TAKTIK Licik Willie Salim Demi Rendang Hilang di Palembang, Pura-pura ke Toilet Ternyata Ada di Sini

Seorang wanita yang mengaku berada di lokasi kejadian saat Willie Salim masak rendang 200 Kg di Benteng Kuto Besak (BKB) buka suara.

Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Instagram Willie Salim
KLARIFIKASI RENDANG HILANG - Dituduh settingan, konten kreator Willie Salim akhirnya minta maaf soal konten rendang hilang. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang wanita yang mengaku berada di lokasi kejadian saat Willie Salim masak rendang 200 Kg di Benteng Kuto Besak (BKB) buka suara.

Komentar akun bernama Hartati Syauqi ini menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi hingga 200 kg rendang itu raib dalam hitungan menit.

Hartati Syauqi mengaku berada di lokasi kejadian dan mengungkapkan jika semua itu adalah setingan.

 
Menurutnya, semua itu sengaja dibuat Willie Salim karena dirinya tidak mau menunggu 4 jam lamanya.

Oleh kerena itu Willie Salim dan tim pun memutuskan untuk menyeting semuanya.

Bahkan pengakuan Willie Salim soal ditinggal ke toilet itu pun salah.

Menurut Hartati Syauqi, Willie Salim tidak ke toilet melainkan pergi ke mobil untuk makan selama 30 menit.

"Memang udah diset Willie keluar area 25 menit rendangnya harus lides, untuk bikin sesuatu yang seru. 

 
Karena kalu dimasak itu rendang bisa baru mateng sebelum sahur.

Saya ada di lokasi:

1. Willie tidak ke toilet, dia pergi ke mobil untuk makan.

Tidak dijaga karena cuma ada 1-2 polisi.

2. Rendang tidak matang-matang harus nunggu 4 jam lagi dan mereka memutuskan setting semuanya.

Ditinggal 30 menit lebih," tulis akun bernama Hartati Syauki.

Komentar dari Hartati Syauqi ini pun sudah dibahas oleh Influencer Suzannita.

Jika memang benar semua ini hanya setinga, Willie Salim diminta untuk segera memberikan klarifikasi dan meminta maaf ke publik.

Sebelumnya Bobon Santoso turut menanggapi soal konten rendang 200 kg Willie Salim yang ludes diduga digasak warga Palembang.

Ngaku kehilangan 200 kg rendang yang dimasak di Benteng Kuto Besak (BKB), Kota Palembang menjadi bahan caci maki netizen.

Komentar pedas netizen membahas warga Palembang yang dihina hama hingga mirip orang Prindavan India.

Nasib Kota Palembang yang imagenya menjadi buruk ulah konten Willie Salim membuat Bobon Santoso buka suara.

Bobon Santoso mengaku sudah mencium aroma setingan dari konten tersebut.

Ia juga menyindir Willie Salim yang tidak membuat konten dari hati melainkan hanya untuk viral saja.

Bobon Santoso juga meminta warga Palembang bersabar atas kejadian tersebut.

Sebenarnya Bobon Santoso sangat mau untuk datang ke Palembang dan membuat konten seperti Willie Salim.

Namun ia mengaku memiliki keterbatasan waktu.

"Satu dari ratusan DM yang masuk.

Sebenarnya kita sudah membedah dan menemukan kejanggalan di video  yang berdampak pada reputasi warga kota Palembang.

Sayang sekali jadwal saya sangat padat di bulan ini.

Kalau ga, pasti sudah saya buktiin bahwa jika terkoordinir dengan benar ga ada asumsi seliar ini.

Begitulah kalau orang cuma niat ngonten, ga dari hati.

Buat masyarakat Palembang sabar ya," tulis Bobon Santoso.

  • Polisi Buka Suara

Pihak kepolisian pun buka suara untuk memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut.

Menurut Kanit Binmas Polsek Ilir Barat I, Iptu Rino Ardiansyah, acara masak rendang yang diadakan oleh Willie Salim awalnya berjalan lancar.

Namun, situasi berubah saat Willie Salim meninggalkan kuali rendangnya sejenak untuk beristirahat menjelang waktu berbuka puasa.

"Acara masak rendang yang diadakan Willie Salim dimulai sore hari menjelang buka puasa sebelum dimulai dibuka terlebih dahulu oleh Willie, awalnya berjalan normal dan lancar tanpa kendala," ujar Rino, Jumat (21/3/2025).

Meski sudah diimbau oleh petugas kepolisian yang berjaga, antusiasme warga yang tinggi membuat mereka berebut mengambil rendang yang belum matang dari kuali yang masih panas.

"Saat ditinggalkan Willie Salim itu banyak warga di sekitar BKB yang berebut mengambil daging rendang yang belum matang di dalam kuali yang masih panas. Sudah kami imbau karena warga banyak sehingga tidak bisa lagi dihalau," kata Rino.

Situasi semakin sulit dikendalikan ketika lampu penerangan yang digunakan oleh tim Willie Salim tiba-tiba mati saat memasuki waktu Isya, membuat suasana menjadi gelap.

Dalam kondisi tersebut, warga semakin leluasa untuk mengambil rendang.

"Di BKB tidak ada fasilitas lampu penerangan. Lampu penerangan yang digunakan oleh tim Willie Salim mati. Jadi posisi gelap. Nah saat kondisi itu warga mulai mengambil daging rendang," bebernya.

Menurut Rino, kru dari Willie Salim juga menyaksikan warga yang berebut rendang menggunakan berbagai alat, seperti gayung, ember, bahkan kuali.

"Kami juga pihak kepolisian menyayangkan kejadian tersebut kok sebegitunya masyarakat Palembang berebut daging rendang yang belum matang," katanya.

Meski terjadi aksi saling dorong dan berebut, tidak ada korban dalam insiden tersebut. Pihak penyelenggara, Willie Salim, tidak menuntut apa pun, namun mereka menyayangkan kejadian tersebut, terutama karena rendang yang diambil belum matang.

"Pihak penyelenggara Willie Salim tidak menuntut namun mereka sangat menyayangkan kejadian tersebut terlebih rendang yang diambil belum masak," tutupnya.

 

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved