Ini Pentolan Sexy Jalur Puncak Bogor, Emen Bongkar Aib Oknum Organda Saat Ditelepon Dedi Mulyadi
Eman Hidayat alias Emen, sopir angkot jalur Puncak Bogor rupanya memiliki jabatan spesial di komunitasnya.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Eman Hidayat alias Emen, sopir angkot jalur Puncak Bogor rupanya memiliki jabatan spesial di komunitasnya.
Namanya mencuat usai berkoar masalah uang kompensasi sopir angkot jalur Puncak Bogor yang diduga disunat oknum tak bertanggungjawab.
Belakangan ini, Emen kerap muncul dan diajak komunikasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Saat diajak berbincang dengan Dedi Mulyadi, Emen kerap membawa nama Sexy.
Bahkan dia mengenakan kaos hitam bertuliskan ulang tahun Sexy ke-28.
Sebelumnya, Emen juga memberi kesaksian dengan membawa nama Sexy.
Baca juga: Duh Emen! Dadang Dishub Bogor Nangis Gara-gara Tuduhan, Dedi Mulyadi Cari Solusi
Emen bersaksi jika Dadang Kosasih dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor tak terlibat dalam pemangkasan uang kompensasi sopir angkot saat libur lebaran.
"Waktu penyerahan pak Dadang tidak ada dan tidak pernah meminta. Waktu penyerahan uang itu kalo Emen mah di basecamp Sexy Rp 4 juta," ujarnya, Selasa (8/4/2025).
Usut punya usut, Emen rupanya bagian dari komunitas kekeluargaan angkot bernama Sexy.
Ditelpon Dedi Mulyadi
Sementara itu, Emen terus dimintai keterangan oleh Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi tak ingin salah langkah mengambil keputusan terkait dugaan uang kompensasi sopir angkot yang disunat.
Melalui sambungan telepon, Dedi Mulyadi menanyakan kembali perihal uang kompensasi.
"Saya nerima uang hari Jumat, pak. Yang nerima uang hanya Emen saja pak. Soalnya Emen pulang duluan, jam 10 langsung balik," ujar Emen lewat Instagram Demul.
Baca juga: PROFIL Emen Sopir Angkot Bogor yang Bongkar Pemotongan Bantuan dari KDM, Klarifikasinya Mengejutkan
Kemudian Emen membeberkan kronologi pembagian uang kompensasi tersebut.
"Saya sendiri yang menerima, anggota belum dapat, Tapi lalu dibagikan di pos hari itu juga," ungkapnya.
"Pemberian uang itu dilakukan di Cibinong, kantor Samsat yang dulu," sambungnya.
Lebih lanjut, Emen membongkar kedok sosok bernama Nandar dari KKSU.
"Diminta untuk mengumpulkan anggota hari Jumat itu juga. Yang minta mengumpulkan uang pak Nandar. Pak Nandar itu KKSU bukan anggota Dishub," tegasnya.
Dadang Kosasih Tegaskan Tak Terlibat
Sebelumnya, Dadang Kosasih juga telah memberikan klarifikasi terkait adanya dugaan penyunatan uang kompensasi sopir angkot di Jalur Puncak tersebut.
Dadang Kosasih mengatakan, uang tersebut awalnya diberikan secara sukarela oleh para sopir kepada Kelompok Koperasi Serba Usaha (KKSU).
Dadang menyebut sopir angkot tidak pernah dipaksa menyerahkan uang tersebut.
"Tadinya sopir memberikan seikhlasnya ke KKSU, tetapi kemudian berkembang, ada pemotongan Rp 200.000," ujar Dadang di Pos Dishub Gadog, Puncak Bogor, Jumat (4/4/2025), dikutip dari Kompas.com.
Ia mengungkapkan bahwa simpang siur informasi yang menyebut adanya keterlibatan Dishub atau Organda dalam pemotongan dana kompensasi tidak benar.
Menurutnya, munculnya isu itu disebabkan oleh miskomunikasi antara berbagai pihak yang terlibat.
"Terkait informasi yang di luar yang simpang siur, dalam artian dari mulai Organda, Dishub, dengan KKSU, dan pemilik kendaraan, kita sudah sepakat bahwa yang tersampaikan kemarin ke Gubernur itu sama sekali tidak benar. Hal ini karena miskomunikasi," jelasnya.
Dishub juga memastikan bahwa persoalan tersebut telah dituntaskan.
Total dana sebesar Rp 11,2 juta yang sempat dikumpulkan dari para sopir telah dikembalikan sepenuhnya.
"Sekarang hari ini kita sudah saksikan semua bahwa yang potongan Rp200.000, Rp100.000, dan Rp50.000, yang jumlahnya Rp 11,2 juta sudah diserahkan kembali ke sopir," ungkap dia.
"Ini murni dari KKSU langsung. Yang kemarin ada pungutan itu, ternyata itu keikhlasan dari sopir," kata Dadang.
Eman Hidayat
Emen
sopir angkot
uang kompensasi
Puncak Bogor
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
Sexy
Dadang Kosasih
Yai Mim Adukan Kelakuan Ketua RW ke Dedi Mulyadi, Sekongkol dengan RT Saat Konflik dengan Sahara |
![]() |
---|
Sosok Anak Yai Mim yang Ikut Murka Ibunya Difitnah Sahara hingga Viral, Ternyata Sosok Terpandang |
![]() |
---|
Kebingungan Toni Paving Block Terima Order Dedi Mulyadi, Rp 50 juta untuk Mesin, Bahan Cari Sendiri |
![]() |
---|
Toni Paving Block Ciut Ditantang Dedi Mulyadi, Awalnya Garang, Kini Nyerah Terima Order KDM |
![]() |
---|
Apa Itu Gerakan Rereongan Poe Ibu Kebijakan KDM ?, Kini Disorot dan Menuai Kritikan dari DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.