Tren Kabur Aja Dulu, Mahfud MD Ikut Buka Suara: Soalnya Negara Sendiri Ada Kesewenang-wenangan

Akademisi sekaligus Menkopolhukam RI periode 2019-2024, Mahfud MD, ikut menanggapi tren "Kabur Aja Dulu" yang marak di media sosial.

|
Penulis: Tiara A. Rizki | Editor: Tiara A. Rizki
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
MAHFUD MD - Dalam foto: Mahfud MD saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) dan ditemui di kantor KemenkoPolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019). Akademisi sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menkopolhukam RI) periode 2019-2024, Mahfud MD, ikut menanggapi tren "Kabur Aja Dulu" yang marak di media sosial. 

Dalam cuitannya, Mahfud MD mengungkapkan teori mengenai tren tersebut.

Menurutnya, rasa cinta Tanah Air memang bisa luntur apabila di negara sendiri muncul kesewenang-wenangan, ketidakadilan, dan perlindungan hak asasi manusia (HAM) yang lemah.

Lanjut Mahfud MD, dengan begitu, banyak warga yang sudah tidak nyaman hidup di negara sendiri dan memilih tinggal di luar negeri.

Ia juga menambahkan, #KaburAjaDulu juga mencerminkan sikap ketidaknyamanan masyarakat karena maraknya ketidakadilan di negara sendiri.

Sehingga, rasa nasionalisme warga pun tergerus.

Berikut cuitan Mahfud MD:

Rasa cinta tanah air bs luntur bila di negara sendiri tumbuh kese-wenang2an, ketidakadilan, dan lemahnya perlindungan HAM. Kalau hal itu yg terjadi bs muncul pikiran bhw di negara sendiri hidup tak nyaman dan tak nyaman, enak di negara orang. Menyeruaklah tagar, "Kabur Aja Dulu".

Sy hny menjelaskan teori ttg menyeruaknya tagar "Kabur Aja Dulu" yg merefleksikan sikap ketidaknyamanan warga masyarakat krn kesewenang-wenangan dan ketidakadilan shg. pd gilirannya menggerus nasionalisme warga masyarakat.

(TribunnewsBogor.com/Tia) (Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved