Alasan Warga Puncak Bogor Kesal dengan WNA Yaman, Dedi Mulyadi Sampai Turun Tangan
eberadaan WNA Yaman itu dikeluhkan penduduk lokal yang mencari nafkah dari objek wisata Puncak Bogor
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Warga Negara Asing (WNA) asal Yaman di Puncak Bogor menjadi sorotan.
Keberadaan WNA Yaman itu dikeluhkan penduduk lokal yang mencari nafkah dari objek wisata.
Adapun keluhan terhadap WNA Yaman utamanya berasal dari driver guide wisatawan Puncak Bogor.
Para driver resah dengan kehadiran perusahaan jasa perjalanan PT Indogate yang menerapkan sistem harga lebih murah.
Salah seorang driver guide wisatawan asal Puncak, Sado mengatakan, hadirnya WNA Yaman mengancam pekerjaan warga lokal.
Atas hal itu, Sado beserta teman-temannya nekat memberhentikan rombongan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat melintas di Puncak Bogor.
Dia langsung curhat ke Dedi Mulyadi terkait kondisi yang terjadi di Puncak Bogor.
"Orang Yaman tinggal di sini. Kalau di Puncak Bogor tidak punya kantornya," ucap Sado dikutip Rabu (16/4/2025).
Baca juga: Pohon Hutan Lindung di Sukamantri Bogor Ditebang, TNGHS Klarifikasi, Dedi Mulyadi Mau Cek Sendiri
Sado berharap Dedi Mulyadi mengabulkan tuntutan agar PT penyedia jasa transportasi asal Yaman dicabut surat izinnya.
"Yang jadi masalah sekarang itu adalah ongkos harga mobil itu dihancurkan dia," ungkapnya.
"Kami mohon pak Gubernur cabut aja izinnya," tambahnya.
Respon Dedi Mulyadi
Sementara itu, Dedi Mulyadi berpikir keras menghadapi persoalan yang terjadi di Puncak Bogor.
Dia enggan gegabah menentukan keputusan.
Pada saat perbincangan terjadi, Dedi Mulyadi merangkum keluhan para driver guide.
"Jadi kita lihat dulu saja, jadi mereka jual jasa lebih murah dari harga pasaran ya," tegasnya.
Sebelumnya, mobil Dedi Mulyadi juga diadang seorang ibu-ibu driver ojek online.
Pengadangan terjadi saat Dedi Mulyadi melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi.
Ibu Ibu berkerudung dan mengenakan jaket driver ojol itu nekat maju sampai mencegat mobil sang Gubernur Jabar.
Ibu driver ojol tersebut lantas meminta agar Dedi Mulyadi mulai melirik persoalan ojek online.
Sang ibu meminta agar Gubernur melawan aplikasi ojek online yang dinilai telah melakukan eksploitasi terhadap driver.
Langkah Dedi Mulyadi terhenti usai menghadiri Sidang Paripurna di DPRD Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (10/4/2025).
Selain meladeni warga yang meminta salaman dan foto, KDM juga diteriaki seorang wanita berjaket ojek online.
"Bapak aing berani gak sama aplikator," teriak wanita tersebut.
Baca juga: Dedi Mulyadi Puji Pemkot Bogor Bangun Museum Pajajaran, Arsitektur Harus Mengesankan Masa lalu
Ia terus meneriaki tantangan yang sama selama Dedi berjalan menuju mobilnya.
Driver ojol Sukabumi tersebut berpindah-pindah demi bisa menyampaikan aspirasinya.
Sampai kemudian dia berhasil mencapai ke pintu depan mobil, tempat Dedi Mulyadi duduk.
Pada KDM, driver ojol Sukabumi ini menyampaikan keluhannya soal aturan aplikasi.
"Eksploitasi ojol sangat, sangat besar, kapan bapak kaing mau ngurusin ojol ? karena pemerintah udah gak mau ngurusin ojol," katanya.
Ekpresi Meringis Gubernur Dedi Mulyadi Diinjak-injak Seorang Kades, Ketahuan Langsung Minta Ampun |
![]() |
---|
Hasil Survei Litbang Kompas : Tingkat Kepuasan Pada Dedi Mulyadi Tinggi, tapi Tak Atasi Pengangguran |
![]() |
---|
Beda Sikap Puan Maharani dengan Ni Hyang Saat Upacara Bendera, Anak KDM Tetap Hormat Meski Terdesak |
![]() |
---|
Tampang Gubernur Dedi Mulyadi Ikut Lomba Agustusan Bikit Kaget, Warganet Salfok Sama Lipstik |
![]() |
---|
Hujan Debu PT Indocement Bikin Warga Citeureup Bogor Menderita, Dedi Mulyadi Bicara Ancaman Sanksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.