SPBU Curang Disegel
Curang Kurangi Takaran, Segini Keuntungan yang Didapat SPBU di Sentul Bogor
Takaran bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan pertamax itu dikurangi rata-rata 750 mili liter setiap pengisian 20 liter.
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Alternatif Sentul Bogor disegel karena melakukan kecurangan.
Takaran bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax itu dikurangi rata-rata 750 mili liter setiap pengisian 20 liter.
Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri menduga praktik curang tersebut diduga dilakukan sudah dari lama, bahkan disinyalir sejak SPBU berdiri.
Namun pihak pengelola SPBU mengaku baru menjalankan kejahatan tersebut pada dua bulan belakangan.
Akan tetapi aparat penegak hukum tidak menemukan adanya tanda-tanda instalasi yang baru dipasang.
Sementara itu, Direktur Dirtipidter Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Nunung Syaifuddin mengungkapkan, keuntungan yang diraup mencapai miliaran rupiah.
"Keuntungan dari hasil kecurangan ini tiap tahun mereka mendapat keuntungan 3,4 M," ujarnya kepada wartawan, Rabu (19/3/2025).
Kendati demikian, aparat penegak hukum tidak percaya begitu saja akan pengakuan yang diberikan pelaku.
Sebab, perlu dilakukan pendalaman untuk mengungkap fakta sebenarnya agar keuntungan dari kecurangan tersebut dapat diketahui dengan akurat.
"Terhadap penggunaan alat tambahan secara yang dipasang pada dispenser BBM secara melanggar hukum, pemilik SPBU diduga telah menimbulkan kerugian pada masyarakat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan penyegelan terhadap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Alternatif Sentul Bogor.
Penyegelan SPBU yang berada di wilayah Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor itu dilakukan bersama Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri.
Terlihat terdapat tiga mesin dispenser pengisian bahan bakar minyak (BBM) yang disegel menggunakan garis polisi berwarna kuning dan satu dispenser yang sudah terbuka sehingga terlihat rangkaian kabel di dalamnya.
Budi Santoso mengungkapkan, adapun alasan penyegelan tersebut dilakukan karena ditemukan adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh pengelola.
"Jadi temuan ini berasal dari aduan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti oleh Polri dan didalami bersama Kemendag," ujarnya kepada wartawan, Rabu (19/3/2025).
Budi Santoso menerangkan, kecurangan yang dilakukan oleh SPBU tersebut yaitu mengurangi takaran BBM jenis Pertalite dan Pertamax dari yang seharusnya.
Pengelola SPBU, kata dia, berbuat curang dengan menambah perangkat elektronik yang dihubungkan ke kabel dispenser lalu disambungkan ke pompa ukur.
Di samping itu, ia mengatakan perbuatan curang ini bisa dioperasikan dari jarak jauh atau diremote menggunakan handphone.
"Jadi ada aplikasi itu bisa difungsikan kapan takaran ini akan berkurang atau kapan tidak berfungsi, dengan perangkat elektronik ini maka takaran bensin itu rata-rata berkurang 4 persen atau setiap 20 liter itu berkurang 750 ml," ungkapnya.
Atas hal tersebut, SPBU 34.167.12 itupun tidak bisa beroperasi karena masih dalam tahap penyidikan oleh pihak berwajib.
Turut Jadi Korban SPBU Curang, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Minta Pemda Jangan Kecolongan Lagi |
![]() |
---|
Waduh! Tak Hanya Masyarakat Umum, Ketua DPRD Kabupaten Bogor juga Jadi Korban SPBU Curang di Sentul |
![]() |
---|
Curang Kurangi Takaran Pertalite dan Pertamax, Pengawas SPBU Sentul Bogor Tak Akan Ikut Lebaran |
![]() |
---|
Praktik Curang SPBU di Sentul Bogor Terbongkar, Diduga Bohongi Masyarakat Sejak Lama |
![]() |
---|
Disegel Karena Kurangi Takaran BBM, Begini Trik Licik Pengelola SPBU di Sentul Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.