Breaking News

Ini Ketua Komite SMAN 6 Depok yang Berani Kritik Gubenur Soal Study Tour, Demul: Piknik Saja Sendiri

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi dikritik oleh Ketua Komite SMAN 6 Depok soal larangan study tour.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase TikTok @dedimulyadiofficial dan @antonsumedang554
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi dikritik oleh Ketua Komite SMAN 6 Depok soal larangan study tour. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi dikritik oleh Ketua Komite SMAN 6 Depok soal larangan study tour.

Sosok Ketua Komite yang berani mengkritik keras Demul itu adalah Eko Pujianto.

Bahkan menurut Eko Pujianto, study tour itu sudah ada dalam kurikulum.

Sehingga Dedi Mulyadi tidak bisa begitu saja membatalkan agenda tersebut.

"Tolong jangan asal komentar, karena yang rugi reputasi sekolah ini. Saya berani ngomong seperti ini karena kami di komite bekerja ikhlas lillahi taala," kata Eko.

Apalagi kata dia, pihak orangtua siswa juga melakukan subsidi bagi siswa yang kurang mampu.

Menanggapi hal itu, Demul pun mengaku bahagia.

"Saya hari ini bahagia banget karena mendapat informasi ada komite sekolah yang mengkritik saya tajam atas saran saya yang menunda atau membatalkan study tour ke Bali," kata Demul di akun TikToknya, @dedimulyadiofficial, Senin (17/2/2025).

Dedi Mulyadi menyampaikan terima kasih pada Ketua Komite SMAN 6 Depok yang peduli pada siswa-siswanya untuk mendapat pelajaran berharga dari pergi ke Bali terutama di bidang pelajaran PPKN.

"Orang lain orangtuanya protes karena kemahalan, ini protes karena dianggap biaya sekian itu tidak terlalu mahal. Ini tentu menunjukkan kelas ekonomi di sekolah tersebut sangat mapan orangtua siswanya," kata Dedi Mulyadi.

Namun Demul menegaskan bahwa pelajaran PPKN tidak perlu dilakukan jauh-jauh ke Bali.

"Pelajaran PPKN bisa di lingkungan kita, membantu orang tuanya beresin rumah itu adalah PPKN, berkunjung tetangga siapa tahu tetangganya tidak punya beras itu PPKN," jelasnya.

Menurut Dedi Mulyadi, perjalanan siswa ke Bali merupakan piknik.

Dirinya pun tidak melarang orangtua yang ingin anaknya piknik hingga ke Bali.

"Tapi lebih baik selenggarakan saja oleh orangtuanya, anak-anaknya didampingi oleh orangtuanya pergi ke Bali. Dampingi saja piknik biasa, jangan bawa-bawa nama sekolah, cukup orangtuanya," tegas Demul.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved