Komite SMAN 6 Depok Ngotot Study Tour ke Bali Demi Belajar PPKN, Demul Suruh ke Rumah Tetangga
Komite SMAN 6 Depok Ngotot Study Tour ke Bali Demi Belajar PPKN, Demul Suruh ke Rumah Tetangga
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- SMA Negeri 6 Kota Depok beralasan pergi study tour ke Bali untuk belajar PPKN.
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi bereaksi atas semua alasan SMAN 6 Depok yang memaksa pergi study tour ke Bali.
Rencana SMAN 6 Depok study tour ke Bali memang menuai polemik.
Demul sudah melarang kegiatan tersebut.
Namun kini Komite SMAN 6 Depok justru melayangkan protes.
Study tour ke Bali mewajibkan siswa membayar Rp 3,5 juta.
Dedi Mulyadi berpendapat bila ditambah uang jajan, maka siswa harus membawa uang sekitar Rp 5,5 juta.
Dedi menyoroti alasan SMAN 6 Depok berkukuh menggelar study tour ke Bali.
Mereka beralasan, study tour bukan hanya sekadar jalan-jalan, tapi juga belajar PPKN.
"Kemudian study tour itu masuk dalam kurikulum sekolah yaitu pelajaran PPKN," katanya.
Demul pun memberi sindira pada komite sekolah.
"Komite sekolah sangat peduli untuk mendapat pelajaran yang berharga dari pergi ke Bali terutama di bidang PPKN. Keren
banget," kata Demul.
Ia tak menyangka, ketika sebagian orang tua protes dengan biaya keberangkatan, komite sekolah justru menganggap nominal itu tak seberapa.
"Yang lain orang tuanya protes karena kemahalan, ini protes karena dianggap biaya sekian itu tidak terlalu mahal. Ini tentu menunjukan kelas ekonomi di kelas tersebut sangat mapan orang tua siswanya," kata Dedi Mulyadi.
Baca juga: Tolak Ajakan Dedi Mulyadi untuk Selesaikan Bersama Kasus PIP, Bro Ron: Tim Saya Bisa Sendiri Kok
Ia menekankan bahwa belajar PPKN tak perlu sampai jauh pergi ke Bali.
"PPKN tidak mesti pergi ke Bali, bisa di lingkungan kita. Membantu orang tua membereskan rumah itu PPKN, berkunjung ke rumah tangga siapa tahu tidak punya beras itu juga PPKN. Study tentang lingkungan sejarah kebudayaan Depok itu luar biasa," katanya.
Dedi menyarankan bila komite ngotot ingin pergi ke Bali, tidak membawa nama sekolah.
"Apabila orang tuanya ingin anaknya piknik, tidak ada masalah itu hak setiap orang, tetapi lebih baik selenggarakan oleh orang tua anak-anakanya didampingi ke Bali jangan bawa nama sekolah, cukup orang tuanya," katanya.
Baca juga: Fokus Bangun Jalur Puncak II, Dedi Mulyadi Minta Bupati Tak Beli Mobil Dinas Baru hingga Jalan-jalan
Termasuk dengan guru yang ingin ikut harus pula membayar menggunakan uang pribadi.
"Gurunya boleh pergi dengan biaya sendiri. Kalau guru ke Bali kemudian mendapat transport dari orang tua apalagi ASN ya itu tidak boleh menurut Undang-Undang," kata Dedi Mulyadi.
Ketua Komite SMAN 6 Depok Eko Pujianto mengatakan study tour masuk dalam kurikulum pelajaran.
"Tolong jangan asal komentar, karena yang rugi reputasi sekolah ini. Saya berani ngomong seperti ini karena kami di komite bekerja ikhlas lillahi taala," kata Eko.
Apalagi kata dia, pihak orangtua siswa juga melakukan subsidi bagi siswa yang kurang mampu.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Korban Banjir Bandang Bali Salah Fokus ke Wajah Seskab, Presiden Prabowo Subianto : Kok Teddy Terus |
![]() |
---|
Sosok Evan Jadi Kambing Hitam Kasus Pembunuhan 1 Keluarga, Kini Bak Pahlawan, KDM Beri Imbalan Ini |
![]() |
---|
'Kayak Mimpi' Curhat Siswa SMKN 1 Cileungsi Bogor Saksikan Sekolahnya Ambruk, Ngadu ke Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Akhirnya Pembunuh 1 Keluarga Ditangkap, Chat Anak Sahroni Sebelum Tewas Janggal: Jangan Telepon! |
![]() |
---|
Beban Operasional Berat, Gubernur Jabar Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.