Menikmati Cita Rasa Autentik Toge Goreng di Jembatan Merah Bogor, Masih Disajikan di Atas Daun Patat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bogor dikenal memiliki beragam kuliner khas, salah satunya toge goreng. 

Hidangan ini tidak hanya lezat dan menyehatkan, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi.

Toge goreng memiliki sejarah panjang sebagai salah satu makanan khas masyarakat Kota Bogor. 

Hidangan ini sudah ada sejak zaman kolonial dan tetap bertahan hingga kini sebagai salah satu kuliner favorit.

Toge goreng biasanya dijajakan oleh pedagang kaki lima dengan gerobak dorong. 

Meskipun namanya "toge goreng" tetapi proses memasaknya sebenarnya dengan cara dikukus atau direbus.

Bagi yang penasaran, kamu dapat menemukannya di Jalan Jembatan Merah, Kota Bogor, bersama jajaran pedagang kaki lima lainnya.

Salah seorang penjual toge goreng, Nur Alamsyah mengatakan, toge goreng memiliki cita rasa yang gurih karena menggunakan kuah tauco yang dicampur bumbu-bumbu lainnya.

Isiannya ada sayur tauge yang sudah direbus, tahu kuning, mi kuning, dan ketupat atau lontong.

Cara membuatnya, tauge dan mi kuning direbus sebentar agar tekstur tetap renyah, sedangkan tahu kuningnya digoreng sebentar.

Tauge dan mi kuning yang sudah direbus lalu diberi tambahan potongan tahu kuning, serta ketupat.

Terakhir, siram dengan kuah tauco yang sudah dimasak dengan tambahan kedelai atau tempe sebagai kuahnya.

Penyajian toge goreng di beberapa pedagang masih menggunakan konsep tradisional.

Dimana toge goreng yang sudah siap dimakan, disajikan di atas daun patat, yang biasa digunakan untuk membungkus makanan pada zaman dulu.

“Saat ini banyak penjual toge goreng yang disajikannya pakai kertas nasi atau stirofoam, tapi yang masih tradisonal pakai daun, itu ciri khas penyajiannya dari zaman dulu," ucap Nur Alamsyah.
 
Toge goreng biasanya dijual dengan harga Rp 15.000 per porsi.

Harga yang terbilang terjangkau untuk mendapat satu porsi toge goreng yang melimpah. 

(Asri Yuningsih/Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB)