Shin Tae-yong Dipecat Dadakan dari Timnas Indonesia, Mirip Kasus Jose Mourinho di Tottenham Hotspur
Menurut The Roar, apa yang dilakukan PSSI terhadap Shin Tae-yong sama dengan yang dilakukan Tottenham Hotspur kala memecat Jose Mourinho.
Pemecatan ini pun menandai pertama kalinya Jose Mourinho meninggalkan sebuah klub tanpa memenangi trofi sejak 2002.
Pelatih asal Portugal itu pernah berkata: “Saya harap para penggemar Tottenham tidak salah paham. Tetapi satu-satunya klub dalam karier saya yang masih belum begitu saya sukai adalah Tottenham."
"Mungkin karena stadionnya kosong saat COVID. Mungkin karena (Daniel) Levy tidak membiarkan saya memenangi final dan trofi,” tambahnya.
Baca juga: Beda dari Shin Tae-yong yang Dikeluhkan Kapten Persib, Patrick Kluivert Mau Belajar Bahasa Indonesia
Baca juga: Dipecat Tiba-tiba, Shin Tae-yong Buka Suara: Saya Tak Paham. tetapi Saya Tetap Menerimanya
Baca juga: Patrick Kluivert Target 4 Poin buat Laga vs Australia dan Bahrain, Eks Striker Persib Optimis: Bisa

Dengan kasus yang menimpa Shin Tae-yong saat ini, The Roar mengibaratkan Timnas Indonesia sebagai Tottenham versi negara.
"Jika Tottenham Hotspur adalah sebuah negara, Indonesia adalah jawabannya," tulis The Roar dalam artikelnya.
"Sulit untuk memahami apa yang terjadi pada Garuda. Tim ini tampil luar biasa di fase ini (putaran ketiga). Namun, mereka akan memainkan empat pertandingan tersisa di bawah pelatih baru."
"Kemenangan heroik atas Arab Saudi di kandang jelas merupakan puncak dari tim, diperkuat dengan banyak pemain baru naturalisasi kelahiran Belanda, mengirim mereka ke peringkat ketiga berdasarkan selisih gol yang lebih baik."
Performa buruk di ajang ASEAN Cup 2024 tidak menyurutkan media tersebut untuk memuji performa Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong.
Sebab, mereka memahami bahwa saat itu, Skuad Garuda tidak diperkuat banyak pemain kuncinya seperti di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di empat laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia tak lagi diasuh Shin Tae-yong, melainkan akan berada di bawah racikan strategi Patrick Kluivert.
The Roar pun meragukan rekam jejak Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala yang bagus.
"Pengganti Shin Tae-yong adalah Patrick Kluivert, yang karir bermainnya yang gemilang, tetapi dibayangi oleh rekor buruknya sebagai seorang manajer."
"Pemecatan Shin mengejutkan banyak orang Indonesia, yang memuja pelatih Korea tersebut atas kontribusinya terhadap kebangkitan Indonesia. Tidak mengherankan, mereka sangat marah dengan pemecatan tersebut."
The Roar memang memahami, ada masalah perbedaan etos kerja antara para pemain diaspora Eropa dan tim pelatih dari Korea Selatan.
Meski begitu, media tersebut tetap menyoroti bahwa masalah terbesar ada di tubuh PSSI.
Keputusan Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI patut dipertanyakan oleh publik.
"Namun masalah terbesar dan paling umum tampaknya terletak pada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), mungkin karena pilihan Erick Thohir yang dipertanyakan," tutupnya.
Artikel ini diolah dari BolaSport.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.