Eks Komandan Korps Marinir Bocorkan 2 Lembaga Besar Dukung Pemakzulan Gibran, Pendukung Jokowi Syok

Mantan komandan korps marinir Suharto membocorkan 2 lembaga besar yang dukung pemakzulan Gibran sebagai wapres. Pendukung Jokowi syok mendengarnya.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
youtube channel iNews TV
POLEMIK PEMAKZULAN GIBRAN: Tangkapan layar sosok mantan komandan korps marinir Suharto membocorkan 2 lembaga besar yang dukung pemakzulan Gibran sebagai wapres. Pendukung Jokowi syok mendengar penuturan dari Suharto, disadur pada Rabu (7/5/2025). 

"Keduanya. Saya senang. Tadi dengan sekjennya, siapa tuh nama orang Batak, pakai Tambunan namanya. Enggak tahu saya namanya," pungkas Suharto.

Baca juga: Pendukung Jokowi Panik Prabowo Duduk Bareng Try Sutrisno, Sindir Forum Purnawirawan TNI: Tak Bermutu

Respon pendukung Jokowi

Sempat syok saat mendengar bocoran dari Suharto soal dua lembaga yang mendukung pemakzulan Gibran, pendukung Jokowi belakangan menanggapinya dengan santai.

Ketua Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar menyebut bahwa usulan agar Gibran dilengserkan adalah sebuah bagian dari kritikan terhadap pemerintah dan hal itu sah saja dilakukan.

Karenanya, pendukung Jokowi itu tak mempermasalahkan ucapan dari para purnawirawan ataupun usulannya.

"Bicara soal pemakzulan atau usulan, tentu semua usulan dari komponen masyarakat manapun itu dihargai dari bagian dari kritik, bagian dari masukan," imbuh Mardiansyah.

Namun kata Mardiansyah, semua kritikan dari para purnawirawan tersebut tidak serta merta harus diwujudkan.

"Tapi bukan berarti juga semua saran atau usulan itu mutlak harus dilakukan atau diakomodasi secara politik oleh pemerintah dalam hal ini presiden serta merta. Itu sudah disampaikan pak Wiranto beberapa waktu lalu terkait respon presiden, bahwa menghargai apa yang disampaikan bapak sesepuh ini, tapi butuh waktu untuk mendalami hal fundamental," kata Mardiansyah.

Kendati demikian, Mardiansyah tetap menghormati para purnawirawan yang sudah memberikan usulan tersebut.

Tapi kata Mardiansyah, hal itu hanya bisa dijadikan sebagai saran, dan tidak harus segera dilakukan.

"Tidak bisa dipungkiri, bapak-bapak purnawirawan ini kan yang berkontribusi terhadap bangsa ini, yang memberikan masukan terkait 8 poin itu bagian dari bangsa dan negara yang memang harus didengar. Menurut saya biasa saja saran-saran apa yang disampaikan purnawirawan. Bicara presiden minta turun wakil presiden, di rezim sebelumnya selalu ada saja yang meminta presiden lengser, yang meminta wakil presiden lengser," ungkap Mardiansyah.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved