Info UMKM Bogor

Roti Gambang Sa’arina, Kelezatan Tradisional yang Tetap Eksis di Kota Bogor hingga Saat Ini

Roti Gambang Sa’arina menjadi salah satu tempat produksi roti gambang rumahan yang masih eksis hingga saat ini di Bogor.

|
Editor: Tsaniyah Faidah
Asri Yuningsih/Sekolah Vokasi IPB
UMKM BOGOR - Keberadaan Roti Gambang Sa’arina menjaga warisan kuliner Bogor, produk ini bukti bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Di tengah gempuran tren kuliner modern, masih banyak pelaku usaha di Kota Bogor yang terus melestarikan roti-roti tradisional khas Nusantara, salah satunya adalah Roti Gambang Sa’arina.

Roti ini tidak hanya menggoda dari segi rasa, tetapi juga menyimpan sejarah panjang dari warisan budaya Betawi dan Tionghoa yang berkembang di Indonesia.

Roti Gambang Sa’arina menjadi salah satu tempat produksi roti gambang rumahan yang masih eksis hingga saat ini di Bogor.

Roti gambang di sini tidak hanya menjaga cita rasa originalnya saja, namun juga menghadirkan sentuhan inovasi agar tetap relevan di pasar masa kini.

Pemilik Roti Gambang Sa’arina, Desi Hapitalia (52) mengatakan, usaha ini sudah berdiri dari tahun 1998.

Awal mulanya ia dan keluarga hanya memproduksi roti manis dengan nama Roti Sa’arina yang diambil dari kalimat Sunda.

Modal pertama dalam membangun usaha ini, Desi hanya mengeluarkan uang Rp70.000.

Hingga selama 3 tahun, usaha roti manis ini mengalami perkembangan baik, dari awalnya hanya memproduksi sekitar 3 kilo per hari, lama kelamaan menjadi belasan bahkan puluhan kilo.

UMKM Bogor - Keunggulan dari Roti Gambang Sa’arina adalah tanpa bahan pengawet, pemilik menjaga kualitas bahan baku agar tetap alami dan sehat.
UMKM Bogor - Keunggulan dari Roti Gambang Sa’arina adalah tanpa bahan pengawet, pemilik menjaga kualitas bahan baku agar tetap alami dan sehat. (Asri Yuningsih/Sekolah Vokasi IPB)

"Pada tahun 2002 kami memulai inovasi baru untuk memproduksi roti gambang sebagai peralihan dari produksi roti manis yang sudah mulai menurun penjualannya," kata Desi.

Inspirasi produksi roti gambang ini bermula dari kakeknya yang pernah bekerja di pabrik pembuatan roti dan memiliki resep roti gambang tersebut.

Pada tahun 2002 Desi dan keluarga mulai memproduksi roti gambang dengan resep yang diberikan kakeknya dengan tambahan inovasi baru.

Di tahun 2010 pemasaran Roti Gambang Sa’arina mulai berkembang pesat hingga saat ini.

Roti Gambang Sa’arina memiliki ukuran kecil yang berbeda dengan roti gambang pada umumnya.

Selain itu, Roti Gambang Sa’arina mempunyai rasa autentik yang disukai oleh berbagai kalangan.

Keunggulan roti gambang di sini salah satunya menggunakan kayu manis sehingga tahan lama hingga 3 bulan.

Meskipun tanpa memakai bahan pengawet, Roti Gambang Sa’arina juga memiliki tekstur lembut tidak seret di tenggorokan ketika dimakan.

Untuk warna dan rasa manis, dihasilkan dari bahan alami gula merah dan gula pasir.

Saat ini Roti Gambang Sa’arina memiliki berbagai varian rasa mulai dari original, keju, cokelat, talas, dan jahe.

Roti Gambang Sa’arina masih mempertahankan proses produksi yang dilakukan secara manual dari dulu hingga kini agar tidak mengubah tekstur dan rasa.

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan roti gambang di sini cukup sederhana, mulai dari gula merah, gula pasir, terigu, mentega, kayu manis, soda kue, wijen, dan telur.

Proses produksinya membutuhkan waktu 2 jam dengan tahapan berikut: proses pertama masak gula merah sebanyak 2 kg hingga melebur kemudian dicampur dengan gula pasir, tahap kedua buat adonan dari terigu 4 kg, mentega 1 kg, soda kue satu sendok, dan kayu manis yang sudah halus.

UMKM BOGOR - Roti Gambang Sa’arina berada di Gang Babakan Sirna, Tegallega, Bogor Tengah, usaha ini mempertahankan tradisi pembuatan roti gambang khas Bogor.
UMKM BOGOR - Roti Gambang Sa’arina berada di Gang Babakan Sirna, Tegallega, Bogor Tengah, usaha ini mempertahankan tradisi pembuatan roti gambang khas Bogor. (Asri Yuningsih/Sekolah Vokasi IPB)

Tahap ketiga air gula merah yang sudah dingin disatukan dengan adonan dan diaduk hingga kalis, setelah jadi adonan tersebut dibagi menjadi beberapa untuk dibuat berbagai varian rasa.

Tahap terakhir adonan dibentuk memanjang lalu dipotong, ketika sudah dipotong-potong adonan dioleskan telur dan wijen kemudian di oven selama kurang lebih 10 menit.

“Dalam sehari Roti Gambang Sa’arina menghasilkan 400 buah roti gambang dari 1 adonan, jika dikemas roti gambang tersebut bisa menghasilkan 50 poch , kalau toples bisa sampai 15” tuturnya.

Keuntungan yang didapat Desi dari usaha roti gambangnya kini sudah mencapai puluhan juta perbulannya.

Adapun tantangan yang dihadapi Desi dalam menjalankan usaha ini seperti pemasaran yang belum meluas dan konsisten dalam produksinya.

Untuk strategi pemasarannya, roti gambang dijual ke berbagai toko kue, warung-warung kecil, dan reseller.

Bila kamu tertarik mencobanya langsung saja datang ke lokasinya berada di Jalan Gang Babakan Sirna, RT.02/RW.09, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Kamu juga bisa pesan melalui media sosial Instagram @rotigambangsaarina.id.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved