Kisah Butet 2 Bulan Dirantai Bos Taman Safari karena Hamil, Anak Diambil, Dilatih Jadi Pemain Sirkus
Kisah Butet 2 Bulan Dirantai Bos Taman Safari karena Hamil, Anak Diambil, Dilatih Jadi Pemain Sirkus
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Butet menceritakan soal penyiksaan yang dilakukan bos Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang.
Ia mengaku dirantai selama dua bulan lamanya di karavan.
Bahkan Butet juga dipisahkan dari anaknya.
Para mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) membuat pengakuan tentang perbudakan selama bekerja.
Kuasa hukum mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia (TSI), Muhammad Sholeh mengatakan kejadian penyiksaan pada tahun 90an.
Kliennya, Vivi dan Butet berhasil kabur pada tahun 1994 dan 1997.
Pada tahun itu pula Komnas HAM juga sudah memberikan rekomendasi bahwa telah terjadi eksploitasi.
"1997 saat Vivi lari dari Taman Safari Indonesia (Bogor) akhirnya sampai Semarang, bertemua Prof Muladi saat itu menjabat anggota Komnas HAM. 1997 Komnas HAM turun ke lapangan sudah mengeluarkan rekomendasi bahwa ada pelanggaran disitu, eksploitasi anak, anak tidak mendapat pendidikan, penyiksaan, sayangnya rekomendasi itu hanya menjadi macan kertas," kata Sholeh dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Forum Keadilan TV.
Sedangkan Butet, kata Sholeh pernah disiksa karena ketahuan pacaran.
Pasalnya selama menjadi pemain sirkus, mereka sama sekali tidak diizinkan menjalin komunikasi dengan pihak luar.
"Ibu Butet ini, pacaran sampai hamil," kata Sholeh.
Butet bercerita saat itu ia disiksa Frans Manansang, satu dari dua bos Taman Safari Indonesia.
"Saya waktu itu yang paling sering itu Frans Manansang, itu paling sering banget," kata Butet dengan suara bergetar.
Ia mengaku disiksa karena melakukan kesalahan yakni berpacaran dengan karyawan.
"Saat itu saya memang melanggar. Di Oriental Circus Indonesia gak boleh berhubungan dengan orang luar. Waktu latihan pun kita dipukul itu tendanya tertutup. Jadi tidak ada orang lain tahu," katanya.
Penyiksaan yang dialaminya pun disaksikan pemain sirkus lain.
"Kalau saya waktu itu memang melanggar karena saya berhubungan dengan karyawan, saya pacaran. Remaja, sekitar umur 17-18 tahun," kata Butet.
Akibat dari pacaran itu Butet juga hamil di luar nikah.
Ia sampai disiksa, dipukul menggunakan balok dan lukanya berbekas di tangan sampai saat ini.
"Terus ketahuan, saya juga terjadi sampai hamil, ada anak. Saya di situ dipukuli, sampai pakai balok patah. Saya juga dirantai (rantai kapal) selama dua bulan," kata Butet.
Butet bercerita pilunya masa ketika ia dirantai.
"Saya dirantai saat saya tidur malam. Sampai buang air aja susah pakai plastik. Saya tidiur di karavan, tidak ada kamar mandinya. Pipis di ember. Setiap selesai show saya dirantai," katanya.
Baca juga: SOSOK Bos Taman Safari Diduga Siksa Pemain Sirkus, Perangainya Disebut Lebih Menakutkan dari Macan
Pilunya lagi, Butet sampai dipisahkan dari anak yang ia lahirkan di Rumah Sakit Imanuel Bandung.
"Itu yang ambil istrinya Jansen. Ndak komentar apa-apa ke sana, dari rumah sakit dia bawa ke Jakarta. Ternyata di Pondok Indah di rumah mereka, Jalan Sekolah Duta nomor 11," kata Butet.
Sejak saat itu Butet tak pernah bertemu anaknya.
Satu bulan pasca melahirkan, ia kembali menjadi pemain sirkus.
Sampai dua tahun kemudian, Butet melihat sang anak di Pondok Indah.
Baca juga: Heboh Masalah Eksploitasi Pemain Sirkus, Taman Safari Group Minta Tidak Dilibatkan
"Setelah umur 2 tahun, saya baru lihat ada di Pondok Indah. Kan di situ ada susternya yang merawat, manggil Debi, tapi dia tidak mau dengan saya. Ya sudah yang penting saya bisa lihat," katanya.
Tahun 1994 Butet memutuskan melarikan diri dari Oriental Circus Indonesia.
"94 saya melarikan diri. Saya pikir tidak ada masa depan yang baik buat saya, untuk apa. Saya berat tinggalkan anak saya, tapi untuk diri saya sendiri tidak bisa," katanya.
Butet kabur dan menikah dengan seorang lelaki.
Saat menjalani kehidupan di luar, Butet mendapat kabar bahwa anaknya juga dilatih menjadi pemain sirkus.
"Dia ternyata dia dilatih juga usia 3 tahun," katanya.
Selama ini Butet tinggal di Malang bersama suaminya.
Baca juga: UPAYA Pemain Sirkus OCI Taman Safari Indonesia Lolos dari Siksaan, Kabur Lewat Hutan Cisarua Bogor
17 tahun kemudian, Butet mendapat kabar bahwa Oriental Circus Indonesia tampil di Magetan.
"Umur 16 atau 17 tahun. Dia tidak panggil saya mama, tante. Dia sudah keliling di Oriental Cirkus Indonesia. Salah satu teman kita di Magetan, saya dikasih tahu. Ada anak kamu di sini,. Saya dari Malang langsung ke situ," katanya.
Akhirnya Butet pun bertemu dengan anaknya.
"Dia keluar ketemu di luar gak boleh di dalam. Dia panggil tante. Saya mama, Tapi dia diam saja. Dia bilang dia denger cerita dari karyawan memang mama kamu pemain sirkus dulunya. Saya ajakin kabur," kata Butet.

Sayang Debi awalnya menolak untuk kabur dari Oriental Circus Indonesia.
Butet lantas membelikannya handphone agar bisa berkomunikasi.
"Saya jadi pembantu beliin dia handphone, tapi dia gak mau diajak kabur. Usia 20 tahun dia baru keluar. 'Mah aku sudah mau kabur terus akhirnya aku jemput lagi. Sia bilang aku sudah capek di sirkus," kata Butet.
Sementara Head of Media and Digital TSI Group, Finky Santika Nh mengatakan Taman Safari Indonesian Group tidak memiliki hubungan bisnis maupun hukum dengan mantan pemain sirkus.
"Perlu kami sampaikan bahwa Taman Safari Indonesia Group adalah badan usaha berbadan hukum yang berdiri secara independen dan tidak terafiliasi dengan pihak yang dimaksud," katanya.
Ia meminta agar TSI Group tidak disangkutkan dengan masalah tersebut.
"Kami berharap agar nama dan reputasi TSI Group tidak disangkutpautkan dalam permasalahan yang bukan menjadi bagian dari tanggung jawab kami, terutama tanpa bukti yang jelas karena dapat berimplikasi kepada pertanggungjawaban hukum," katanya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Butet
pemain sirkus
Bos Taman Safari
Taman Safari Indonesia
Pemain Sirkus Dirantai
Oriental Circus Indonesia
Jansen Manansang
Detik-detik Bersejarah, Taman Safari Bogor Jalankan Inseminasi Panda Raksasa |
![]() |
---|
Taman Safari Sambut Lahirnya Exploitasia, Harapan Baru Banteng Jawa dari Jantung Pangandaran |
![]() |
---|
Berhadiah Uang hingga Mobil, Ini Cara Ikut Lomba Mengabadikan Satwa di Taman Safari Indonesia |
![]() |
---|
TSI Bogor Gelar Lomba Foto dan Video Satwa untuk Edukasi, Berhadiah Uang Tunai hingga Mobil Listrik |
![]() |
---|
Berlibur ke TSI Bogor Tak Hanya Lihat Hewan, Tapi Bisa Nonton Atraksi Keren Cowboy Show |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.