Kabar Gembira! Dedi Mulyadi Siapkan Beasiswa Untuk Calon Mahasiswa Jawa Barat, Catat Syaratnya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi mengurai rencananya untuk membuat sayembara beasiswa kepada calon mahasiswa asal Jawa Barat.

Pria yang karib disapa Kang Dedi itu rupanya ingin agar semua kepala pimpinan maupun karyawan di sektor industri di Jawa Barat diketuai oleh warga Jawa Barat.

Karenanya, Dedi Mulyadi pun akan membantu anak-anak jenius di Jawa Barat agar bisa bersekolah tinggi hingga ke bangku perkuliahan.

Guna mewujudkan cita-citanya itu, Kang Dedi pun mengurai rancangannya.

Yakni terkait pemberian beasiswa penuh hingga lulus kuliah kepada anak-anak cerdas asal Jawa Barat.

"Kita sekarang mulai memberikan beasiswa pada anak-anak Jawa Barat yang hebat, yang jenius-jenius tetapi kemampuan keuangan orang tuanya terbatas, dia harus sekolah ke sekolah yang mengarah pada skill engineer, yang jadi penggerak ekonomi. Yang jadi insinyur pertambangan, sarjana perminyakan, ahli transportasi publik, teknik sipil, dokter spesialis," ujar Dedi Mulyadi, dikutip TribunnewsBogor.com dari laman media sosialnya, Jumat (31/1/2025).

Bukan tanpa alasan Kang Dedi ingin membiayai ratusan anak jenius di Jawa Barat.

Dedi Mulyadi rupanya ingin agar beasiswa tepat sasaran dan tak cuma diberikan kepada orang kenalan petinggi saja.

"Nanti bikin sayembara dong, dicari 200 calon mahasiswa terbaik provinsi Jawa Barat. Kasih kualifikasinya. Kalau kita berikan pada orang per orang, berdasarkan proposal dan karena faktor kekenalan pada kita, kita ini enggak objektif. Orang yang tidak punya akses enggak akan pernah dapat," pungkas Dedi Mulyadi.

Nantinya Dedi Mulyadi mengaku siap menganggarkan puluhan miliar untuk beasiswa bagi para calon mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri tersebut.

"Seleksi terbuka aja. Kita siapin misalnya tahun ini siapin Rp20 miliar, untuk anak-anak Jawa Barat yang punya kualifikasi, kita rumuskan pasar ekonomi kita kualifikasi sarjana apa sih yang dibutuhkan di pasar kerja kita yang hari ini masih dikuasai tenaga kerja China, tenaga kerja Amerika, sehingga mengisi itu," kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: Jelang Pelantikan Kepala Daerah, Dedi Mulyadi Wanti-wanti Sentimen Politik, Yang Kuasa Dapat Banyak

Lebih lanjut, Dedi mengungkap sedikit rancangannya terkait dengan sayembara beasiswa tersebut.

Kang Dedi menyebut akan ada syarat tertentu jika anak-anak jenius asal Jawa Barat ingin mendapatkan beasiswa.

Salah satu syaratnya adalah terkait dengan jurusan kuliah yang bakal diambil.

Dedi Mulyadi memprioritaskan beasiswanya akan diberikan untuk calon mahasiswa di beberapa jurusan saja, seperti kedokteran, teknik sipil, dan engineering.

Adapun syarat berikutnya untuk sayembara beasiswa calon mahasiswa Jawa Barat tersebut, bakal disampaikan lagi setelah Dedi Mulyadi resmi dilantik.

"Saya koreksi anggaran ratusan miliar dalam bentuk kegiatan hibah, saya akan arahkan pada di SNMPTN seluruh perguruan tinggi di Jawa Barat, yang berhubungan erat dengan kemajuan Jawa Barat, engineer, dokter umum, dokter spesialis. Maka seluruh anak berprestasi di perguruan tinggi negeri di Jawa Barat, dan orang tuanya tidak punya kemampuan yang cukup, maka itu akan kami cover dalam bentuk beasiswa untuk mendorong pertumbuhan di Jawa Barat," ungkap Dedi Mulyadi.

Baca juga: Pelantikan Kepala Daerah Pada 6 Februari 2025 Batal, Ini Penjelasan Mendagri Tito Karnavian

Langkah tersebut diambil Kang Dedi lantaran ia ingin agar petinggi di perusahaan industri kawasan Jawa Barat nantinya bisa dipimpin generasi Jawa Barat sendiri.

"Kenapa perusahaan yang tumbuh di kawasan industri bukan orang Jawa Barat? problemnya cuma satu, kelas menengah di industrinya enggak ada. Kalau manajer, HRD, supervisornya yang (bukan) orang Jawa Barat, susah terakses, akhirnya mereka membawa relasi dari kampungnya (luar Jabar). Gimana caranya kelas menengah di industri diisi oleh orang Jawa Barat," ujar Dedi Mulyadi.

Selain beasiswa, Kang Dedi juga bakal menata ulang perihal kurikulum sekolah kejuruan.

Dedi Mulyadi mengaku akan merombak kurikulum agar lulusan sekolah kejuruan nantinya bisa bersaing ketat di dunia kerja.

"Di beberapa kawasan industri, segera mendata pertumbuhan kawasan industri dan minimal 10 tahun ke depan, berapa angkatan kerja, kalau sudah tertata, maka kita akan merumuskan sekolah itu berdasarkan kejuruan dan spesifikasi yang dibutuhkan," ucap Dedi Mulyadi.

"Saya secara radikal berani merubah. Kurikulum sekolah kejuruannya diubah. Satu tahun belajar akademik, dua tahun praktek di lapangan, sehingga baru lulus langsung direbut oleh pangsa kerja. Ini cara untuk kita menang dalam kompetisi," sambungnya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t