Polemik Ijazah Jokowi

Roy Suryo Cari Kesalahan Lain di Ijazah Asli Jokowi, Penasihat Kapolri: Memperdalam Kuburan Sendiri

Tak puas dengan hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri, Roy Suryo Cs masih mencoba mencari kesalahan lain di ijazah Jokowi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Youtube TV One dan Abrahan Samad Speak Up
IJAZAH JOKOWI ASLI - Roy Suryo Cari Kesalahan Lain di Ijazah Asli Jokowi, Penasihat Kapolri: Memperdalam Kuburan Sendiri 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tak puas dengan hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri, Roy Suryo Cs masih mencoba mencari kesalahan lain di ijazah Jokowi.

Roy Suryo Cs kini mempersoalkan keterangan Dirtipidum Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro yang menyatakan lembar pengesahan skripsi Jokowi dibuat dengan hardpress.

Menurut Rismon Sianipar, hasilnya terlalu sempurna jika dilakukan menggunakan teknik hardpress.

Ia bahkan mempertanyakan apakah ijazah yang dibandingkan dengan Jokowi adalah asli atau bukan.

"Referensinya bermasalah nggak? Jadi referensinya juga harus diuji otentikasinya juga, otentik nggak referensi yang digunakan sebagai pembanding," kata Rismon dikutip dari Youtube Abraham Samad Speak Up, Jumat (23/5/2025).

Rismon pun meyakini kalau skripsi itu dicetak dengan menggunakan teknologi hardware dan software tahun 1985.

Apalagi Bareskrim Polri tidak memberikan keterangan soal usia tinta yang digunakan pada skripsi tersebut.

Ia juga menyoroti skripsi Jokowi merupakan hasil dari handpress.

"Secantik itu handpress? Pertanyaannya, apakah di depan Dirtipidum atau para penyidik, yang mengaku sebagai pemilik atau percetakan Perdana tersebut, merekonstruksi dengan handpress di depan mereka? Hasilnya secantik itu, bahwa itu bukan produk digital. Kalau itu tidak ada, berarti tidak ada artinya pengumuman itu," jelas Rismon.

Senada, Roy Suryo mengatakan kalau pengumuman itu tidak dijelaskan secara detail.

"Harus dijelaskan juga detailnya apa, jenis tintanya apa, jenis kertasnya apa," kata Roy Suryo di tayangan yang sama.

"Yang jelas tadi pengumumannya kalau menurut saya tidak bernilai, karena tidak sesuai kaidah pengumuman secara scientific," tambahnya.

Menanggapi hal itu, Penasihat Ahli Kapolri Irjen (purn) Aryanto Sutadi mengatakan, Roy Suryo Cs sedang menggali kuburannya sendiri.

Sebab dalam laporannya ke Polda Metro Jaya, Jokowi ternyata tidak mencantumkan nama terlapor di kasus pencemaran nama baik.

Namun Roy Suryo Cs malah semakin koar-koar di berbagai media, soal keteguhannya meyakini ijazah Jokowi palsu.

"Kalau seandainya dibantah dengan berita-berita ke sana ke sana itu, nanti istilah saya tuh akan memperdalam kuburannya dia itu nanti," kata Aryanto Sutadi dikutip dari Youtube TV One, Jumat (23/5/2025).

Sebab menurut Aryanto secara teoritis ijazah itu harus dibuktikan asli atau tidak.

"Ya, yang satu menuduh Pak Jokowi menggunakan (ijazah palsu), yang sini menuduh bahwa ini menebarkan berita bohong," kata dia.

Dengan adanya pengumuman dari Bareskrim Polri, kata Aryanto memperkuat laporan Jokowi terkait adanya penebaran isu bohong.

"Bahwa itu asli tapi dibilang tidak, bohong. Nah, sekarang kita tinggal mencari siapa pelakunya," jelasnya lagi.

Untuk mencari pelaku itu, menurut Aryanto, Polda Metro selama ini pasti dia menggunakan bukti-bukti awal yang ada.

Baca juga: Akhirnya Terkuak Isi Album Alumni UGM Tahun 1988, Asal Sekolah Jokowi Jadi Perdebatan: Beda Yah?

"Bukti awal yang ada adalah rekaman-rekaman itu, yang ramai-ramai itu kan. Nah, rekaman-rekaman itu nanti diperdalam," ungkapnya.

Jika dalam rekaman itu ada Roy Suryo Cs, maka akan dipanggil untuk klarifikasi.

"Ya, pasti dipanggil Pak Roy dong. Benar enggak ini Anda ngomong gini sama kira-kira begitu prosesnya," kata dia lagi.

Tak cukup sampai di situ, polisi juga akan menggunakan scientific crime investigation dengan memastikan apakah rekaman itu asli atau hasil editan AI.

"Jadi sekarang ini pada tahap siapa yang melakukan, pasti akan ditelusuri dengan semua bukti-bukti," jelasnya.

Untuk penyidikan di Polda Metro Jaya, kata Aryanto, menunggu keputusan dari Bareskrim Polri apakah ijazah itu asli atau tidak.

"Keputusan yang di Bareskrim itu dijadikan bukti bahwa dia untuk berkas di sini, untuk saya dulu (Polda Metro)," kata Aryanto lagi.

Saat ini kata dia, Polda Metro Jaya hanya tinggal melengkapi bukti terkait penyebaran berita bohong.

Baca juga: Akhirnya Jokowi Perlihatkan Ijazah Usai Disebut Asli oleh Polisi, Roy Suryo Cengengesan Diajak Damai

"Kalau dilengkapi itu tadi, kemudian ternyata bukti menyebar berata menyebarkan berita bohong. Betul, dan orang-orangnya sudah diketahui. Itulah nanti itu jadikan berkas," tandasnya.

Sebelumnya, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, berdasarkan penelitian oleh Puslabfor, mesin ketik yang digunakan dalam skripsi Jokowi adalah Fika.

"Khusus lembar pengesahan skripsi dibuat dengan handpress, leterpress, sehingga apabila diraba tulisannya tidak rata atau cekung. Terhadap ujilabfor tersebut bersesuaian dengan pemilik percetakan saat itu, sehingga terjawab tidak ada proses cetak menggunakan alat lain selain mesin ketik dan alat cetak handpress atau leterpress," tandasnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved