Breaking News

Sindir Dirut Bank Orang Pinter Tapi Malas, Purbaya Akui Sengaja Bikin Mereka Pusing Tepuk Jidat

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku bahwa dirinya sengaja menyuntik uang hingga Rp 200 Triliun ke bank agar mereka berpikir

Editor: Naufal Fauzy
Youtube channel CXO Media
VIRAL MENKEU PURBAYA: Purbaya menyentil para dirut bank yang pintar tapi kurang gesit. Purbaya mengkritik kebiasaan mereka yang dinilai lebih senang bermain aman dengan membeli obligasi ketimbang menyalurkan kredit.  

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku bahwa dirinya sengaja menyuntik uang hingga Rp 200 Triliun ke bank agar mereka berpikir.

Sejauh ini pihak dirut bank mengaku hanya bisa menerima beberapa Triliun.

Namun Purbaya tetap memaksa agar Dirut Bank berpikir.

Purbanya pun menyentil dengan menyebut Dirut Bank yang merupakan orang-orang pintar tapi malas.

Dirinya menilai para direksi bank pintar, namun kurang gesit dalam menyalurkan dana ke sektor produktif.

Hal ini disampaikan Menkeu Purbaya seusai rapat dengan Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta Selatan, Selasa (16/9/2025).

"Mereka (dirut bank) kan orang-orang pintar. Cuma, selama ini malas karena bisa naruh di tempat yang aman. Enggak ngapain-ngapain, dapat spread cukup, untungnya gede. Jadi, mereka setiap Sabtu-Minggu main golf kali," tutur Purbaya dikutip dari Tribun Video.

Purbaya mengkritik kebiasaan mereka yang dinilai lebih senang bermain aman dengan membeli obligasi ketimbang menyalurkan kredit. 

Kebiasaan ini disebut membuat bank lebih memilih keuntungan instan daripada mendorong pertumbuhan ekonomi riil.

Purbaya menyebut, langkah ini dilakukan agar pimpinan himbara lebih bekerja keras dan kreatif dalam menggunakan dana tersebut.

Pasalnya, pimpinan himbara selama ini sudah bekerja terlalu nyaman, di mana mereka bisa meraup untung besar tanpa harus bekerja keras.

"Jadi Rp 200 triliun hari Jumat sudah masuk ke perbankan, uangnya sudah nongkrong di sana. Sekarang saya duga para Dirut Bank pusing mau nyalurkan ke mana," kata dia.

Dengan begini, perbankan akan terpaksa mencari cara untuk menyalurkan dana tersebut sebagai kredit. 

Hal ini agar bank mendapatkan keuntungan dari bunga kredit untuk membayar bunga deposito ke pemerintah atas penempatan dana tersebut. 

Alhasil karena likuiditas perbankan untuk kredit bertambah, maka bank akan berlomba memberikan bunga rendah untuk menarik debitur. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved