidak bervariasi dan terlalu monoton, materi yang dibawakan tidak menarik dan tidak relevan dengan kehidupan siswa.

Selain itu, faktor lainnya adalah terlalu fokus pada nilai dan pemahaman konsep terabaikan, tidak memerhatikan gaya belajar siswa di mana siswa yang memiliki gaya belajar berbeda bisa merasa terabaikan atau menemui kesulitan dalam memahami materi, dan kurangnya kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi, berbicara, atau menyampaikan pendapat.

Sehingga, guru memiliki tugas untuk membuat kegiatan pembelajaran yang menarik dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

Baca juga: Kunci Jawaban PMM: Cerita Reflektif hingga Post Test Modul 1 Mengapa Refleksi, Topik Refleksi Diri

Baca juga: Kunci Jawaban 3 Soal Post Test Modul 3 Guru Penggerak di PMM: Modal dari Sekolah yang Anda Pimpin

Jawaban (3) sebagai referensi

Ada beberapa hal yang menurut saya membuat pembelajaran terasa membosankan.

Pertama, terlalu banyak tugas sehingga membuat siswa keteteran, sebab mata pelajaran lain juga memiliki tugas sehingga siswa menjadi kurang fokus juga.

Kedua, membanding-bandingkan. Memang, ada guru yang sering membanding-bandingkan murid dengan maksud memberi motivasi. Namun, membanding-bandingkan justru bisa memicu rasa sebal, sebab setiap murid memiliki minat, bakat, dan kondisi yang berbeda-beda.

Ketiga, guru yang tidak menguasai kelas. Artinya, guru hanya sekadar mengajar, tanpa memerhatikan lebih lanjut mengenai kebutuhan siswa, serta tidak bisa mengendalikan kondisi kelas yang ribut.

(TribunnewsBogor.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved