Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Curhatan Pedagang di Rest Area Puncak Bogor, Sepi Pengunjung Sampai Tak Dapat Uang Sama Sekali

Kawasan Puncak Bogor kini telah bersih dari warung-warung pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang pinggiran jalan.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Kondisi Rest Area Gunung Mas Puncak Bogor sepi pengunjung, Kamis (16/1/2025). (Muamarrudin Irfani) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Kawasan Puncak Bogor kini telah bersih dari warung-warung pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang pinggiran jalan.

Para pedagang yang lapaknya terdampak penertiban dipindahkan ke dalam Rest Area Gunung Mas yang berada di wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Akan tetapi, kondisi Rest Area Gunung Mas tersebut belum optimal lantaran kini sangat sepi dari pengunjung yang singgah.

Kios-kios pedagang yang telah ditata rapi dengan dilengkapi oleh lampu hias kelap-kelip pun nampaknya belum mampu menjadi daya tarik.

Terlihat para pedagang hanya terduduk di kiosnya masing-masing menunggu pengunjung yang datang.

Salah satu pedagang, Dede Suhardi mengungkapkan bahwa penjualannya di rest area belum stabil.

"Penjualannya masih belum merata, ada yang udah stabil ada yang belum, kebanyakan sih yang belum, memang kondisinya seperti ini masih sepi belum ada peningkatan selama enam bulan ini," ujarnya, Kamis (16/1/2025).

Dari pantauan TribunnewsBogor.com, dari ratusan kios yang ada di rest area tersebut lebih didominasi oleh kios yang tutup.

Pria berusia 44 tahun itu menyebut penyebab kios yang tutup tersebut tak lain karena dipengaruhi oleh sepinya pengunjung.

Ia pun mengibaratkan kondisi rest area yang saking sepinya dari pengunjung dapat dihitung menggunakan jari.

"Bisa diitung jari lah, akhir pekan cuma malam minggu sama hari minggu, tapi itu juha engga menentu, agak lebih meningkatlah dari yang biasanya," terangnya.

Karena sepinya pengunjung, kata dia, secara otomatis berpengaruh terhadap pendapatannya yang menjajakan makanan dan minuman.

Penghasilannya pun menurun drastis dibandingkan saat dirinya masih berjualan di pinggir Jalan Raya Puncak.

Bahkan, ia mengaku pernah merasakan tidak adanya pengunjung yang singgah ke tempatnya sehingga tidak mendapatkan uang sama sekali dalam sehari.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved