Terkuak Histori HP Keluarga Tewas di Tangsel, Suami Sempat Baca Tutorial Membunuh, Utang Jadi Motif

Polisi telah berhasil mengungkap temuan satu keluarga tewas di Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Minggu (15/122024) lalu.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase Kompas/ist
Polisi telah berhasil mengungkap temuan satu keluarga tewas di Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Minggu (15/122024) lalu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Polisi telah berhasil mengungkap temuan satu keluarga tewas di Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Minggu (15/122024) lalu.

Misteri tewasnya seorang pria AF bersama istrinya YL dan anaknya yang masih kecil AA berhasil diungkap setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan.

Sang suami, AF rupanya merupakan penyebab utama satu keluarga ini tewas mengenaskan dengan jeratan tali tambang.

Polisi via ahli digital forensik juga menemukan histori atau data riwayat di HP AF yang isinya mengejutkan.

Dia sempat membuka halaman internet untuk mencari tahu terkait tutorial cara melakukan pembunuhan.

Yaitu terkait metode pembunuhan yang akan dilakukan AF kepada istri dan anaknya.

Aktivitas internet AF ini tercatat dilakukan AF sehari sebelum dia menghabisi nyawa istri dan anaknya.

"Pada 14 Desember 2024 pukul 02.41, AF mengakses situs dengan judul penjelasan dokter soal racun yang ditenggak oleh juragan sepatu di Mojokerto," kata Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin, Selasa (7/1/2025) dikutip dari Kompas.com.

"Dua menit kemudian, AF mengunjungi situs tentang cara mudah membunuh seseorang dengan pisau," sambung Kemas menjelaskan histori web HP milik AF ini.

Motif Utang Piutang

Utang piutang menurut Polisi merupakan motif di balik tewasnya satu keluarga di Tangsel ini.

AF, sang kepala keluarga rupanya tertekan karena banyak utang dan tidak bisa membayar.

AF bahkan sempat mengirim email ke Bank Indonesia (BI) terkait masalah yang dia alami tersebut.

Dia mengaku sulit membayar pinjaman online yang melilitnya.

"AF pernah mengirim email ke alamat bicara@bi.go.id milik Bank Indonesia," ujarnya.

"Dalam e-mail tersebut, korban bercerita tentang tekanan yang dihadapinya akibat kesulitan melunasi berbagai pinjaman online,” sambung Kapolsek.

Tidak hanya pinjaman online, AF juga terjerat kredit online bahkan judi online (judol).

Total aplikasi dan situs yang menjerat AF atas semua utang-utangnya ini mencapai belasan aplikasi.

"Didapatkan hasil di handphone milik korban AF ditemukan beberapa bukti akses terhadap 15 aplikasi pinjaman online dan kredit online, serta empat situs judi online," kata Kemas.

Dari hasil penyelidikan, Polisi tidak menemukan adanya ancaman terhadap AF dari pihak orang lain.

AF diduga berada di bawah tekanan akibat mengalami masalah keuangan.

"Salah satu saksi menyatakan AF pernah mengeluhkan kesulitan membayar utang," kata dia.

Sehingga atas dasar itu lah dia tega menghabisi nyawa istri dan anaknya, lalu dia gantung diri. 

Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved