Rangkaian Kirab Mahkota Binokasih di Kabupaten Bogor, Pertama Kali Digelar Selama 3 Hari

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Pemerintah Kabupaten Bogor bakal menggelar kirab Mahkota Binokasih yang pernah digunakan Prabu Siliwangi sebagai pemimpin di Kerajaan Padjajaran.

Kirab Mahkota Binokasih Sanghyang Pake itu akan digelar pada selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 April 2025.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Yudi Santosa menjelaskan bahwa kirab Mahkota Binokasih akan memasuki wilayah Bogor melalui jalur Puncak pada 20 April.

Di sana, benda bersejarah yang pernah digunakan oleh raja-raja di tatar Sunda akan diterima oleh komunitas budaya di Kawasan Puncak serta menginap selama semalam.

Nantinya kegiatan spiritual seperti tawasulan di Telaga Warna akan dilangsungkan karena tempat tersebut memiliki nilai historis.

Keesokan harinya, kirab akan bergerak menuju Cibinong dan direncanakan berhenti di kawasan Muara Beres, tempat akan dilangsungkan prosesi serah terima Mahkota dari pihak Anom Sumedang Larang kepada Bupati Bogor.

"Ini baru pertama kali Mahkota Binokasih hadir di Kabupaten Bogor. Tahun lalu ke Kota Bogor, sekarang giliran ke sini, dan kebetulan di masa Pak Rudy Susmanto," ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

Usai prosesi serah terima, kirab dilanjutkan menuju komplek Pemerintahan Kabupaten Bogor. 

Pada malam harinya, kegiatan akan diawali dengan tawasulan bersama para ulama, lalu dilanjut makan malam dan pembekalan kepemimpinan bagi para pemangku jabatan mulai dari tingkat desa hingga dinas. 

Pembekalan akan digelar di Auditorium Pemkab Bogor, dan dipimpin langsung oleh Anom Sumedang Larang.

Sekitar pukul 21.00 WIB, masyarakat akan disuguhkan oleh pagelaran wayang golek di Gedung Tegar Beriman, yang menampilkan dalang nasional Yoga Sunandar, putra maestro Asep Sunandar Sunarya, berkolaborasi dengan dalang lokal Ki Gala dari Kabupaten Bogor.

Pada pagi harinya, 22 April 2025 Mahkota Binokasih akan dilepas dari Tegar Beriman dan kembali melanjutkan perjalanan ke Keraton Sumedang Larang.

"Kegiatan ini tak hanya seremoni, tapi juga sarat edukasi sejarah tentang Kerajaan Galuh, Pajajaran, hingga Sumedang Larang, melalui simbol Mahkota Binokasih yang masih lestari hingga kini," katanya.(*)