Viral di Medsos

Belum Selesai Kasus Anak Polisi, Guru Supriyani Kini Berkonflik dengan Bupati, Terkuak Penyebabnya

Deret penderitaan guru Supriyani. Belum selesai kasus anak Polisi, Supriyani kini berkonflik hingga terancam dipolisikan oleh Bupati Konawe Selatan.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase TribunnewsSultra
Deret penderitaan guru Supriyani. Belum selesai kasus anak Polisi, Supriyani kini berkonflik hingga terancam dipolisikan oleh Bupati Konawe Selatan, Surunnudin Dangga. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Penderitaan Supriyani, guru yang dituduh menganiaya anak Polisi tampaknya terus berlanjut.

Kasusnya dengan Aipda Wibowo Hasyim belum selesai dan masih di tahap persidangan, Supriyani kini terancam dipolisikan dengan kasus berbeda.

Kali ini Supriyani berkonflik dengan Bupati Konawe Selatan, Surunnudin Dangga.

Konflik tersebut bermula saat Surunnudin menginisiasi pertemuan antara Supriyani dengan orang tua korban kasus dugaan penganiayaan, Aipda Wibowo Hasyim dan istrinya Nurfitriana pada 5 November 2024 kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, tercipta lah surat kesepakatan damai antara Supriyani dan Aipda Wibowo Hasyim.

Namun selang satu hari, Supriyani berubah pikiran dan mencabut surat damai tersebut.

Alasannya adalah karena Supriyani merasa tertekan dengan pertemuan yang dibuat oleh Surunnudin Dangga itu.

Baca juga: Pantas Guru Supriyani Cabut Surat Damai dengan Orang Tua Korban, Ternyata Karena Bupati Ucapkan Ini

Bak tak terima dengan keputusan Supriyani, Surunnudin Dangga pun mengambil langkah tegas.

Surunnudin membuat surat somasi untuk Supriyani karena dianggap nama baiknya telah dicemarkan oleh guru viral tersebut.

Dalam surat tersebut, Bupati Konawe Selatan meminta agar Supriyani membuat klarifikasi dalam waktu 1x24 jam.

Ia juga menyuruh Supriyani meminta maaf dan mencabut surat pencabutan kesepakatan damai yang sebelumnya telah ditandatangani.

Jika dalam batas waktu yang ditentukan Supriyani tidak menggubris somasi tersebut, Surunnudin akan melaporkan Supriyani ke polisi atas kasus pencemaran nama baik.

Belakangan dalam penjelasannya, Surunnudin mengungkap alasannya mensomasi Supriyani.

Penyebabnya adalah karena menganggap Supriyani tak menghargai usaha sang Bupati.

"Bupati Konawe Selatan melakukan somasi karena telah dianggap melakukan intimidasi dan tekanan kepada Supriyani dalam kesepakatan damai tersebut. Padahal dalam hal ini Bupati Konawe Selatan sangat beritikad baik agar permasalahan ini dapat diselesaikan secara damai dan kekeluargaan. Tapi nyatanya Supriyani malah berbalik arah dan tidak mau diselesaikan secara damai," tulis surat penjelasan Surunnudin yang dilansir dari TribunnewsSultra.

Baca juga: Tegas! Susno Duadji Bongkar 5 Kejanggalan Kasus Supriyani, Ragu Bu Guru Bakal Bebas Gara-gara Ini

Tanggapan pengacara Supriyani

Kliennya terancam dipolisikan sang Bupati, pengacara Supriyani santai.

Kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan menyebut pemerintahan daerah Konawe Selatan tidak boleh melaporkan pasal pencemaran nama baik.

Menurut Andri, pasal pencemaran nama baik harus jelas ditujukkannya untuk siapa, instansi atau jabatan perorangan.

"Kalau mau dipermasalahkan dengan Pasal 310 ya silahkan, tapi kan siapa yang melapor, Pemda Konsel tidak bisa melapor pencemaran nama baik," ujar Andri Darmawan.

Sebelumnya, Supriyani sempat mengurai alasannya mencabut surat damai dengan orang tua korban yakni Aipda Wibowo Hasyim dan Nurfitriana.

Supriyani mengaku tertekan dengan pertemuan tersebut yang diinisiasi Bupati Konawe Selatan, Surunnudin Dangga.

"Saya dalam kondisi tertekan dan terpaksa (saat dimediasi oleh Bupati) dan tidak mengetahui isi dan maksud dari surat kesepakatan tersebut," ujar Supriyani dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube NTV, Kamis (7/11/2024).

Lebih lanjut, Supriyani merasa tertekan gara-gara ucapan sang Bupati.

Supriyani juga merasa keberatan dengan pertemuan tersebut yang seolah menyuruhnya agar minta maaf ke orang tua korban.

Padahal ditegaskan Supriyani, ia tidak melakukan penganiayaan terhadap anak Polisi tersebut.

"Kalau masalah minta maaf saya sebagai manusia biasa ya saya minta maaf. Tapi kalau disuruh mengakui kesalahan, saya tidak siap. Pak Bupati tidak suruh mengakui. Cuma Pak Bupati menyampaikan 'atur damai saja supaya permasalahan ini selesai'," ungkap Supriyani.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved