Banjir di Bogor

Tegas! Dedi Mulyadi Satroni Wisata Puncak Diduga Biang Kerok Banjir, Celetukan Wabup Bogor Disorot

Galaknya Dedi Mulyadi Satroni lokasi wisata yang diduga jadi biang kerok banjir di Puncak. Wabup Bogor ikut dampingi Demul untuk ke TKP.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TikTok @dedimulyadiofficial
PENYEBAB PUNCAK BANJIR: Tangkapan layar momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Wabup Bogor Jaro Ade mendatangi tempat wisata yang diduga jadi biang kerok banjir di Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025). Wabup Bogor ikut dampingi Demul untuk ke TKP seraya mengurai celetukan viral. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi salah satu tempat wisata ternama di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2025).

Kedatangan Dedi Mulyadi ke tempat wisata tersebut adalah untuk melakukan penertiban lantaran adanya dugaan pelanggaran.

Tak sendirian, Dedi Mulyadi didampingi oleh Wakil Bupati Bogor Jaro Ade, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Wawan Hikal Kurdi dan Kasatpol PP Jabar, M Ade Afriandi.

Sebelumnya diwartakan, Dedi Mulyadi sempat menyentil salah satu tempat wisata di Puncak yang dikelola oleh BUMD Jawa Barat.

Menurut Dedi, tempat wisata tersebut punya pengaruh besar terhadap perubahan area di Puncak yang tadinya dipenuhi kebun dan hutan.

Karenanya, Kang Dedi menduga tempat wisata tersebut adalah salah satu biang kerok bencana di Puncak.

Seperti diketahui, kawasan Puncak dilanda banjir parah pada Minggu (2/3/2025) malam.

Akibat banjir tersebut, puluhan rumah warga rusak hingga memakan korban jiwa.

"Kami juga mohon maaf karena di Puncak itu ternyata ada salah satu objek wisata yang dikelola oleh BUMD Jaswita yang bekerja sama dengan PTPN yang itu menggunakan areal tanah yang berada di Puncak dan tentunya pasti ini memiliki pengaruh terhadap kualitas curah hujan yang berdampak pada aliran air yang cukup deras bagi masyarakat," ungkap Dedi Mulyadi

Lantaran hal tersebut, Dedi Mulyadi berjanji akan melakukan evaluasi dan menindak tegas pengelola tempat wisata tersebut.

"Kami tidak akan segan-segan untuk mengevaluasi keberadaan areal wisata tersebut yang dikelola oleh BUMD Provinsi Jawa Barat. Kalau diperlukan, mengembalikan kembali areal tersebut menjadi kebun teh atau hutan. Mengelola alam tidak boleh ugal-ugalan, harus selaras dengan fitrah alam itu sendiri," tegas Dedi.

Dedi Mulyadi tepati janji

Usai mengurai analisa soal tempat wisata biang kerok banjir di Puncak, Dedi Mulyadi pun memenuhi janjinya.

Hari ini, gubernur yang karib disapa Kang Dedi itu langsung mendatangi tempat wisata yang dimaksud.

"Ini kita lagi di area rekreasi, apa sih namanya?" tanya Kang Dedi.

"Hibisc," ujar Wawan Hikal.

"Dikelola oleh BUMD Provinsi Jawa Barat, PT Jaswita," pungkas Kang Dedi.

Turut mendampingi Dedi Mulyadi ke lokasi, Wabup Jaro Ade mengurai celetukan yang belakangan jadi sorotan.

Jaro Ade tampak memelesetkan nama tempat wisata tersebut sehingga direspon pimpinan DPRD Bogor.

"Hibisc," ujar Wawan.

"Iblis, ya?" tanya Jaro Ade.

"Ya," jawab Wawan sembari tertawa.

DEDI MULYADI MINTA MAAF: Tangkapan layar video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi minta maaf ke warga bogor gara-gara banjir, Senin (3/3/2025) dan kondisi banjir di Cijayanti Bogor. Demul pun membongkar biang kerok bencana alam di Puncak yang terjadi.
DEDI MULYADI MINTA MAAF: Tangkapan layar video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi minta maaf ke warga bogor gara-gara banjir, Senin (3/3/2025) dan kondisi banjir di Cijayanti Bogor. Demul pun membongkar biang kerok bencana alam di Puncak yang terjadi. (kolase Instagram @dedimulyadi71 dan istimewa)

Terkait dengan kedatangannya, Kang Dedi pun bertanya ke Kasatpol PP Jabar, M Ade soal dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh tempat wisata tersebut.

Ternyata alasan Dedi Mulyadi gusar dengan tempat wisata tersebut adalah karena pembangunannya melebihi izin yang diajukan.

"Pak Kasat silahkan berikan penjelasan, ini izinnya berapa?" tanya Dedi Mulyadi.

"Izin yang diajukan 4.800 meter persegi kurang lebih," ujar M Ade.

"Terus yang dikerjakan?" tanya Dedi lagi.

"Yang dikerjakan sampai tahun kemarin itu menjadi 15.000," jawab M Ade.

"Berarti sudah nambah 11.000," imbuh Dedi.

Baca juga: Banjir Bekasi, Gibran Becek-becekan Cek Lokasi, Dedi Mulyadi Sigap Atasi Bencana Pakai Cara Ini

Selain itu, M Ade juga mengungkap fakta mengejutkan soal tempat wisata tersebut.

Rupanya pihak Pol PP dan Pemprov sudah memberikan peringatan dan pemanggilan kepada pengelola.

Namun hingga kini pelanggaran tersebut tak jua digubris oleh pengelola tempat wisata.

"Kemudian dilakukan penindakan oleh Pemda Kabupaten Bogor bersama kami," kata M Ade.

"Peringatan sudah pak?" tanya Kang Dedi.

"Sudah peringatan, kemudian pemanggilan, kemudian dipasang (spanduk peringatan)," jawab M Ade.

"Diminta bongkar sendiri sudah?" tanya Dedi lagi.

"Rencananya akan membongkar sendiri yang di luar ketentuan," akui M Ade.

PENYEBAB PUNCAK BANJIR: Tangkapan layar momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Wabup Bogor Jaro Ade mendatangi tempat wisata yang diduga jadi biang kerok banjir di Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025). Wabup Bogor ikut dampingi Demul untuk ke TKP seraya mengurai celetukan viral.
PENYEBAB PUNCAK BANJIR: Tangkapan layar momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Wabup Bogor Jaro Ade mendatangi tempat wisata yang diduga jadi biang kerok banjir di Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025). Wabup Bogor ikut dampingi Demul untuk ke TKP seraya mengurai celetukan viral. (TikTok @dedimulyadiofficial)

Tak tinggal diam, Kang Dedi langsung memberikan arahan kepada Pol PP dan Pemda Kabupaten Bogor.

Yakni agar langsung membongkar tempat wisata tersebut.

"Karena tidak dibongkar sendiri, perintah saya, bpngkar mulai hari ini," tegas Dedi Mulyadi.

"Siap," ujar Jaro Ade.

"Bantu pak Wakil Bupati, pimpinan DPRD Bogor," pinta Dedi.

"Siap, pak Bupati juga sudah mengarahkan untuk dukung Pak Gubernur," kata Jaro Ade.

"Kita bongkar, karena ini menimbulkan problem bagi lingkungan. Dan saya tidak akan segan-segan, walaupun ini PT-nya BUMD Provinsi Jawa Barat, untuk memberikan contoh pada siapapun. Bahwa yang melanggar ya harus ditindak, walaupun itu lembaga bisnis, usaha milik Pemprov Jawa Barat. Kita kasih contoh pada seluruh warga di Jawa Barat," sambung Dedi Mulyadi.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved