Puluhan Ribu Kendaraan Masuk Puncak Bogor Saat Libur Panjang, Rest Area Gunung Mas Puncak Sepi

Pasalnya, tempat yang menjadi relokasi pedagang di sepanjang jalur Puncak Bogor itu tetap sepi dari pengunjung.

|
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Muamaruddin Irfani
Suasana Rest Area Gunung Mas di wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor sepi pengunjung, Sabtu (25/1/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Puluhan ribu kendaraan melintasi kawasan Puncak Bogor pada libur Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025 ini.

Namun hal itu tidak berpengaruh terhadap kunjungan ke Rest Area Gunung Mas yang berlokasi di wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Pasalnya, tempat yang menjadi relokasi pedagang di sepanjang jalur Puncak Bogor itu tetap sepi dari pengunjung.

Terlihat kios-kios pedagang nampak sepi dari pembeli, khsusunya yang berada di area belakang rest area.

Namun ada juga kios pedagang yang disinggahi pengunjung akan tetapi tidak begitu ramai sejak pagi hingga sore hari.

Pedagang pun hanya terduduk dengan penuh harapan yang bercampur kecemasan menunggu pengunjung yang mampir.

Seperti halnya di kios yang ditempati Ata Wijaya, seorang pedagang asal Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Pria berusia 72 tahun itu mengungkapkan bahwa sejak pagi hari warungnya sepi pembeli meskipun sudah memasuki musim liburan.

"Barusan dari pagi nih belum ada pengunjung, yang lain juga sama kebanyakan sepi, memang sih rezeki ya," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Sabtu (25/1/2025).

Ata Wijaya menuturkan, pengunjung di Rest Area Gunung Mas tidak mengalami peningkatan setiap kali musim libur sejak ditempatinya enam bulan kebelakang.

Sebab, kata dia, pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2025 saja terbilang sepi pengunjung.

Ia pun membandingkannya ketika berjualan di pinggir jalan sebelum warungnya ditertibkan oleh pemerintah guna melakukan penataan di kawasan Puncak Bogor.

"(Saat libur Nataru) kurang, sama kayak gini, apalagi kalau ujan. 80 persen lah kalau ketinggalannya dibanding di jalan," ungkapnya.

Menurutnya, diperlukan suatu trobosan agar keramaian dapat terbagi secara merata.

Ata Wijaya menyebut, pembukaan lahan parkir untuk kendaraan roda empat di area kios yang jauh dari parkiran utama sangat diperlukan.

"Di sini engga ada parkir, mobil kan engga bisa parkir di sini cuma motor aja, pengunjung kan maunya makan di sini terus kendaraanya keliatan," ucapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved