Nasib Gadis Berkelamin Ganda di Bogor Ternyata Bisa Dicegah Sejak Janin, Ini Penjelasan Dokter Boyke

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Terkuak penyebab gadis remaja di Bogor memiliki kelamin ganda hingga organ vitalnya berubah menjadi laki-laki.

Ternyata nasib sang gadis remaja di Bogor itu sebenarnya bisa dicegah sejak masih janin.

Ginekolog dan seksolog dr Boyke Dian Nugraha mengurai pemicu seseorang bisa berubah jenis kelaminnya padahal tak pernah melakukan operasi pergantian kelamin.

Diwartakan sebelumnya, remaja berinisial TPA alias Tiara (14) membuat geger warga Cibungbulang, Kabupaten Bogor lantaran disebut-sebut berkelamin ganda.

Diungkap ibunda Tiara, Sukarsih, awalnya yang ia ia tahu sang anak adalah seorang perempuan tulen.

Namun di usia yang menginjak 15 tahun, Tiara curiga lantaran dirinya belum menstruasi.

"Dia (Tiara) bilang sama saya 'mah, kok Tiara belum dapat mens'. Dia ngajak saya ke puskesmas, pengin dicek sama dokter kenapa belum haid. Kata saya 'ntarlah kali Tiara umur 15 tahun'," ungkap Sukarsih dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube tv one news, Kamis (12/12/2024).

Mulanya tak ambil pusing, Sukarsih mendadak syok saat mengetahui fakta mengejutkan soal alat kelamin sang putri.

Sukarsih terkejut melihat kelamin Tiara berubah menjadi laki-laki.

"23 Oktober 2024, bareng sama saya mandi, (ibunda heran) 'Tiara kok alat vital perempuan jadi alat vital laki'. Saya syok, saya panggil tetangga ' kok anak saya alat vitalnya perempuan (berubah) jadi alat vital laki? semua enggak percaya. Saya ajak ke puskesmas," imbuh Sukarsih.

Akhirnya Sukarsih membawa sang putri ke puskesmas lalu dirujuk ke rumah sakit.

Sukarsih diminta membawa Tiara ke rumah sakit di Jakarta untuk melakukan tindakan operasi kelamin.

Kini Tiara telah merombak total penampilannya menjadi laki-laki lantaran perubahan tersebut.

Meski begitu diungkap Sukarsih, ia masih belum bisa mengoperasi Tiara karena terkendala biaya.

Kata Dokter Boyke

Terkait viralnya kasus Tiara, remaja Bogor yang berganti kelamin menjadi laki-laki tersebut membuat publik penasaran.

Ditelusuri TribunnewsBogor.com, kasus yang menimpa Tiara itu mirip dengan atlet voli berprestasi Aprilia Manganang.

Semula Aprilia Manganang dikenal sebagai seorang perempuan.

Namun di usia 19 tahun, Aprilia Manganang didiagnosa mengidap Hipospadia yakni kelaminnya berubah menjadi laki-laki.

Lantaran hal tersebut, pun menjalani operasi kelamin dan mengganti namanya menjadi Aprilio Perkasa Manganang.

Kini Aprilio pun menjalani hidup sebagai laki-laki dan telah menikah dengan Claudya.

Baca juga: Awal Mula Remaja di Bogor Ketahuan Punya Kelamin Ganda, Tak Alami Datang Bulan Hingga Hobi Main Bola

Perihal kasus yang menimpa Aprilio tersebut, Dokter Boyke sempat mengurai penjelasan.

Diungkap dr Boyke, ibu hamil harus mewaspadai janinnya berpotensi mengidap Hipospadia.

Karenanya, Dokter Boyke pun menjelaskan beberapa penyebab bayi mengidap Hipospadia.

Ternyata penyebabnya adalah karena saat masih di kandungan, janin terpengaruh dengan kondisi sang ibu atau lingkungan sekitarnya.

"Penderita janin-janin yang nantinya menjadi bayi hypospadia itu dilahirkan dari ibu prematur. Kedua adalah ibu tersebut mendapatkan lingkungan yang tidak sehat, pestisida, suami merokok, atau si ibu diberikan terapi hormon untuk mendapatkan anak atau kecantikan," ungkap Dokter Boyke.

Tak cuma itu, Hipospadia juga bisa diturunkan ke anak cucu.

Penyebab Hipospadia selanjutnya kata dr Boyke adalah bisa jadi karena ibu mengidap penyakit diabetes atau terkena toksoplasma.

"Ada keturunan dari keluarganya yang mengalami hypospadia, misal kakeknya, pamannya. Mereka juga kurang mengonsumsi asam folat. Atau si ibu menderita dengan penyakit diabetes, atau seperti toksoplasma, herpes," pungkas dr Boyke.

Adapun perihal operasi yang nantinya akan dilakukan Tiara, dr Boyke menyebut operasi tersebut bukanlah pergantian alat kelamin.

Namun sejatinya alat kelamin Tiara sejatinya sejak awal memang laki-laki.

"Ini bukan operasi ganti kelamin, ini operasi menutup muara saluran kencing yang tadinya dipangkal, menjadi di ujung. Dan ini yang melakukan dokter urologi dengan konsult dengan bedah urologi anak," ujar dr Boyke.

"Bidan saja kadang tidak bisa mendiagnosa karena memang alat kelamin itu demikian kecilnya pada bayi. Ketika ada belahan di ujung itu dianggap sebagai wanita. Tapi dengan perkembangan, skrotum akan tumbuh, maka sifat kelaki-lakiannya akan tumbuh," sambungnya.

Lantaran sederet penyebab tersebut, dr Boyke meminta para ibu hamil untuk menjaga kesehatannya.

"Tolong hamil itu harus dalam keadaan sehat, jauhi perokok, pestisida, hal-hal yang berkaitan atau bisa membuat cacat bawaan pada janin," kata dr Boyke.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t