SAMA-SAMA Kuliah di UGM, Bandingkan Font Ijazah Jokowi dengan Dokumen Roy Suryo, Times New Roman ?

SAMA-SAMA Kuliah di UGM, Bandingkan Font Ijazah Jokowi dengan Dokumen Roy Suryo, Times New Roman ?

|
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Web UGM/Twitter Roy Suryo
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Sama-sama Kuliah di UGM Ini Perbandingan Font Ijazah Jokowi dengan Kartu Roy Suryo 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sama-sama kuliah di Universitas Gadja Mada (UGM) berikut ini perbandingan font dokumen milik Roy Suryo dengan ijazah Jokowi.

Perbandingan dilakukan untuk menguji kekuatan argumentasi Roy Suryo yang menyatakan ijazah Jokowi palsu, salah satunya karena perbedaan font.

Ijazah Jokowi yang beredar menunjukan tahun 1985.

Kata Roy Suryo di tahun tersebut belum ada font Times New Roman.

"Kalau diteliti itu font itu jauh mendahului jamannya. Ini tidak ada di tahun 85 dengan font semacam ini. Ini adalah font kreasi dari Windows yang baru ada di tahun 1992," kata Roy Suryo.

Ia mengatakan tahun itu ada mesin elektrik, tapi jenis fontnya tak seperti pada ijazah Jokowi.

"Yakin saya, karena saya kerja di toko komputer waktu itu. Baru dari printout setidaknya keluarnya dari mesin laser jet atau inkjet yang keluar tahun 92," katanya.

Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985.

lihat fotoISU IJAZAH PALSU JOKOWI - Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kembali diterpa tudingan ijazah palsu.
ISU IJAZAH PALSU JOKOWI - Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kembali diterpa tudingan ijazah palsu.

Sedangkan Roy Suryo baru menjalani semester satu di Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UGM pada tahun 1990.

Hal itu tampak pada kartu mahasiswa yang pernah dia posting di akun Twitter Roy Suryo.

Berikut foto untuk membandingkan font Jokowi dan Roy Suryo.

lihat fotoBEDA FONT DOKUMEN KULIAH JOKOWI DAN ROY RUSYO - Perbandingan Font Dokumen Kuliah Jokowi dengan Roy Suryo
BEDA FONT DOKUMEN KULIAH JOKOWI DAN ROY RUSYO - Perbandingan Font Dokumen Kuliah Jokowi dengan Roy Suryo

Ahli Digital Forensik Josua M Sinambela membuat tulisan menanggapi soal font ijazah Jokowi yang dipermasalahkan Roy Suryo.

Kata Josua, font Times New Roman sudah ada sejak tahun 1930-an.

"Font tersebut sudah umum digunakan pada tahun 1980-an, termasuk oleh jasa percetakan-percetakan di sekitar Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebagai referensi hampir semua buku terbitan 1985 disini https://repositori.kemdikbud.go.id/view/year/1985.html menggunakan "Times New Roman," kata Josua.

Kata Josua, skripsi Jokowi dibuat menggunakan jasa ketik di percetakan Perdana.

"Skripsi milik Joko Widodo dan banyak alumni fakultas kehutanan di tahun 1980-an menggunakan jasa pengetikan/percetakan/penjilidan buku skripsi bernama "PERDANA", ditunjukkan dari pembatas buku skripsi yang masih digunakan pada banyak buku skripsi terbitan tahun 80-an khususnya Fakultas Kehutanan. Buku Skripsi yang dijilidkan di "PERDANA", menggunakan font yang sama pada halaman depan/judul hingga halaman pengesahan. Sedang isi skripsi semua menggunakan mesin tik," katanya.

Baca juga: PATAHKAN Argumen Roy Suryo Cs, Ahli Digital Forensik Buktikan Skripsi Jokowi Asli, Ada Video Valid!

Klaim Roy Suryo juga sama dengan dosen Universitas Mataram Rismon Hasiholan Sianipar.

Menurut Rismo, font Times New Roman belum ada tahun 1980-1990.

Melansir web UGM, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyesalkan adanya informasi yang menyesatkan yang disampaikan Rismon.

Sigit mengatakan soal font skripsi Jokowi, di tahun itu sudah jamak mahasiswa menggunakan font time new roman atau huruf yang hampir mirip dengannya, terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan. 

Baca juga: Tudingan Ijazah Palsu, 8 Nama Dilaporkan ke Polisi oleh Pendukung Jokowi: Ada Roy Suryo, Amien Rais

Bahkan di sekitaran kampus UGM itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur (sudah tutup-red) yang menyediakan jasa cetak sampul skripsi.

"Fakta adanya mesin percetakan di sanur dan prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga kuliah di UGM," katanya dikutip dari web UGM.ac.id.

Guru Besar Hukum Pidana UGM, Marcus Priyo Gunarto mengatakan mestinta Rismo membandingkan milik Jokowi dengan lulusan lain.

"Apakah kemudian yang memiliki kemiripan, lalu dianggap palsu semua? Itu kesimpulan bukan seorang akademisi. Karena skripsi maupun ijazah banyak ditemukan di UGM dengan menggunakan huruf time new roman atau huruf yang hampir mirip dengannya," katanya.

Ahli Digital Forensik Josua M Sinambela mematahkan argumen Roy Suryo Cs terkait skripsi Jokowi palsu.

Sebagai ahli, Josua menjabarkan temuan validnya soal keaslian skripsi Jokowi.

Sebab Josua sendiri sudah melihat dan membandingkan langsung skripsi Jokowi dengan milik rekan-rekannya.

Hal pertama yang dipatahkan Josua dari argumen Roy Suryo adalah perihal font di skripsi Jokowi.

Jika kata Roy Suryo di tahun Jokowi lulus yakni 1985 tidak mungkin sudah ada font Times New Roman, Josua justru menguak fakta lain.

Josua justru membeberkan bukti bahwa font Times New Roman nyatanya sudah dipakai di tahun 1985 dan digunakan oleh rekan sejawat Jokowi di skripsi mereka.

"Font "Times Roman" atau "Times New Roman" sudah ada sejak tahun 1930-an. Font tersebut sudah umum digunakan pada tahun 1980-an, termasuk oleh jasa percetakan-percetakan di sekitar Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebagai referensi hampir semua buku terbitan 1985 disini https://repositori.kemdikbud.go.id/view/year/1985.html menggunakan "Times New Roman"," tulis Josua M Sinambela, dilansir TribunnewsBogor.com pada Selasa (29/4/2025).

"Di perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM, skripsi milik Joko Widodo beserta skripsi teman-teman satu angkatannya masih tersimpan dengan rapi. Skripsi milik Joko Widodo dan banyak alumni fakultas kehutanan di tahun 1980-an menggunakan jasa pengetikan/percetakan/penjilidan buku skripsi bernama "PERDANA", ditunjukkan dari pembatas buku skripsi yang masih digunakan pada banyak buku skripsi terbitan tahun 80-an khususnya Fakultas Kehutanan. Buku Skripsi yang dijilidkan di "PERDANA", menggunakan font yang sama pada halaman depan/judul hingga halaman pengesahan. Sedang isi skripsi semua menggunakan mesin tik," sambungnya.

Hal kedua yang diluruskan Josua terkait skripsi Jokowi adalah perihal typo alias kesalahan tulis nama dosen.

Diungkap Josua, typo dalam skripsi lumrah terjadi dan hal itu juga dilakukan rekan-rekan Jokowi di skripsinya.

"Kesalahan penulisan nama dosen pembimbing merupakan hal yang lumrah, bahkan dalam satu angkatan dan di fakultas lain pun ditemukan banyak kasus serupa. Penulisan nama Dosen dan Dekan dengan Soemitro / Sumitro dan Soenardi / Sunardi juga terdapat pada dokumen skripsi mahasiswa lainnya. Bahkan nama dosen/dekan tidak ditulis lengkap juga ada yang mendapatkan tanda tangan," kata Josua.

"Typo atau kesalahan ketik pada naskah akademik merupakan hal yang biasa terjadi pada masa itu, umumnya kesalahan dari jasa pengetikan/penjilidan/percetakan. Penulisan kata "Tesis" pada buku skripsi juga ditemukan pada skripsi lain," sambungnya.

Hal ketiga yang paling disorot Josua guna membuktikan keaslian skripsi Jokowi adalah soal pembatas buku di skripsi Jokowi.

Ternyata pada skripsi mahasiswa UGM di tahun 1980-an, pasti tersemat pembatas buku berwarna kuning yang menandakan mereka mencetak skripsi di tempat yang sama.

Josua pun merekam video yang memperlihatkan pembatas buku warna kuning di skripsi Jokowi dan di skripsi milik rekannya bernama Sigit.

Dalam penjelasan terakhirnya, Josua pun membeberkan fakta mengejutkan soal klaim rekan Roy Suryo yakni Rismon Hasiholan Sianipar yang mengaku melihat dan memfoto sendiri skripsi Jokowi.

Diakui Josua, dialah yang memberikan foto dan video rekaman skripsi Jokowi ke Rismon (RHS).

"RHS ternyata menggunakan dokumentasi Video/Foto milik saya yang pernah saya kirimkan ke dia, dengan menampilkan beberapa skripsi saja hanya untuk  pembenaran asumsi asumsi liarnya dan diaku-aku miliknya. Salah satunya Video berjudul "Saya Lihat Sendiri yang Katanya Skripsi JKW "  bisa dicek disini   https://www.youtube.com/watch?v=_2VzzvK_OFw . Saya bisa pastikan dia tidak pernah melihat skripsi jokowi dan teman teman seangkatan sebelum tanggal 15 April di UGM. Semua foto, video dokumentasi yang saya lakukan masih dilengkapi metadatanya, dan tersimpan di HP Pribadi dan Memory Camera Canon saya," akui Josua.(*)

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6w

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved