KRITIK Keras Program Dedi Mulyadi Soal Siswa Nakal Masuk Militer, Anggota DPR Mau Nangis Karena Ini
Anggota DPR RI mengkritik keras kebijakan Dedi Mulyadi soal siswa nakal ke barak militer. Ia pun ingin menangis melihat anak-anak masuk militer.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Tak kuasa menahan tangis, Esti pun mengurai alasannya.
Ternyata Esti memang biasa berhadapan dengan anak-anak bermasalah sejak lama dan tahu betul alasan mereka melakukan tindakan kriminal.
"Mengapa saya mengatakan saya hampir menangis? Saya sering berhubungan dengan anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus, karena masalah sosial. Mereka ditangkap ke kantor polisi karena punya klitih, tawuran, atau mereka yang dikategorikan anak nakal. Ketika kami berjumpa, kami bisa memahami oh anak ini datang dari ekonomi mampu tapi orang tuanya tidak memberikan waktu yang cukup. Oh anak ini dari single parent, dia melakukan seperti ini karena perhatiannya kurang," pungkas Esti.
Menurut Esti, seharusnya Dedi Mulyadi tidak perlu buru-buru merealisasikan rencananya tersebut untuk memasukkan siswa nakal ke barak militer.
Sebab kata Esti, perlu ada kajian mendalam apalagi berkaitan dengan anak-anak.
"Artinya hal-hal seperti ini mestinya jangan terburu-buru. Ini soal anak. Kalau kita bicara soal anak, kalau kita bicara soal anak ini kita bicara masa depan bangsa ini. Dari satu kabupaten saja 39 anak, apakah mereka nanti tidak akan mendapatkan cap ketika keluar dari situ? Jadi saya merasa, saya enggak tega, ketika mengatakan ini harus begini, pendidikan secara barak militer," imbuh Esti.
Baca juga: Beda dengan Dedi Mulyadi, Gubernur Jakarta Pilih Cara Lain Tangani Siswa Nakal: Kebijakan Sendiri
Tanggapan Bupati Purwakarta
Kritikan keras dari anggota DPR RI itu sontak ditanggapi Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein.
Kata pria yang karib disapa Om Zein itu, orangtua yang memiliki anak nakal itu secara sukarela menyerahkan anak mereka untuk dididik di militer.
"Ini kan bukan pendidikan militer. Tapi kita titipkan di barak militer. Kenapa kita titipkan di barak militer? karena masyarakat percaya, orangtuanya percaya ketika mereka sudah tidak mampu lagi mengatasi. Coba ibu bayangkan kalau jadi saya bupati Purwakarta, tiap hari anak-anak tawuran, saling bacok. Bahkan ada yang kakeknya sendiri yang dia urus anaknya dari bayi merah, ketika ditegur langsung dibabat habis itu kakeknya. Ibu akan melakukan apa ketika ini terjadi?" ungkap Saepul Bahri Binzein.
Diungkap Om Zein, solusi dari Dedi Mulyadi soal memasukkan siswa nakal ke barak militer adalah cara cerdas.
Om Zein optimis jika nantinya anak-anak di Jabar akan disiplin dan jera akan aktivitas negatif seperti tawuran dan kenakalan remaja lainnya.
Perihal program pendidikan di militer, Om Zein menyebut anak-anak tetap belajar seperti di sekolah formal.
"Orangtua sudah merasa tidak mampu lagi menegur dan anaknya melawan, satu-satunya jalan mencari lembaga terpercaya, ini akan bisa mengatasi. Mereka menyerahkan dengan sukarela. Mereka menitipkan. Kami anggap ini untuk solusi persoalan ke depan mau dibahas apa. Paling tidak pemerintah daerah mendapatkan solusi, kami merasa lega, bahwa besok tidak akan ada lagi tawuran, saling bacok. Minimal mereka tingkat disiplinnya meningkat. Kan tempatnya aja berbeda, mereka tetap sekolah, gurunya tetap datang ke resimen," pungkas Om Zein.
Mendengar Esti hendak menangis saat melihat anak-anak masuk barak militer, Om Zein bereaksi menohok.
Kata Om Zein, orangtua dari anak-anak nakal itu sudah terlebih dahulu menangis dan pilu karena ulah anak mereka.
Dedi Mulyadi
barak militer
siswa nakal
anggota DPR
Bupati Purwakarta
My Esti Wijayanti
Saepul Bahri Binzein
| Dedi Mulyadi Temukan Aliran Dana Gelap dari Aqua, PDAM Diam-diam Palak Pajak dari Pabrik, Korupsi ? |
|
|---|
| KDM Ngaku Tak Niat Jatuhkan Aqua, Kini Larang Perusahaan Itu Bantu Bangun Jalan: Duit Pemprov Cukup |
|
|---|
| Terjawab Soal Viral Pria Israel Ber-KTP Pasir Hayam Cianjur, KDM Temui Bupati: Ini Bagaimana ? |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Ledek Sumber Air Aqua, Kini Ngaku Tak Hancurkan Nama Perusahaan : Galinya di Gunung |
|
|---|
| Ratusan Warga Puncak Bogor Jadi Pengangguran Gara-gara Kebijakan KDM dan Menteri LH |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.