Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Polemik Ijazah Jokowi

Reaksi Keras Roy Suryo Usai Ali Ngabalin Melotot Pertanyakan Keilmuan Penuding Ijazah Jokowi: Ngawur

Roy Suryo bereaksi keras usai dirinya dituding Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut isu tudingan ijazah Jokowi merupakan proyek yang didanai besar.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase Tangkapan layar YT iNews, TV One
ROY SURYO DAN ALI NGABALIN - Roy Suryo bereaksi keras usai dirinya dituding Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut isu tudingan ijazah Jokowi merupakan proyek yang didanai besar. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Roy Suryo bereaksi keras usai dirinya dituding Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut isu ijazah Jokowi merupakan proyek besar bertahun-tahun.

Tak hanya itu, Ngabalin juga mempertanyakan kualitas keilmuan para peneliti Roy Suryo CS yang menuding ijazah Jokowi palsu tersebut.

Karena menurut Ngabalian, sekelompok peneliti Roy Suryo CS itu selalu menghujat dan penuh caci maki.

"Masa sekelas orang seperti Roy Suryo berkali-kali bahkan pernah dipenjara tidak kapok-kapok dengan menyebarkan berita bohong," kata Ngabalin dikutip dari Youtube TV One, Selasa (27/5/2025).

"Ilmuan apa kalian ?, peneliti apa kalian ?, penuh hujatan dan caci maki, apakah peneliti dengan cara begitu ?," ucap Ngabalin melotot.

Roy Suryo pun bereaksi keras menanggapi soal tudingan adanya proyek yang didanai cukup besar di balik isu ijazah Jokowi ini.

Menurut Roy, tudingan tersebut malah jadi menebar hoaks.

"Tuduhan seseorang itu menurut saya ngaco dan ngawur, artinya dia malah menebar hoaks ya," ucap Roy Suryo.

Roy menjelaskan bahwa sikap dirinya dan beberapa rekan penelitinya terkait isu ijazah Jokowi ini merupakan sikap ilmuan.

Dia membantah terlibat dengan suatu kelompok atau aktivis tertentu.

"Sikap dari saya secara pribadi, dr Rismon, dr Tifa, dan beberapa temen-temen peneliti ini adalah sikap-sikap seorang ilmuan dan peneliti," katanya.

"Tidak ada hubungannya sama sekali dengan kelompok atau aktivis tertentu," sambung Roy.

Dia menceritakan bahwa dia dan yang lainnya itu merupakan peneliti yang diminta datang seperti ketika melakukan penelitian di Jogja.

Bahkan saat itu, pulang perginya dia menggunakan ongkos pribadi, tak dibiayai siapapun.

"Karena kami-kami ini adalah ahli yang kemudian diminta datang. Bahkan ketika kami meneliti di Jogja pun waktu itu kami datang sendiri, pulang sendiri, ongkos sendiri, tidak ada apapun," kata Roy.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved