Kagum Cara Kerja Takesi, Dedie Rachim Dorong Warga Bogor Lakukan Pengelolaan Sampah Mandiri
Model-model pengelolaan sampah dengan konsep TPST 3R ini terus dikembangkan agar jumlah sampah yang dibawa menuju TPA semakin sedikit.
Bahkan terakhir, Takesi TPST 3R ini mendapat kunjungan dari negara Finlandia yang ingin belajar tentang pengelolaan sampah.
Sejak tahun 2023, lokasi ini menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan WWF.
Program Coordinator Plastic Smart Cities WWF Indonesia, Munawir, mengatakan bahwa WWF menetapkan Bogor sebagai salah satu dari enam kota di dunia yang terkoneksi dengan sistem PBB dalam penanganan sampah.
"Kota Bogor menjadi pusat perhatian pada 2023, karena hadir dalam pertemuan di Paris. Dari sana, pemimpin dunia melihat bahwa Indonesia cukup bagus dalam pengelolaan sampahnya, salah satunya Kota Bogor," ujarnya.
Keberadaan WWF di Takesi TPST 3R MBR mendukung beberapa hal terkait aktivitas Capex (Capital Expenditure) dan Opex (Operating Expenditure), antara lain transportasi untuk peningkatan cakupan layanan, pengembangan lembaga, pendampingan, dan pengembangan ekonomi sirkular.
"Program Plastic Smart Cities ini sebenarnya adalah program internasional yang diinisiasi oleh WWF Global, di mana kami memusatkan kegiatan pada kota-kota yang memiliki tujuan yang sama untuk mengurangi kebocoran sampah ke alam," ujarnya.
Di Kota Bogor, WWF tidak hanya bekerja sama dengan Takesi TPST 3R MBR, tetapi juga dengan 9 TPST lainnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis DLH) Kota Bogor, Denni Wismanto, mengatakan keberadaan Takesi TPST 3R MBR ini merupakan bagian dari upaya bersama antara pemerintah, warga, serta berbagai instansi terkait untuk menangani permasalahan sampah.
"Selama ini pola kita adalah kumpulkan, angkut, kemudian bawa ke tempat pengolahan akhir atau TPA. Namun, sejak beberapa tahun lalu, kita mulai melakukan upaya pengolahan sampah dari rumah tangga. Ini terus kita kembangkan dan perluas cakupannya," ujarnya.
Ke depan, konsep TPST 3R MBR ini akan dikembangkan ke 30 lokasi lainnya untuk memperluas cakupan.
Sehingga, target penurunan sampah yang dibawa ke TPA dari semula 20 persen bisa meningkat menjadi 30 hingga 40 persen.
"Insyaallah peningkatan itu bisa kita lakukan dengan semangat kolaborasi dan sinergi bersama untuk menangani sampah dari sumbernya," ungkapnya.(*)
Sekolah Garuda Transformasi Dibuka di Bogor, Dorong Siswa Siap Bersaing Global |
![]() |
---|
Segini Listrik yang Bakal Dihasilkan oleh PSEL TPAS Galuga, Dedie Rachim: Masih Jauh dari Kebutuhan |
![]() |
---|
Bogor Raya Siapkan Maulid Akbar 2025, UMKM dan Kuliner Siap Meriahkan Acara |
![]() |
---|
Bogor Raya Masuk 10 Wilayah Prioritas PSEL, Siap Wujudkan Energi dari Sampah |
![]() |
---|
Dedie Rachim Deklarasikan Kampung Germas dan Bersahabat, Cibuluh Siap Jadi Percontohan Hidup Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.