Viral di Media Sosial

Terbongkar Modus Dosen Diduga Gay Lecehkan 15 Mahasiswa NTB, Nasib Korban Miris Kini Tak Suka Wanita

Siasat licik dosen penyuka sesama jenis saat lecehkan belasan mahasiswa di NTB terbongkar. Nasib korban kini miris tak lagi suka kepada wanita.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube
Ketua DPD Sasaka Nusantara Lombok Barat, Sabri (kanan) membongkar siasat licik dosen penyuka sesama jenis saat diduga melecehkan belasan mahasiswa di NTB. Sabri menyebut nasib para korban kini miris hingga tak suka lagi kepada wanita. 

Atas kasus yang dilaporkan tiga mahasiswa tersebut, pihak kepolisian angkat bicara.

Kabid Humas Polda NTB AKBP Muhammad Kholid menjelaskan bahwa telah memproses laporan dari para korban.

Proses awal yang dilakukan Polda NTB adalah melakukan pemeriksaan awal terhadap laporan dari korban tersebut.

"Baru pemeriksaan awal barangkali ya, karena baru dilaporkan (oleh korban). Saya akan tanyakan ke Ditreskrimsus," kata AKBP Muhammad Kholid.

Baca juga: Sosok Dosen di NTB Lecehkan 15 Mahasiswa, Modusnya Aneh Pakai Ritual Zikir Zakar, Ngaku Bangsawan

Profil dosen mesum

Lebih lanjut, Sabri juga mengurai alasan dosen LR diyakini sebagai penyuka sesama jenis.

Yakni karena dosen LR disebut-sebut sebagai ketua komunitas gay di NTB.

"Untuk sementara ini kita baru mengetahui peristiwa ini setelah lima bulan. Kayaknya menurut asumsi kami 10 korban ini baru korban sementara, yang ketahuan. Si oknum pelaku ini ketua Gay NTB, oleh sebab itu saya kira kasus ini bukan kasus biasa," imbuh Sabri.

Selain itu, Sabri juga menyebut bahwa LR mengajar di banyak kampus di NTB.

Salah satunya adalah LR menjadi dosen di universitas negeri di Mataram.

"Dosen ini tinggal di 3 tempat, Praya, Lotim sama di Banyumulok Lombok Barat. Sementara ini dia (pelaku mengajar) tafsir Al Quran. Dia juga aktif di bidang riset dan pengarsipan," pungkas Sabri.

Tak cuma dikenal sebagai dosen, LR juga mencitrakan dirinya sebagai sosok mulia.

Kepada publik, LR menyebut ia adalah keturunan bangsawan dan nabi.

"Background pelaku ini dari keterangan korban, dia alumni perguruan atau universitas luar negeri. Dia (pelaku) mengaku sebagai salah satu keluarga bangsawan bahkan dia mengaku keturunan nabi atau zuriyah rasul," ungkap Sabri

Hal itulah yang belakangan jadi senjata Sabri saat mendekati para calon korbannya.

"Kami menduga bahwa dengan framing dan brand personality yang dia lakukan melalui almamater memberikan sugesti secara emosional terhadap korban, bahwa mereka tidak merasa dilecehkan awalnya," imbuh Sabri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved