Siswa Keracunan MBG
Korban Keracunan MBG di Kota Bogor Masih Terus Bertambah, Kini Total Ada 223 Orang
Jumlah korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor terus bertambah.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Jumlah korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor terus bertambah.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) korban keracunan ini menjadi 223 orang.
Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, penambahan itu terjadi pada hari kemarin Senin (12/5/2025).
Tercatat ada sembilan orang yang terindikasi keracunan MBG.
“Secara kumulatif total korban yang tercatat sebanyak 223 orang, dengan rincian 45 orang menjalani rawat inap, 49 orang menjalani rawat jalan, dan 129 orang mengalami keluhan ringan,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/5/2025).
Sebaran 45 korban yang menjalani rawat inap selama KLB ini tersebar di RS Hermina sebanyak 11 orang, RS Islam sembilan orang, Mayapada lima orang, RS Azra empat orang, RSUD Kota Bogor empat orang.
Lalu ada juga di RS PMI sebanyak tiga orang), RS EMC dua orang, RS Graha Medika dua orang, RS Juliana dua orang, RS RS Salak dua orang, dan RS Siloam satu orang.
Korban keracunan ini berasal dari sembilan sekolah.
“TK Bina Insani 28 orang, SD Bina Insani 13 orang, SMP Bina Insani 96 orang, SMA Bina Insani satu orang, SDN Kukupu 3 delapan orang, SDN Kedung Waringin tujuh orang, SMP Bina Greha delapan orang, SDN Kedung Jaya 1 16 orang, dan SDN Kedung Jaya 2 46 orang,” tambahnya.
Dinkes Kota Bogor tetap melakukan pemeriksaan sampe MBG ini.
“Bersamaan dengan hal ini, kami sampaikan hasil pemeriksaan lab belum semua selesai, hal ini dikarenakan sampel sampel yang didapatkan dikirim secara bertahap,” ujarnya.
Sementara itu, diketahui sebelumnya, Hasil uji laboratorium sampel makanan makan bergizi gratis (MBG) diduga penyebab keracunan 213 orang di Kota Bogor sudah keluar.
Dua menu makanan ternyata mengandung bakteri.
Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, bakteri yang terkandung dalam dua makanan itu bakteri Coli dan Salmonela.
“Dari hasil pemeriksaan Lab kurang lebih hampir 4 hari terakhir hasilnya menunjukan beberapa bahan itu mengandung Bakteri Coli dan Salmonela,” kata Dedie Rachim kepada TribunnewsBogor.com di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Senin (12/5/2025).
Bakteri E. Coli dan Salmonela ini didapat dari dua jenis makanan yang disajikan kepada siswa.
Bakteri ini akhirnya menyebabkan 213 siswa mengalami gejala keracunan mulai dari muntah-muntah sampai diare.
Untuk makanannya sendiri yakni telur ceplok saus barbeque, dan tumis tahu tauge.
Telur sendiri dimasak pada malam hari dan didistribusikan kepada siswa pada siang hari.
Makanan ini dimasak di dapur Sekolah Bosowa Bina Insani Kota Bogor. Sebanyak 13 sekolah dilayani oleh dapur Bosowa ini.
Buntut 223 Orang Keracunan, Dapur MBG Bina Insani Bogor Rombak Pemasok Bahan Makanan |
![]() |
---|
Kondisi Dapur Makan Bergizi Gratis Pasca 223 Pelajar Keracunan, Pemasok Bahan Baku Diganti |
![]() |
---|
Saran Komisi IV DPRD Kota Bogor untuk Dinkes Soal 223 Orang Keracunan MBG, Bakal Ikut Mengawasi |
![]() |
---|
Ratusan Pelajar di Bogor Keracunan, Dapur MBG Sekolah Bosowa Bina Insani Ditutup |
![]() |
---|
Buntut 223 Pelajar Kota Bogor Keracunan Makan Bergizi Gratis, 13 Sekolah Tak Dapat MBG Sementara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.