Luhut Binsar Sebut Pihak yang Minta Gibran Dicopot Kampungan, Sindir Try Sutrisno dan 2 Rekannya?

Luhut Sebut Pihak yang Minta Wapres Gibran Dicopot Kampungan, Termasuk Try Sutrisno dan 2 Rekannya?

|
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Kompas.com dan Ist
LUHUT BELA GIBRAN - Luhut Sebut Pihak yang Minta Wapres Gibran Dicopot Kampungan, Termasuk Try Sutrisno dan 2 Rekannya? 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sedang ramai jadi perbincangan.

Luhut dinilai tak menghormati seniornya karena menyebut orang yang minta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dicopot, kampungan.

Padahal pihak yang mendeklarasikan pencopotan Gibran, banyak yang merupakan seniornya di TNI.

Hal itu disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan saat ditanya responnya soal pemakzulan Gibran Rakabuming Raka.

"Ah itu apa sih. Kita itu harus kompak, gitu aja sekarang. Ini keadaan dunia begini, ribut-ribut begitu kan kampungan itu," kata Luhut dikutip dari Kompas TV, Selasa (6/5/2025).

Luhut pun mengatakan bahwa seluruh pihak harus kompak untuk mendukung Prabowo-Gibran.

"Kita harus fokus bagaimana mendukung pemerintahan dengan baik," tambahnya.

Diketahui, permintaan agar Gibran dicopot dari jabatan Wapres sebelumnya datang dari purnawirawan tinggi TNI.

Salah satunya, Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno, yang juga merupakan ayah dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Letjen Kunto Arif Wibowo.

Try Sutrisno merupakan purnawirawan Jenderal TNI AD yang menjabat sebagai Wapres ke-6 tahun 1993-1998.

Try lahir di Surabaya pada 15 November 1935.

Dari sisi usia, Try Sutrisno lebih tua dari luhut, yakni 90 tahun.

Sementara Luhut berusia 70 tahun.

Try Sutrisno merupakan lulusan Akademi Teknik Angkatan Darat pada tahun 1959.

Sedangkan Luhut merupakan lulusan Akabri Darat tahun 1970.

Untuk pangkat, keduanya sama-sama Jenderal.

Namun Luhut memperoleh pangkat Jenderal setelah pensiun, yakni Jenderal Kehormatan.

Sementara Try Sutrisno mendapatkan pangkat Jenderal saat masih aktif di kemiliteran.

Baca juga: Prabowo Tak Terima Dibilang Presiden Boneka, Rocky Gerung : Publik Khawatir Jokowi Persiapkan Gibran

Selama kariernya, Try Sutrisno pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (1986-1988) dan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (1988-1993).

Ia juga pernah menjadi ajudan Presiden RI ke-2 Soeharto.

Hingga akhirnya Try Sutrisno terpilih menjadi Wapres.

Luhut Pandjaitan sendiri dikenal cerdas karena merupakan lulusan terbaik Akmil 1970.

Namun karier Luhut di militer terbilang tak terlalu mulus.

Ia terakhir menjabat sebagai Danrem di Madiun.

Luhut menghabiskan waktunya di lingkungan Kopassus.

Ia pernah menjadi Komandan Datasemen antiteror 81 yang pada waktu itu Prabowo Subianto menjadi wakilnya.

Saat itu Luhut diketahui sudah memiliki pangkat bintang dua.

Setelah tidak aktif di dunia militer, Luhut kemudian mendapat jenderal kehormatan.

Baca juga: Dimutasi Orang Dekat Jokowi Lalu Dipulihkan Prabowo, Letjen Kunto Arief Bakal Jadi Panglima TNI?

Selain Try Sutrisno, ada pula dua purnawirawan TNI rekan seangkatan Luhut yang ikut menandatangani petisi tersebut.

Kedanya yakni Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dan Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto.

Secara akademis, Luhut paling moncer karena merupakan penerima Adimayasaya.

Tapi karier di militer, keduanya lebih moncer.

Fachrul Rozi pernah menjadi Wakil Panglima TNI.

Sementara Tyasno Sudarso pernah menjadi Pangdam Diponegoro, hingga Kepala Staf TNI AD.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved