Kondisi Anak Korban Pencabulan Kapolres Ngada Memilukan, Sosok Muncikari Dibayar AKBP Fajar Terkuak

Terungkap kondisi miris anak di bawah umur yang diduga dicabuli oleh eks Kapolres Ngada AKBP Fajar. Sosok muncikari yang jual korban terkuak.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Dokumentasi Pos Kupang dan Freepik
KAPOLRES NGADA CABULI ANAK: Tangkapan layar foto eks Kapolres Ngada AKBP Fajar disadur pada Kamis (13/3/2025). Terungkap kondisi miris anak di bawah umur yang diduga dicabuli oleh eks Kapolres Ngada AKBP Fajar. Sosok muncikari yang jual korban terkuak. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kondisi anak di bawah umur yang diduga jadi korban pencabulan mantan Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman sungguh memilukan.

Betapa tidak, korban yang diduga berjumlah tiga anak itu mengalami trauma berat hingga enggan bertemu dengan beberapa orang.

Seperti diketahui, para bocah itu diduga jadi korban pencabulan dan pelecehan seksual oleh AKBP Fajar Widyadharma Lukman di tahun 2024 lalu.

Kasus tersebut terbongkar setelah Polda NTT mengungkap kasus kekerasan seksual seorang anak berusia 6 tahun yang dilakukan oleh AKBP Fajar Widyadharma Lukman.

Kasus keji tersebut pun awalnya terungkap setelah video porno AKBP Fajar Widyadharma Lukman dengan seorang anak tersebar di situs Australia.

Atas kejadian tersebut, pihak Lembaga Perlindungan Anak di NTT pun bergerak cepat guna membantu pihak korban.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Veronika Atta mengurai kondisi pilu para korban kebejatan AKBP Fajar Widyadharma Lukman.

Diduga AKBP Fajar tega mencabuli tiga anak dengan cara melakukan hubungan badan di hotel.

Veronika Atta pun mengurai usia para korban yang ternyata masih di umur sekolah dasar.

"Kami berkoordinasi dengan dinas pemberdayaan perempuan Kota Kupang dan kami belum sempat bertemu dengan korban karena posisi korban saat ini dalam trauma. Sebenarnya ada tiga orang korban, yang satunya ketika kejadian berusia 5 tahun saat ini 6 tahun, yang satunya berusia 12 tahun, yang satunya berusia 13 tahun," ungkap Veronika Atta.

"Ada perantara, ada seorang remaja juga, seorang mahasiswa, tidak ada hubungan keluarga namun kenal baik anak-anak ini. Kemudian dia mengajak untuk pergi ke hotel. Perantara ini mendapatkan uang, ini kan sangat jelas tindak pidana perdagangan orang karena ada transaksi, jadi menggunakan kerentanan anak," ujarnya.

Akibat tindak pencabulan dari AKBP Fajar, para korban pun mengalami trauma berat hingga ketakutan.

"Anak-anak ini sedang trauma dan kami berharap untuk bisa secara transparan dan tegas untuk menindaklanjuti kasus ini dan memberikan hukuman seberat-beratnya sesuai apa yang diatur UU Perlindungan Anak dan tindak pidana kekerasan seksual," kata Veronika Atta.

KAPOLRES NGADA CABULI ANAK: Tangkapan layar foto eks Kapolres Ngada AKBP Fajar disadur pada Rabu (12/3/2025). Terungkap nasib miris 3 anak di bawah umur yang diduga dicabuli oleh eks Kapolres Ngada AKBP Fajar. Korban ketakutan lihat pria dengan ciri khusus.
KAPOLRES NGADA CABULI ANAK: Tangkapan layar foto eks Kapolres Ngada AKBP Fajar disadur pada Rabu (12/3/2025). Terungkap nasib miris 3 anak di bawah umur yang diduga dicabuli oleh eks Kapolres Ngada AKBP Fajar. Korban ketakutan lihat pria dengan ciri khusus. (kolase dokumentasi Polres Ngada)

Bahkan diungkap Veronika, ada seorang korban usia 6 tahun yang ogah bertemu pria berbaju cokelat.

Hal itu seolah mengisyaratkan korban takut jika melihat pria berseragam polisi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved