Pilkada 2024
Daftar Jagoan PDIP yang Kalah Versi Quick Count Pilkada 2024, Megawati Geram Singgung Kecurangan
Daftar jagoan dari PDIP yang bertumbangan gagal unggul di Quick Count Pilkada 2024. Megawati geram hingga singgung kecurangan dan ketidakadilan.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Calon kepala daerah yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) di beberapa wilayah tanah air gagal unggul di Quick Count Pilkada 2024.
Jagoannya kalah di berbagai daerah Indonesia, Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP pun mengurai respon menohok.
Dalam tanggapannya, Megawati tampak geram dengan hasil Pilkada 2024 yang bak tak memihak pada wakil yang diusung PDIP.
Megawati juga gusar dengan dugaan kecurangan di Pilkada 2024 sehingga sederet jagoan PDIP tumbang berdasarkan hasil Quick Count.
Berikut adalah lima daerah di mana jagoan PDIP gagal unggul di Quick Count Pilkada 2024:
1. Jawa Tengah
Daerah pertama yang disorot tajam Megawati adalah Jawa Tengah.
Jagoan PDIP di Pilkada Jawa Tengah, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi gagal unggul berdasarkan hasil hitung cepat.
Empat lembaga survei bahkan mengumumkan bahwa Andika-Hendrar hanya meraup suara sekira 40 persen.
Seperti misalnya Quick Count Litbang Kompas, pasangan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 59,30 persen.
Sementara paslon dari PDIP yakni Andika-Hendrar hanya mendapatkan suara 40,70 persen.

2. Jawa Timur
Selanjutnya, daerah di mana jagoan PDIP gagal unggul di Pilkada 2024 adalah wilayah Jawa Timur.
Wakil dari PDIP yakni Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta tak berhasil mengungguli paslon Khofifah-Emil di Quick Count.
Dari hasil hitung cepat Litbang Kompas, Risma-Zahrul hanya meraup suara 32,78 persen.
Sedangkan pasangan Khofifah-Emil memperoleh suara 58,73 persen.
3. Banten
Daerah ketiga adalah Banten.
Paslon yang diusung PDIP yakni Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi kalah berdasarkan hasil Quick Count Pilkada Banten.
Pasangan Airin-Ade hanya mendapatkan suara 42,48 persen berdasarkan lembaga survei Charta Politika.
Sementara pesaingnya yakni Andra-Dimyati berhasil memperoleh 57,52 persen.
4. Sumatera Utara
Daerah yang tak luput dari perhatian Megawati lantaran gagal unggul di Quick Count adalah Sumatera Utara.
Jagoan dari PDIP yakni Edy Rahmayadi dan Hasan Basri kalah dari paslon Bobby Nasution-Surya di Quick Count Indikator.
Edy-Hasan hanya memperoleh sura 37,29 persen, sedangkan Bobby-Surya mendapatkan 62,71 persen.
5. Sulawesi Utara
Wilayah terakhir di mana jagoan PDIP kalah versi Quick Count adalah Sulawesi Utara.
Wakil dari PDIP yakni Steven Kandouw dan Alfred Denny gagal unggul dari paslon pesaingnya yakni Yulis-Johannes.
Dari hasil Quick Count Charta Politika, Steven-Alfred hanya memperoleh suara 31,55 persen.
Tanggapan menohok Megawati
Lima jagoannya kalah versi Quick Count di Pilkada 2024, Megawati Soekarnoputri mengurai respon keras.
Dalam video yang diunggah di kanal Youtube PDIP, Megawati menyinggung soal pemilu dijadikan alat kekuasaan.
"Pilkada cermin peradaban bangsa. Dalam Pilkada ini saya selalu menyerukan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan, Vox Populi Vox Dei, ungkapan bijak ini menegaskan, betapa berbahayanya sekiranya Pemilu hanya dijadikan alat kekuasaan," ungkap Megawati.
"Pada tahun 2004 selaku Presiden Republik Indonesia saya menyelenggarakan pemilu secara langsung yang pertama. Dalam pemilu itu rakyat sungguh berdaulat. Lalu mengapa kedaulatan rakyat itu kini dimanipulasi hanya karena kekuasaan? Saya sangat khawatir, bahwa hal ini akan terus berjalan di kemudian hari. Oleh karena itu, saya bertanya di manakan sebenarnya hak dan keadilan dan kedaulatan seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai," sambungnya.
Diungkap Megawati, ia cemas jika demokrasi nantinya akan terancam lantaran ada pihak-pihak yang ingin melakukan kecurangan.
"Demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara, kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara. Hal ini nampak di beberapa wilayah yang saya amati terus menerus seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Sulawesi Utara dan berbagai provinsi lainnya," imbuh Megawati.
Baca juga: Adu Kuat dengan Jokowi dan PDIP di Pilkada Jakarta 2024, Anies Baswedan : Kan Hasilnya Sudah Jelas
Lebih lanjut, Megawati menyentil soal dugaan aparatur sipil negara yang tidak netral guna pemenangan salah satu paslon di Pilkada.
"Di Jawa Tengah misalnya, saya mendapatkan laporan, betapa masifnya penggunaan pejabat kepala daerah hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral. Ini tidak boleh dibiarkan lagi. Mengingat mahkamah konstitusi telah mengambil keputusan bahwa Aparatur Negara yang tidak netral bisa dipidanakan," ucap Megawati.
Gagalnya jagoan PDIP di Jawa Tengah tampaknya membuat Megawati tak terima.
Sebab Megawati mendapatkan laporan adanya dugaan ketidakadilan dalam proses Pilkada Jawa Tengah.
"Jawa Tengah bukan hanya kandang banteng namun menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme. Saya melihat energi pergerakan rakyat, simpatisan dan kader yang militan, dan seharusnya tidak akan terkalahkan jika Pilkada dilakukan secara fair, jujur, dan berkeadilan," ucap Megawati.
"Namun dalam situasi ketika segala sesuatu bisa dimobilisasi oleh kekuasaan, maka yang terjadi adalah pembungkaman. Apa yang terjadi saat ini sudah di luar batas-batas kepatutan etika, moral, dan hati nurani," sambungnya.
Karenanya, Megawati mengimbau kepada kader PDIP dan rakyat untuk melakukan lima hal ini guna mengawal Pilkada 2024:
- Jaga dan amankan setiap suara rakyat dengan sebaik-baiknya
- Kumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara terutama money politik, ketidaknetralan pejabat daerah dan tekanan kepala desa
- Kumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bansos yang dilakukan secara masif dan praktek money politik
- Kumpulkan fakta penghadangan seperti yang terjadi di Banten yang menyebabkan ketidakadilan
- Galang kekuatan rakyat agar berani menyuarakan kebenaran
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
PDIP
Pilkada 2024
Quick Count
Megawati
Presiden Indonesia
Jawa Tengah
Andika Perkasa
Jawa Timur
Banten
TribunnewsBogor.com
Tri Rismaharini
Kepala Daerah Termiskin di Jawa Barat yang Dilantik 6 Februari, Wali Kota Cimahi Cuma Rp 2,6 Miliar |
![]() |
---|
Daftar 7 Wali Kota Terpilih di Jawa Barat yang Akan Dilantik Pada 6 Februari 2025, Ada Dedie Rachim |
![]() |
---|
Profil Supian Suri Wali Kota Terpilih di Pilkada Depok, Rupanya Kelahiran Bogor, Ini Kekayaannya |
![]() |
---|
Terkuak Besaran Dana Kampanye Cabup-Cawabup Bogor Untuk Pilkada, Paslon Ini Habiskan Dana Fantastis |
![]() |
---|
Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 Tingkat Kota Bogor Masih Berlangsung, Baru Selesai 4 Kecamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.