Viral di Media Sosial
3 Kebohongan Orang Tua Soal Atlet Taekwondo Hilang 10 Tahun Terbongkar, Fidya Pasrah Disebut Durhaka
Terbongkar 3 kebohongan orang tua soal atlet taekwondo asal Bandung hilang 10 tahun. Fidya Kamalinda pasrah disebut anak durhaka gara-gara kabur.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sederet kebohongan orang tua atlet taekwondo yang menyebut anaknya menghilang selama 10 tahun akhirnya dibongkar sendiri oleh sang putri, Fidya Kamalinda.
Sebelummnya pasangan suami istri bernama Hindarto dan Khodijah viral setelah meminta bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto hingga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menemukan putrinya yang menghilang sejak tahun 2015.
Hindarto dan Khodijah mengaku pilu saat sang putri, Fidya Kamalinda tiba-tiba tak ada kabar hingga tahun 2025.
Padahal kata Hindarto dan Khodijah, Fidya adalah sosok berprestasi di bidang taekwondo sekaligus kebanggaan Jawa Barat.
Dicari-cari orang tuanya di media sosial, Fidya Kamalinda akhirnya buka suara.
Melalui akun media sosial, Fidya membongkar kebohongan orang tuanya yang belakangan viral.
Apa saja?
1. Hilang 10 tahun
Sebelumnya diwartakan, dalam keterangannya di depan awak media, Hindarto menceritakan awal mula Fidya menghilang dari rumah.
"Saya Hindarto dan istri saya Khodijah meminta bantuan kepada siapa saja yang mengetahui keberadaan anak kami Fidya Kamalinda untuk memberitahukan keberadaan Fidya sejak 10 tahun lalu. Anak saya hilang sejak November 2015," ujar Hindarto.
Disebut-sebut menghilang tanpa jejak selama 10 tahun, Fidya membantahnya.
Fidya dikabarkan telah meninggalkan rumahnya sejak 2015.
Wanita yang kini berusia 30 tahun itu menegaskan, kepergiannya bukan karena penculikan, seperti yang sempat disampaikan oleh pihak keluarga, melainkan atas keinginannya sendiri.
Video klarifikasi tersebut diunggah melalui Instagram @ryukijanessa, Kamis (13/3/2025).
Dalam unggahan itu, dia mengaku dengan sadar pergi dari rumah.
Ia menampik kabar dugaan penculikan terhadap dirinya.
"Saya mau bilang bahwa itu adalah fitnah. Saya keluar dari rumah atas dasar keinginan saya sendiri yang sudah saya tahan sejak lama sekali," ungkap Fidya dilansir dari Instagram pribadinya dikutip dari Tribun Jatim.
2. Diculik seseorang
Dalam keterangannya depan awak media itu, Hindarto menyebut anaknya hilang diduga karena diculik seseorang.
Hindarto juga mengaku sudah tahu bahwa anaknya telah menikah.
Padahal sebelumnya Hindarto menyebut tidak bertemu Fidya selama 10 tahun lantaran tak ada kabar.
"Informasi warga, anak kami dibawa seseorang. Menurut seseorang anak kami sudah dinikahi seseorang tanpa pernah meminta restu kepada kami dan hingga tahun 2025 ini kami tidak bisa berkomunikasi dengan anak kami," kata Hindarto.
Menjawab pernyataan Hindarto, Fidya blak-blakan soal alasannya kabur dari rumah.
Alasan Fidya angkat kaki dari rumah adalah karena diduga sering mendapat kekerasan dari orang tuanya.
Fidya menyebut perlakuan itu ia terima sejak usia 5 tahun.
"Saya ingin keluar dari rumah karena saya mendapatkan kekerasan dari kecil, saya dijambak ditendang diseret oleh bapak saya sendiri dan terjadi di tahun-tahun berikutnya" akui Fidya.
Fidya menurutkan bahwa ia juga tak mengerti apa penyebab orangtuanya melakukan penganiayaan terhadapnya.
"Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang, usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang," katanya.
Bahkan, ia pernah dibawa ke dukun sebelum bertanding, seolah ada cara mistis yang bisa menjamin kemenangannya.
Salah satu kejadian yang paling membekas baginya terjadi pada POPDA Riau 2014.
Setelah mengalami kekalahan, Fidya mengaku mendapat pukulan bertubi-tubi dari ayahnya sebagai bentuk hukuman.
"Setiap kali aku kalah, aku mendapatkan tekanan fisik dan lisan dari ayahku. Saya dipukul habis-habisan" ucap Fidya Kamalinda.
Tak hanya kekerasan fisik, ia juga mengalami tekanan mental yang membuatnya semakin tertekan.
Fidya juga mengungkap seluruh pendapatannya sebagai atlet dikendalikan oleh orang tuanya.
Gaji bulanan, uang hadiah dari pertandingan, semuanya dikuasai tanpa memberinya kesempatan untuk menikmati hasil jerih payahnya sendiri.
"Semua uang pertandingan saya, gaji bulanan saya, orang tua yang saya terima, orang tua saya yang menerima hasilnya, bukan saya yang menikmatinya, saya juga ingin seperti orang-orang yang bisa kuliah, tapi apa buktinya?" ucap Fidya.
Meskipun menghadapi berbagai tekanan, Fidya tetap berusaha mengejar pendidikan.
Setelah lulus, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan biaya sendiri.
Diam-diam, ia mulai berjualan online untuk membiayai kuliahnya.
Pada usia 21 tahun, Fidya akhirnya memutuskan untuk meninggalkan rumahnya.
Keputusan ini diambil demi kebebasannya sendiri.
Ia memilih untuk menghilang tanpa meninggalkan jejak dan bertahan hidup dengan caranya sendiri.

3. Tak pernah bertemu selama 10 tahun
Terakhir, kebohongan yang diurai Fidya adalah soal cerita ibunya.
Untuk diketahui, ibunda Fidya, Khodijah bercerita bahwa ia terakhir kali bertemu putrinya di tahun 2016.
Namun saat itu Fidya bak tak sadarkan diri dan sempat menyerang orang tuanya.
"10 tahun (tidak bertemu Fidya). Karena di 2016 kan pernah ketemu, waktu di Rancaekek itu. Dia langsung ngelemparin pisau. Tapi di situ rada sadar dia 'jangan itu papa saya'. Saya walaupun gimana takutnya pisau. Fidya malah yang kenal pisau karena nangkis," ujar Khodijah.
"Ingin berkumpul lagi dengan anak. Apalagi harapannya satu aja," sambungnya.
Mendengar penjelasan ibunya, Fidya mengaku tak habis pikir.
Pasalnya Fidya mengaku pernah bertemu orang tuanya beberapa tahun belakangan.
Momen pertemuan itu terjadi saat anak Fidya sudah berusia 3 tahun.
"Untuk tebus menebus Rp50 juga itu enggak ada, hoaks, kasihan orang difitnah, beh udah stop. Ditambah lagi babe bilang 10 tahun tidak ketemu. Tidak ketemu gimana? kan waktu anak aku umur 3 tahun kita udah pernah ketemu di Disduk, ingat kan? kalian teriak-teriak di sana sampai anak aku trauma. Datang ke rumah tetangga, buat jelekin saya dan keluarga saya, tapi tetangga tidak ada yang percaya," pungkas Fidya sembari menangis.
Atas segala kebohongan yang diurai orang tuanya kepada media, Fidya mengaku lelah.
Terlebih Fidya pernah diteror hingga suaminya sempat dipukuli oleh orang suruhan orang tuanya sampai mengalami gegar otak.
Hal itu terjadi saat suami Fidya berusaha menemui orang tua Fidya untuk menjelaskan sesuatu.
Alasan berikutnya Fidya sakit hati dengan orang tuanya adalah saat nama anaknya dipakai untuk memanggil anjing peliharaan.
"Emang enggak capek kayak gitu terus, bikin berita yang dibuat-buat emang enggak capek beh? Ingat enggak kalian misahin aku sama anak aku, sampai hati kayak gitu? katanya enggak butuh anak aku kan? waktu aku nyampe ke rumah, di rumah kalian panggil peliharaan anjing kalian dengan nama anak aku. Hati ibu mana yang enggak sakit nama anaknya dipakai buat panggilan anjing? dah aku mah masih punya hati," ungkap Fidya.
Karenanya, Fidya kini pasrah disebut sebagai anak durhaka.
"Kita udah ngusahain semua cara supaya bisa diterima. Aku udah besar udah 30 tahun umur aku sekarang. Enggak ada yang durhaka. Kalau emang aku durhaka ya enggak apa-apa, tapi jangan nyalahin orang lain," ujar Fidya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Sosok Wanita yang Meninggal Saat Dengar Sound Horeg, Gelagat Terakhir Almarhumah Bikin Warga Syok |
![]() |
---|
Rahasia Petugas Damkar yang Viral Tangani Orang Kesurupan, Wanita Ngelantur Disentuh Langsung Lemas |
![]() |
---|
Viral Gerak-gerik Pencuri Pakaian Dalam Wanita Terekam Kamera CCTV, Sambil Bawa Motor dan Gitar |
![]() |
---|
3 Kejanggalan Cerita Dokter Spesialis Tinggal di Kolong Jembatan, Mendadak Kabur Usai Kisahnya Viral |
![]() |
---|
Kebohongan Dokter Viral Tinggal di Kolong Jembatan Terungkap, Identitasnya Dibongkar Youtuber Adi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.