Viral di Media Sosial

Anak Emosi Ibunya Viral Suruh Siswa Belajar di Lantai karena Nunggak SPP, Langsung Labrak Wali Murid

Anak Panas Lihat Ibu Viral Suruh Siswa SD Belajar di Lantai karena Nunggak SPP, Adu Mulut dengan Wali Murid

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor.com
Ibunya Viral Suruh Siswa SD Belajar di Lantai, Anak Guru Medan Labrak Wali Murid 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terjadi ketegangan antara orang tua siswa dengan anak dari guru yang suruh murid belajar di lantai.

Dalam video tampak sang anak membela guru yang menyuruh murid belajar di lantai karena menunggak SPP.

Ia tak terima karena wajah ibunya menjadi viral di media sosial.

Guru yang menyuruh murid belajar di lantai merupakan Haryati, wali kelas IV di SD Abdi Sukma, Kota Medan.

Sedangkan anaknya diketahui berinisial R.

"Silahkan jelaskan," kata R pada ibu siswa, Kamelia.

Sejumlah guru lain tampak berupaya melerai.

Tapi tanpa rasa bersalaha ia justru menentang.

"Tidak bu, diam. Maaf, saya gak bisa," katanya.

Sedangkan Kamelia tetap berkukuh membela anaknya.

Ia tak terima sang anak disuruh belajar di lantai gara-gara menunggak SPP.

"Ini sudah selesai kamu tahu tidak aku kirimkan remidial anak ku. VN minta bukti boleh," kata Kamelia dengan suara lantang.

R rupanya meminta bukti valid percakapan Kamelia dengan Haryati.

"Ini VN, dari selasa aku mohon untuk besok minta waktu, bukan tidak minta waktu, masa ada hukumnya anak sekolah gak bayar," kata Kamelia.

Dia semakin mengamuk karena menilai Haryati tak seharusnya mengurus uang SPP siswa.

Baca juga: Curhat Ketua Yayasan Soal Siswa SD Duduk di Lantai, Singgung Ibu Korban Terima Beasiswa Sejak April

"Ini bahas uang sekolah. kau yang lucu, eh mamakau dengar. Dia mau bukti VN mamaknya," kata Kamelia.

Video Kamelia memergoki anaknya disuruh belajar di lantai memang menjadi viral di media sosial.

Dalam video terlihat murid kelas IV, Mahesya duduk di lantai, sedangkan teman-temannya belajar seperti biasa di atas bangku dan meja.

"Saya sempat nangis, 'Ya Allah, kok begini sekali.' Saya lihat anak saya duduk di lantai, nggak boleh belajar," kata Kamelia.

Mahesya merupakan anak dari Kamelia.

Kamelia ialah relawan Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP).

Ia aktif membantu masyarakat yang kesulitan, termasuk mendampingi pasien.

Sedangkan suaminya bekerja sebagai kuli bangunan yang merantau ke luar daerah.

Baca juga: Paksa Siswa SD Duduk di Lantai Gara-gara Belum Bayar SPP, Nasib Bu Guru Miris, Karirnya Terancam

Selama ini Mahesya sekolah menggunakan uang bantuan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Selama ini uang sekolah anak saya dibayar dari dana BOS dan KIP. Kalau KIP cair, Rp 450 ribu itu saya habiskan untuk biaya sekolah, nggak pernah saya ambil buat yang lain," jelasnya.

Sayangnya uang tersebut tak kunjung cair hingga tak bisa melunasi uang SPP.

Kepala Sekolah Yayasan Abdi Sukma Juli Sari mengatakan Haryati justru membuat aturan sendiri pada siswa yang menunggak SPP.

Ia menekankan sekolah tidak membuat aturan siswa belajar di lantai bila menunggak SPP.

"Wali kelas membuat peraturan sendiri tanpa konfirmasi. Kami sudah meminta maaf kepada orang tua siswa," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved