Banjir di Bogor

Banjir di Jawa Barat, Dedi Mulyadi Akan Bangun Rumah Panggung, Sulap Puncak Bogor Jadi Kawasan Hijau

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan membangun 1.000 rumah panggung untuk warga yang rumahnya langganan banjir di Karawang.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase TikTok @dedimulyadiofficial dan Kompas.com
DEMUL SOAL BANJIR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan membangun 1.000 rumah panggung untuk warga yang rumahnya langganan banjir di Karawang. Demul juga akan menyulap Puncak Bogor jadi kawasan hijau. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan membangun 1.000 rumah panggung untuk warga yang rumahnya langganan banjir di Karawang.

Hal itu disampaikan Demul saat mengunjungi warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Selasa (4/3/2025).

Dedi Mulyadi memposting video bersama warga Karangligar yang terdampak banjir.

Di tengah banjir sebetis itu, terlihat beberapa makam sudah terendam banjir.

"Ini teh warga desa apa?," tanya Demul.

"Desa Karangligar," kata para warga.

Menurut Demul, banjir di Desa Karangligar itu sudah langganan banjir sejak dirinya masih menjabat sebagai Bupati.

"Paling tinggi berapa banjirnya?," tanya Dedi Mulyadi lagi.

"Tiga meter," jawab warga.

Kepada Dedi Mulyadi, warga pun mengaku kalau banjir itu sudah sempat surut namun baru datang lagi pagi tadi.

Di depan para warga, Demul pun mengaku akan membuatkan rumah panggung untuk warga yang terdampak langganan banjir.

"Jadi solusinya untuk warga Karang Ligar, 1.000 rumah ini nanti Provinsi Jawa Barat akan menyiapkan bangunan panggung. Jadi rumah-rumahnya berkolong panggung 2,5 meter, sehingga nanti kalau banjir tidak repot. Tinggal turun pakai perahu lalu ke jalan. Setuju tidak?," tanya Dedi Mulyadi.

"Setuju," kata para warga.

Demul pun mengultimatum agar tidak ada warga yang tiba-tiba menolak saat pembangunan.

"Awas jangan setuju-setuju nanti pas pembangunan menolak," kata dia.

Dedi Mulyadi juga mengatakan, pembangunan rumah panggung itu akan dimulai tahun 2025.

"Mudah-mudahan kementerian PUPR bisa merealisasikan Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurai, karena ini berasal dari Sungai Cibeet dan Cijurai," kata dia.

Tak hanya banjir di Karawang, Demul juga menyinggung soal banjir di Puncak Bogor dan Bekasi.

Baca juga: Terkuak Kondisi Sopir yang Mobilnya Terseret Banjir Bekasi, Warga Teriak Lihat Korban Menantang Maut

"Kalau kemarin-kemarin mah banjir tuh di Karawang. Sekarang di Puncak juga banjir, karena habis sama kamu kebun tehnya," kata dia.

Pada video lainnya, Dedi Mulyadi menyinggung soal banyaknya bencana alam yang terjadi di Jawa Barat.

Menurut Dedi Mulyadi, adanya longsor di Puncak Bogor disebabkan banyaknya bangunan yang menggantikan pepohonan.

"Puncak longsor karena harusnya isinya pohon sekarang berubah isinya bangunan, tempat wisata, villa, dan sejenisnya. Ayo berani gak kita bareng-bareng untuk segera menyulap Puncak jadi kawasan hijau, bukan kawasan beton," kata dia.

Demul pun mengatakan dirinya akan menyelesaikan masalah itu, bukan hanya saat terjadi hujan saja.

"Ributnya jangan pada waktu hujan, nanti kemarau lupa, hujan ribut lagi. Mari kita selesaikan, kita tuntaskan bersama tanpa kepentingan apapun kecuali konservasi," tandasnya.

Kemudian soal banjir di sejumlah perumahan, ia juga menyinggung soal adanya pelanggaran tata ruang.

"erumahan yang dulu menjanjikan aman, nyaman, hari ini banjir. Tata ruangnya salah, kenapa juga itu teralokasi untuk perumahan. Developernya juga salah, kenapa tidak ada penghitungan bahwa itu akan berdampak banjir, kalau sudah begini pemerintah lagi yang salah," ujarnya.

Demul pun berkomitmen akan menyelesaikan persoalan ini.

"Ayo kita tuntaskan, bereskan," katanya lagi.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved