Respon Ayah Siswa SMP Mardi Waluya Bogor Usai Anaknya Di-blacklist 2 Tahun, Tak Datang Minta Maaf

Pemain basket dari SMP Mardi Waluya Cibinong akhirnya mendapat sanksi dari Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Pusat.

|
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Instagram @alfathtauhid dan @jef_totheworld
AYAH TAK MINTA MAAF - Pemain basket dari SMP Mardi Waluya Cibinong akhirnya mendapat sanksi dari Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Pusat. Ayahnya tidak datang minta maaf ke rumah korban. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pemain basket dari SMP Mardi Waluya Cibinong akhirnya mendapat sanksi dari Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Pusat.

Sanksi itu berupa penambahan hukuman untuk RSC agar tidak bermain dalam pertandingan basket di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Perbasi Kota Bogor hanya memberikan sanksi larangan bermain basket di Kota Bogor selama satu tahun.

Namun orangtua korban Shaquille, Alfath Tauhid, meminta agar hukuman terhadap RSC ditambah.

Ketua Umum Perbasi, Budisatrio Djiwandono akhirnya memutuskan menambah sanksi untuk pelaku.

Menurut Budisatrio Djiwandono, DPP Perbasi telah menurunkan tim dalam menyikapi insiden pemukulan yang terjadi saat pertandingan basket di Kota Bogor.

"Memang setelah komunikasi dan pendalaman, terbukti dan terlihat jelas dalam rekaman bahwa ada unsur kesengajaan dan memang perlakuan yang tidak baik dari pemain yang bernama Reynard Cedric Sudirja," kata Budisatrio Djiwandono.

Menurut dia, setelah kejadian penyikutan, pemain bernama Reynard Cedric Sudirja itu langsung dikeluarkan dari pertandingan.

"Mungkin itu tidak terlihat dari pertandingan, tapi itu terjadi," kata dia lagi.

Budisatrio Djiwandono juga mengatakan, Perbasi Kota Bogor telah mengeluarkan rekomendasi dan menjatuhkan sanksi berupa skorsing atau larangan bermain basket selama satu tahun dalam seluruh pertandingan basket yang diselenggarakan oleh Perbasi Kota Bogor.

Setelah turun dan melihat kejadian secara keseluruhan, DPP Perbasi memutuskan beberapa untuk mencegah kejadian itu terjadi lagi.

DPP Perbasi pun memutuskan untuk menambah hukuman untuk pelaku.

"Kami memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Reynard Cedric Sudirja dari SMP Mardi Waluya Cibinong, yaitu larangan bermain basket selama dua tahun dalam seluruh pertandingan yang ada di seluruh wilayah Indonesia, bukan cuma di Bogor," tegasnya.

Tak hanya pelaku, ia berharap kejadian ini juga bisa jadi pelajaran bagi semua, khususnya orangtua pelaku.

"Dua tahun kami larang, kami suspend untuk tidak bermain. Kami harap ini menjadi pembelajaran bagi semua. Semoga saudara Reynard Cedric Sudirja dan keluarga bisa belajar dari insiden ini," kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved