Breaking News

Cara Pemkot Bogor Mengurangi Pengamen di Dalam Angkot, 300 Orang Bakal Ditempatkan di Taman-Taman

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menempatkan pengamen jalanan di taman-taman kota.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
SUASANA TONGKRONGAN ANAK JALANAN - Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin saat mendatangi tongkrongan pengamen di simpang Mal BTM, Rabu (16/4/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menempatkan pengamen jalanan di taman-taman kota.

Taman kota sendiri di Kota Bogor berjumlah 12 dan tersebar di beberapa wilayah.

Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin mengatakan, hal ini dilakukan agar pengamen jalanan tidak kembali berada di dalam Angkutan Kota (angkot).

Sebab, jika masih di dalam angkot, ditakutkan akan membuat keresahan bagi para penumpang.

“Seperti arahan Pak Wali Kota kita akan naikan kelas para pengamen jalanan,” kata Jenal Mutaqin kepada TribunnewsBogor.com di Simpang Mal BTM, Rabu (16/4/2025).

Jenal melanjutkan, pengamen jalanan dari data sementara yang dimilikinya berjumlah 300 orang.

Mereka akan diseleksi kemampuan bermusiknya terlebih dahulu sebelum ditempatkan di taman-taman kota oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).

“Seleksi pertama semua individu membuat grup musik, minimal 4 orang. Kulaitas bermain musiknya kita seleksi juga. jangan sampai warga yang melintas mendengar pengamen musisi itu tidak berkualitas sehingga tidak ada atensi memberikan sesuatu,” ujarnya.

Selain seleksi kemampuan, Pemkot juga akan menyeleksi usia.

Untuk pengamen yang belum berusia 17 tahun, dipastikan tidak bisa melanjutkan aktifitas mengamennya.

Pemkot akan menyekolahkan pengamen di bawah usia 17 tahun itu.

“Usia kalau dibawah 17 tahun kita cek dia sekolah atau putus sekolah. Kalau putus sekolah kuta siapkan sekolah gratis,” ujarnya.

Sementara itu, Jenal Mutaqin langsung turun melihat tongkrongan pengamen jalanan di simpang Mal BTM.

Dititik ini, sekitar 10 orang pengamen sering mangkal menunggu angkutan kota.

Mereka langsung diajak berbincang dan diminta oleh Jenal agar tidak mengamen di dalam angkot.

Pengamen pun setuju nantinya ditempatkan di taman-taman.

“Alhamdulillah. Terimakasih solusinya pak. Kami tunggu pelaksanannya,” kata pengamen kepada Jenal Mutaqin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved