Breaking News

Viral di Media Sosial

Viral! Wisatawan Kapok ke Gunung Bunder Bogor Karena Tiket Mahal, Pengelola: Itu Aturan Pemerintah

Beredar video seorang wisatawan mengeluh terkait dugaan pungutan liar di objek wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Tangkapan layar media sosial Instagram Bogor Idola
AREA PINTU MASUK - Suasana pintu gerbang objek wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Beredar video seorang wisatawan mengeluh terkait dugaan pungutan liar di objek wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Dalam video yang dilihat TribunnewsBogor.com, Kamis (10/4/2025), wisatawan pria itu merekam aktifitas di sekitar pintu masuk kawasan Gunung Bunder.

Terlihat pria tersebut merekam dari bukit area pintu masuk Gunung Bunder.

Dia pun sempat membeberkan keluh kesahnya dalam sebuah rekaman yang kini videonya menjadi viral.

"Nih viral nih. Motor masuk Rp 85 ribu," ucapnya dikutip TribunnewsBogor.com dari akun media sosial Instagram bogor_idola.

"Bikin pengunjung balik arah wisata Gunung Bunder dinilai terlalu kemahalan tiketnya," sambungnya.

Wisatawan itu terlihat bingung atas harga tiket masuk beserta kendaraan roda dua yang dibawanya.

"Bagaimana ini, masa masuknya motor bayar Rp 85 ribu," ungkapnya.

Baca juga: H+4 Lebaran, Lalu Lintas di Jalur Ciampea Bogor Padat, Wisatawan Serbu Pamijahan

Respon pengelola

Sementara itu, Kepala Resort Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Sukiman merespon video viral yang beredar.

Menurutnya, harga tersebut sudah sesuai dengan ketetapan pemerintah merujuk pada aturan baru yang tertuang dalam PP No 36 tahun 2024.

"Tiket yang menetapkan pemerintah, PP 36 Tahun 2024, bukan dari TNGHS," kata Sukiman.

Baca juga: Diamankan Polisi, Pelaku Pungli Curug Ciparay Bogor Kapok, Wajahnya Tersorot di Pamijahan

Artinya, Sukiman melanjutkan, tiket tersebut merupakan kebijakan pusat.

Semenjak adanya kebijakan tersebut, ia tak memungkiri jumlah warga yang berwisata ke kawasan TNGHS mengalami penurunan drastis atau anjlok, terutama pada libur Lebaran.

"Tahun ini aja anjloknya hingga 30 persen, karena adanya kebijakan tersebut," bebernya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved