Idul Fitri 2025

Bacaan Niat Salat Idul Fitri Secara Jamaah dan Sendirian, Lengkap Tata Cara dan Hukumnya

Bacaan niat salat Idul Fitri sendirian dan jamaah. Hukum salat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).

|
Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
(Ilustrasi) IDUL FITRI 2025 - Bacaan niat salat Idul Fitri, baik sebagai imam, makmum, dan sendirian. Mengucapkan niat termasuk ke dalam rukun salat. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Salat Idul Fitri 2025 nanti boleh dikerjakan sendirian dan sebaiknya dilakukan berjamaah.

Adapun hukum salat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).

Sebelum salat Idul Fitri, kita biasanya mengucapkan niat karena ini termasuk ke dalam rukun salat.

Bagaimana bacaan niat salat Idul Fitri?

Niat salat Idul Fitri

1. Niat salat sendirian

أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'ataini mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta'ala

Artinya: Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai karena Allah ta'ala.

2. Niat salat sebagai Imam

أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati ada’an imaman lillahi ta‘ala.

Artinya: Aku menyengaja salat sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah ta'ala.

3. Niat salat sebagai Makmum

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an ma'mūman lillāhi ta'ālā.

Artinya: Aku niat shalat sunnah Idul Fitri sebanyak dua rakaat dengan menghadap kiblat menjadi ma'mum karena Allah ta'ala.

Baca juga: Batas Waktu Pembayaran Zakat Fitrah Ramadan 2025, Simak Pula Waktu yang Dianjurkan

Tata Cara salat Idul Fitri

1. Niat

2. Takbiratul Ikhram

Takbiratul ihram sebagaimana solat biasa.

Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.

3. Takbir 7 kali di rakaat pertama

Di rakaat pertama terdapat tujuh takbir yang harus dilakukan.

Hal ini dilakukan setelah pembacaan do’a iftitah selesai.

Adapun lafaz bacaannya sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً ا

Allahu akbaru kabiiran wal hamdu lillahi katsiran wasubhana allahi bukratan wa ashilan

Artinya:” Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak , Maha Suci Allah baik waktu pagi dan petang.”

Boleh juga membaca lafaz berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر

Subhana allahi wal hamdu lillahi walaa ilaha illa allah,wallahu akbar

4. Alfatihah

Membaca Surat al-Fatihah.

Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surah Qaf atau surah Al-'Ala.

5. Takbir 5 kali pada rakaat kedua

Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “Allaahu akbar” seperti sebelumnya.

6. Baca Surat Pendek

Kemudian fatihah dan surah al-Qamar atau surah al -Ghasyiyah.

Demikian penjelasan Imam Nawawi dalam kitab al Adzkar.

Perlu diketahui, hukum takbir tambahan ini sunnah sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak membatalkan shalat id.

7. Salam

Setelah salam, bertakbir Id, dan ditutup dengan doa apa saja, baik doa warid (kebiasaan) atau doa dalam bahasa yang dipahami.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved