Tak Cuma Jual Anak untuk Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Ini Hubungan Lain Mahasiswi dengan AKBP Fajar

Hubungan F dengan eks Kapolres Ngada rupanya tak hanya transaksi jual beli korban pencabulan. Keduanya memiliki hubungan lain sejak awal perkenalan.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Kompas TV/iSTok
PENCABULAN KAPOLRES NGADA - Hubungan mahasiswi F dengan eks Kapolres Ngada itu rupanya tak hanya transaksi jual beli korban pencabulan. Di balik itu, keduanya memiliki hubungan lain sejak awal perkenalan mereka di aplikasi kencan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok F, mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ternyata tak cuma jadi pemasok korban untuk dicabuli eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman.

Di balik itu, F dan AKBP Fajar memiliki hubungan lain sejak awal perkenalan mereka di aplikasi kencan.

Sebagaimana diketahui, terungkap AKBP Fajar telah mencabuli seorang anak berusia 6 tahun di sebuah hotel di Kota Kupang pada Juni 2024 lalu.

Rupanya tak hanya itu, AKPB Fajar juga telah mencabuli 2 anak lainnya berusia 13 tahun dan 16 tahun, dan satu orang dewasa berusia 20 tahun.

Di balik pencabulan yang dilakukan AKBP Fajar terhadap para korbannya, ternyata ada peran yang dimainkan seorang mahasiswi.

Ia adalah wanita berinisal F yang menjadi pemasok korban-korban untuk dicabuli AKBP Fajar.

F berperan untuk mencari korban atas permintaan AKBP Fajar.

Setelah dapat, ia akan membawanya ke hotel untuk ditemukan dengan AKBP Fajar.

Baca juga: MOTIF Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Jual Video Hubungan 3 Bocah di Situs Dewasa Australia

Selama melakukan tindakan asusila, AKBP Fajar merekam  aksinya lalu dijual ke situs porno di Australia.

Direktur Reskrimum Polda NTT, Kombes Pol Patar Silalahi mengungkapkan, F menerima Rp3 juta dari AKBP Fajar usai membawa anak 6 tahun ke hotel.

"Yang bersangkutan mengorder anak tersebut melalui seseorang yang bernama F dan disanggupi oleh F untuk menghadirkan anak tersebut di hotel pada tanggal 11 Juni 2024," ujar Patar Silalahi.

Korban tersebut adalah anak ibu kos tempat F belakangan tinggal.

Ia juga memberikan korbannya uang Rp7.000 untuk tutup mulut pada orangtuanya.

Aksi bejat AKBP Fajar dan F terbongkar setelah pihak otoritas Australia menemukan video asusila terhadap anak yang diunggah di wilayah Kupang, NTT.

PENCABULAN KAPOLRES NGADA - Sosok eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman yang mencabuli anak 6 tahun. Korbannya ternyata empat orang yang dipesan lewat mahasiswi F.
PENCABULAN KAPOLRES NGADA - Sosok eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman yang mencabuli anak 6 tahun. Korbannya ternyata empat orang yang dipesan lewat mahasiswi F. (Kolase Kompas.com)

Hubungan F dengan AKBP Fajar

Hubungan F dengan eks Kapolres Ngada itu rupanya tak hanya transaksi jual beli korban pencabulan.

Melansir Poskupang.com, mahasiswi F sudah 4 kali melayani AKBP Fajar di ranjang.

Hubungan keduanya bermula dari berkenalan melalui aplikasi MiChat.

Hingga pada akhirnya F menjadi penyedia korban atas orderan dari AKBP Fajar.

Saat ini F telah dibawa ke Jakarta untuk proses penyelidikan dan berpotensi menjadi tersangka.

Sedangkan AKBP Fajar sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mabes Polri.

Ia dapat dijerat dengan pasal berlapis, termasuk Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan Pasal perzinaan di luar ikatan yang sah.

Ia juga disangkakan dengan Pasal 45 Ayat 1 juncto Pasal 27 Ayat 1 UU No. 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas UU ITE, serta Pasal 55 dan 56 KUHP.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved