PROFIL Gatot Nurmantyo yang Ngamuk ke Hercules Bela Sutiyoso, Mantan Panglima TNI, Anggota Kopassus

PROFIL Gatot Nurmantyo, Jenderal yang Ngamuk ke Hercules Bela Sutiyoso Disebut Bau Tanah, Mantan Panglima TNI.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase KOMPAS.COM
GATOT VS HERCULES - PROFIL Gatot Nurmantyo (kanan), Jenderal yang Ngamuk ke Hercules (kiri) karena Bela Sutiyoso Disebut Bau Tanah, Mantan Panglima TNI. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok Gatot Nurmantyo kembali mencuat ke publik belakangan ini.

Terbaru, Gatot Nurmantyo ngamuk ke Hercules karena tak terima Sutiyoso disebut bau tanah.

Gatot menunjuk-nunjuk Hercules karena bicaranya yang tak sopan pada Purnawirawan TNI.

Menurut Gatot, Hercules juga telah menghina Presiden Prabowo Subianto yang juga merupakan seorang Purnawirawan TNI.

Gatot murka pada Hercules lantaran beberapa waktu lalu ia memberikan statement menanggapi usulan Purnawirawan TNI menggantikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Tak hanya itu, Hercules juga mengkritik Sutioyoso yang menganggap organisasi masyarakat (ormas) kini berpakaian mirip Tentara.

Bahkan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mendukung revisi Undang-Undang Ormas yang digulirkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

“Ingat kau dulu TBO, kau bisa ke Jakarta pakai apa? Sudah Purnawirawan juga yang bawa kamu ke sini, kok ngomong seenaknya kayak gitu, tidak sopan. Sudah raja kau?,” kata Gatot Nurmantyo sambil menunjuk-nunjuk ke arah kamera.

“Kamu itu preman memakai pakaian ormas, saya bisa buktikan kalau itu preman,” kata Gatot lagi.

Menurut Gatot, Hercules mengatakan siapapun harus mencintai Gerakan Rakyat Indonesia Baru (BRIB) lebih dulu jika ingin didukung.

“Di Jawa Barat mengatakan kalau ingin didukung oleh Grib pertama mencintai Grib baru mencintai rakyat, pakai dong otakmu. Gubernur, bupati, wali kota itu harus mencintai rakyat dulu karena dia yang milih rakyat, bukan Grib, preman itu,” katanya.

Tak hanya itu, rupanya yang paling membuat Gatot Nurmantyo marah yakni kejadian mobil polisi dibakar di Depok.

"Ini yang buat saya marah kejadian di Depok polisi itu adalah alat negara yang melaksanakan ketertiban ketika akan menangkap dilawan dikepung, negara apa ini ? Alat negara mobilnya dibakar lagi. Kalau saya diam orang akan menyangka bahwa polisi udah gak ada. Nah ini preman. Ini bahaya untuk negara kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.

Gatot juga tak terima ketika Hercules menghina Sutiyoso dengan bahasa mulut bau tanah.

"Satu dia menghina pensiunan Kopassus, hey kau juga menghina presiden saya. Jenderal Prabowo itu Komandan Jenderal Kopassus Pangkostrad. Presiden saya kau bilang bau-bau tanah, saya juga bau tanah," kata Gatot dengan nada tinggi.

Gatot memperingatkan Hercules untuk bicara lebih sopan.

Baca juga: Gatot Nurmantyo Ngamuk Tunjuk-tunjuk Hercules, Tak Terima Sutiyoso Diledek Bau Tanah: Sudah Raja Kau

"Yang sopan bicara, para purnawirawan gak ada satu pun kata akan mengkhianati negara akan kudeta gak ada justru mendukung, mana ada. Pak Prabowo itu mantan Danjen Kopassus, mantan Pangkostrad masa prajurit TNI gak dukung, gak masuk akal," katanya.

Oleh karena itu 8 point usulan Forum Purnawirawan TNI mendukung program Presiden Prabowo Subianto.

"Makanya pernyataan yang 8 itu kan mendukung kecuali IKN, dan memberikan masukan yang konkrit berdasar pemikiran mereka sendiri. Karena purnwirawan yang bicara itu mereka adalah orang gila, gila mencintai negara Republik Indonesia, termausk presiden saya dia itu gila mencintai negara. Kau apa jasanya terhadap negara ?" kata Gatot.

"Hidup di negara ini yang sopan santun," tegasnya.

Sebelumnya Hercules mengejek Sutiyoso dengan bahasa mulut bau tanah.

"Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita," kata Hercules.

Ia mengaku tak takut pada Sutiyoso.

"Orang boleh takut sama pak Sutiyoso, saya gak takut," katanya.

Profil Gatot Nurmantyo

Berani menunjuk-nunjuk Hercules, Gatot Nurmantyo bukan seseorang yang biasa di Indonesia.

Gatot sudah malang melintang di dunia militer di Indonesia hingga akhirnya pensiun.

Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo lahir di Tegal pada 13 Maret 1960. Ayahnya berasal dari Cilacap dan ibunya berasal dari Solo.

Gatot hidup dari keluarga berlatar belakang militer, karena sang ayah yang bernama Suwantyo pernah menjabat sebagai Letnan Kolonel Infanteri di Kodam XIII.Merdeka Sulawesi Utara.

Baca juga: Hercules Ungkit Jasa Ormas Menangkan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Beda Saat Lawan Ridwan Kamil

Sang ayah pernah menjadi anak buah dari Gatot Nurmantyo dalam Laskar Kemerdekaan di Banyumas.

Karir Gatot selama bertugas di militer terbilang moncer.

Gatot yang bercita-cita jadi arsitek itu lulus dari Akademi Militer angkatan tahun 1982.

Dinas pertama Gatot sebagai Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw.

Selama beberapa tahun, Gatot dikirim ke Papua sebagai Komandan Kodim, antara lain Dandim 1707 Merauke, kemudian Dandim 1701 Jayapura.

Gatot juga pernah menjabat sebagai Komandan Korem Suryakencana dan Kodam Brawijaya.

Kariernya terus meroket hingga menjadi Gubernur Akmil pada tahun 2010.

Kemudian di tahun 2014, Gatot resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Puncaknya, Gatot menjadi Panglima TNI di usia 55 tahun menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna bakti.

Gatot menjadi Panglima TNI ke-16 yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (8/7/2015).

Kemudian pada 8 Desember 2017 Gatot Nurmantyo diberhentikan secara hormat dari jabatannya sebagai Panglima TNI, dan digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto.

Pergantian jabatan Gatot pun saat itu sempat menuai kontroversi.

Saat menjadi KSAD, Gatot mendaftar pendidikan Kopassus.

Setelah melalui sejumlah latihan fisik yang keras, Gatot pun dilantik menjadi anggita Kopassus di usia 55 tahun.

Gatot menjadi anggta Kopassus tertua yang dilantik pada saat usia 55 tahun.

Baca juga: Pantas Firdaus Oiwobo Berani, di Sampingnya Ternyata Ada Hercules, Ini Momen Kedekatannya

Ini profil singkatnya

Nama : Gatot Nurmantyo

Tempat tanggal lahir : Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960

Karir

  • Gubernur Akademi Militer (2009-2010)
  • Pangdam V/Brawijaya Tentara Nasional Indonesia (2010-2011)
  • Dankodiklat Tentara Nasional Indonesia (2011-2015)
  • KSAD Tentara Nasional Indonesia (2014-2015)
  • Panglima TNI (2015-2018)

Pendidikan

  • Akademi militer (1982)
  • Kopassus (2015)

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved