TERJEBAK Macet 14 Jam di Jalur Pantura, Pemudik Asal Bekasi Pasrah, Kendaraan Mengular Seperti Semut

Curhatan pemudik terjebak di Jalur Pantura, Kota Cirebon hingga 14 jam. Baru sampai Indramayu dari Bekasi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Kompas.com dan Twitter
MACET MUDIK LEBARAN - Curhatan pemudik terjebak di Jalur Pantura, Kota Cirebon hingga 14 jam. Baru sampai Indramayu dari Bekasi. 

"Kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Jawa Tengah sampai saat ini pukul 05.00 WIB diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 25.594, didominasi oleh kendaraan roda dua yaitu sekitar jumlahnya 24 ribu dan kendaraan pribadi sekitar 700-an ," jelas Petugas Traffic Control (TC) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, Asep Sudrajat. 

Meski mengalami peningkatan volume kendaraan, Asep mengatakan, kondisi arus lalu lintas di Jalur Arteri Kota Cirebon masih ramai lancar.

Baca juga: CURHAT Pemudik Terjebak Macet 12 Jam di Tol Cipali, Sekeluarga Terpaksa Buka Puasa di Pinggir Jalan

"Kondisi arus lalu lintas masih ramai lancar, kecepatan antara 40 kilometer per jam sampai 50 kilometer per jam, masih tergolong ramai lancar," katanya.

Sementara, imbas dari diberlakukannya sistem one way di ruas jalan Tol mulai dari KM 72 Tol Cipali Hingga KM 414 GT Kalikangkung, arus lalu lintas di Jalur Arteri dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta mengalami peningkatan.

"Sesuai prediksi keramaian kendaraan memang terjadi pada hari ini sampai malam nanti," katanya. 

One Way Nasional

Skema rekayasa lalu lintas (lalin) one way atau satu arah mulai diberlakukan dari Km 70 Tol Cikampek Utama sampai Km 414 Tol Kalikangkung mulai Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

Skema one way ini dibuka secara seremonial oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Ahmad Dofiri di Gerbang Tol Cikampek Utama.

"Saya melihat bahwa sepertinya dengan rekayasa one way nasional berarti parameter yang ditetapkan oleh Kepolisian maupun Jasa Marga sudah melewati, sehingga diberlakukan one way nasional," kata Dudy, dikutip dari tayangan Kompas TV.

Menurutnya, penerapan one way nasional dilakukan berdasarkan pertimbangan volume arus lalu lintas di jalan tol.

"Jadi setiap rekayasa lalu lintas itu punya parameter. Jadi parameter ini untuk jalan tol ditetapkan oleh Jasa Marga dan Kepolisian," ungkap dia.

Di saat yang sama, Dofiri menjelaskan pemberlakuan one way ini karena parameter kendaraan sudah melewati batas yang ditetapkan.

Dia menyebut penerapan skema rekayasa lalu lintas bergantung pada situasi volume kendaraan di lapangan.

"Jadi hari ini kita kembali melakukan untuk one way satu arah," tegas dia.

Diketahui, sejak kemarin, Korlantas Polri sudah menerapkan skema lawan arus dan one way lokal di sepanjang jalan Tol Trans Jawa karena adanya kenaikan arus kendaraan.

Terkait skema contraflow, diberlakukan di ruas jalan Tol Cikampek, tepatnya Km 47 sampai Km 70 sejak semalam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved