Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ramadan 2025

Menilik Masjid Jami Arrahmah di Cilebut yang Berdiri Tahun 1861, Lebih Dulu Ada dari Rel Kereta

Masjid yang dibangun pada zaman Belanda itu memiliki luas bangunan 850 meter persegi dengan akses masuk menghadap ke rel kereta.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Tsaniyah Faidah
Muammarudin Irfani/TribunnewsBogor.com
MASJID TUA BOGOR - Masjid Jami Arrahmah yang ada di Kampung Cilebut Kaum, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor yang didirikan pada tahun 1861 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA - Masjid Jami Arrahmah menjadi salah satu tempat ibadah tertua yang ada di Kabupaten Bogor.

Tempat ibadah yang berada di Kampung Cilebut Kaum, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja tersebut didirikan pada tahun 1861.

Masjid yang dibangun pada zaman Belanda itu memiliki luas bangunan 850 meter persegi dengan akses masuk menghadap ke rel kereta.

Menurut Ketua DKM Masjid Jami Arrahmah, Mustofa, sejarah didirikannya masjid ini merupakan permintaan dari warga sekitar saat rel kereta akan dibangun.

Bahkan menurut cerita turun temurun, warga tidak meminta bayaran untuk membantu pembangunan rel kereta asalkan dibangunkan tempat ibadah.

"Waktu itu Belanda mau bangun jalan kereta, dia cari tenaga kerja, ditemuilah orang sini kalau kayak sekarang mah tokohnya lah, terus bilang siap cari tenaga kerja dengan satu syarat orang sini minta dibangunin rumah ibadah, akhirnya disepakati oleh Belanda itu," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, belum lama ini.

Berdirinya masjid pada abad ke-18 masehi ini lebih tua 20 tahun dibandingkan dengan keberadaan rel kereta maupun Stasiun Bogor.

MASJID TUA BOGOR - Bagian dalam Masjid Jami Arrahmah di Kampung Cilebut Kaum, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor yang didirikan pada tahun 1861.
MASJID TUA BOGOR - Bagian dalam Masjid Jami Arrahmah di Kampung Cilebut Kaum, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor yang didirikan pada tahun 1861. (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Di area masjid ini pun terdapat prasasti dari batu marmer yang menunjukkan tahun pembuatan bertuliskan DEZE MASIQIET Is ge boun door I, Tn;BIK. Ae.1861.

Prasasti yang memiliki panjang 40 centimeter dan lebar 15 centimeter itu berada di dinding sebelah kanan masjid.

Mustofa menuturkan, masjid ini telah mengalami beberapa kali pemugaran atau renovasi yang pertama kali dilakukan kurang lebih pada tahun 1960-1980.

Konstruksi bangunan dari Masjid Jami Arrahmah pun mengalami perubahan yang signifikan khususnya pada bagian atap kubah menjadi warna kuning emas berukuran besar menyerupai Masjid Al Aqso.

Sebelum dipugar, atap masjid memiliki bentuk susun tiga undak dengan dua tiang utama berbentuk segi empat lebar 1,5 meter dan tinggi 4 meter.

Kemudian pada tahun 1996 atap bangunan kembali dilakukan pemugaran untuk dikembalikan menyerupai bentuk aslinya.

Baca juga: Mengupas Sejarah Berdirinya Masjid Raya Bogor, Dibangun Tahun 1965 Kini Jadi Ikon di Kota Bogor

Hanya saja terjadi sedikit perubahan yaitu atap dibuat dua undakan ditambah kubah serta dua tiang utama diganti menjadi empat dan juga perluasan serambi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved